Aku yang Menitip Rindu, Terlihat Seperti Orang yang Bodoh

Hujan kembali lagi dan seperti air yang meluap, begitu juga rinduku.

Advertisement

Hari ini hujan datang lagi di tempat yang sama di sore terakhir pertemuan kita, semuanya masih sama kota ramai dengan dingin yang menyeruak, bangku-bangku taman,dan jaketmu yang hangat, semua persis saat itu, kecuali fakta menyedihkan bahwa kau tak lagi disini.

Hari ini aku kembali datang kesini, bukan apa-apa,aku hanya rindu pada senja mendung kita itu dan jujur yang terlebih ku rindukan ialah kamu.Semenjak kau tak disini, tempat ini benar-benar jadi favoritku menghabiskan waktu,dan setiap harinya,disini hujan. Ya kalaupun hujan tak datang, aku akan membuat hujan sendiri di pipiku, tak mengapa tak perlu kau khawatir, aku masih mengingatnya,aku mengingat bagaimana saat itu kau menasehatiku karena aku terlalu mudah menangis. Bukan aku tak berusaha, tapi dengan hujan ini aku merasa kau lebih dekat, dan itu membuatku tenang.

Dingin sekali di sini, tak tau mengapa setiap harinya bertambah dingin, bahkan jaketmu pun tak sanggup lagi menghangatkanku dari dinginnya hujan di luar, oh mungkin karena itulah jaketmu kehilangan fungsinya, hujannya ada padaku bukan diluar, hujan itu di jiwaku,hujan itu membeku kan hatiku dan jaketmu tak ambil alih soal persoalan itu.

Advertisement


Just like the clouds My eyes will do the same, if you walk away Everyday it'll rain, rain, rain.


Satu, dua, tiga sudah beberapa bulan sejak hari itu,kurasa aku benar benar membutuhkanmu, aku benar-benar dibuat linglung, aku bodoh, tak tau apa yang harus ku lakukan, aku hanya meratap di taman itu setiap sorenya berharap kau kembali padaku. Aku menjadi sangat manja, aku tak ingin melakukan apapun tanpamu, karena tanpa ku sadari, kau telah menjadi rutinitasku, bangun pagi dengan pesan singkat darimu, makan siang kita, dan sore-sore yang banyak kita habiskan untuk sekedar ngobrol dan minum kopi kesukaanmu, sekarang semuanya terasa kosong, semuanya tak sama tanpamu.

Advertisement

Aku tau pertemuan terakhir kita memang menyakitkan, mengingat kau yang akan meninggalkanku ribuan kilometer jauhnya, kau yang harus berjuang sendirian di sana,dan perasaanku yang entah harus ku apakan saat itu. Mungkin kau berpikir aku egois.Aku hanya memikirkan diriku sendiri,yang ada hanya aku, aku dan aku, tapi apa kau tau di dalam kepalaku hanya kamu kamu dan kamu.


Siapa yang sebenarnya egois?


Kamu terlalu mahir membuatku tak bisa hidup tanpamu, kamu menguasai duniaku hanya untuk dirimu sendiri, kamu jahat,dan aku terlalu bodoh mencintai kejahatannmu, kamu egois, kamu menyiksaku. Lalu harus dengan apa aku melanjutkan hidupku? Kenapa begitu kejamnya kamu membuatku seperti ini.


Aku adalah idiot, aku terlalu menggilaimu, terlalu mencintaimu, terlalu kehilanganmu.


Aku bodoh karena mencintaimu dan semakin aku belajar melupakanmu, aku semakin bodoh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I'm not a girl not yet a woman

CLOSE