Anchoring, Bias Kognitif yang Sering Dilakukan oleh Pelaku Bisnis

Jangan-jangan kamu salah satu pelaku atau korbannya.

Cognitive Biases atau bias kognitif adalah kesalahan atau kekeliruan kemampuan otak dan pemikiran manusia untuk mencerna, menganalisa, dan mengambil keputusan dalam suatu kasus atau sederhananya kesalahan manusia untuk berpikir secara sistematis sehingga menimbulkan kekeliruan dan kesalahan tindakan ataupun penilaian terhadap sesuatu.

Advertisement

Di dalam proses kita mengenal adanya sebab dan akibat atau istilah lainnya Decision-making. Sebab sendiri bermakna sebagai suatu hal yang menjadi penyebab atau sumber inti yang menyebabkan terjadinya suatu hal yang kita kenal sebagai akibat atau kejadian setelah timbulnya sebab.

Di dalam banyak jenis bias kognitif, ada namanya Anchoring. Anchoring sendiri bermakna Hal pertama yang Anda nilai mempengaruhi penilaian Anda terhadap semua hal yang mengikutinya. Artinya, ketika kita tidak mengetahui akan suatu hal, apapun itu dan kita diberitahu akan suatu tentang hal itu untuk pertama kalinya, maka otak akan menetapkan itu sebagai sumber informasi utama. Otak manusia bersifat asosiatif yang mana informasi awal yang diterima otak kita berpengaruh terhadap penilaian-penilaian kita selanjutnya. 

Selain itu, informasi-informasi selanjutnya otak akan menyesuaikan dengan informasi pertama yang ia terima dan akan mengkomparasikan kedua hal tersebut. Jika informasi berikutnya bersifat sebagai pendukung dari informasi pertama, maka otak akan menyusun informasi  tersebut namun jika otak menerima informasi yang berbeda dengan informasi awalnya, maka otak akan memiliki dua keputusan, membuang informasi baru atau mengganti/mereplace informasi awal yang diterima otak manusia.

Advertisement

Contoh dari anchoring ini banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Ketika kita mengenal orang inisial A. Disaat kita berkenalan dengan A, A bersikap baik, ramah, dan murah senyum. Otak kita menyimpan informasi tersebut dengan anggapan bahwa A adalah sosok yang baik dan ramah. Keesokan harinya kita mendengar desas-desus atau gosip bahwa si A sebenarnya orang yang galak, jutek, dan menyebalkan. Dalam kondisi ini, otak menerima informasi yang berbeda dari informasi awalnya dan harus memilih untuk membuang informasi awal, atau informasi yang baru. Sama seperti kita, mempercayai gosip tersebut, atau tidak sama sekali dan tetap mempercayai bahwa A adalah orang yang baik dan ramah. Hal seperti ini kita kenal sebagai First impression.

Tidak hanya dalam hubungan sosial antar individu, Contoh lain anchoring sendir adalah saat kita ingin membeli suatu mobil dengan merek W. Kita yang tak paham dunia otomotif terutama mobil lantas datang begitu saja ke showroom mobil tanpa ilmu atau minimal mencari informasi tentang otomotif dan harga mobil. Disana kita akan mudah termakan sama rayuan sales dan SPG dengan menawarkan mobil dengan harga yang menurut mereka murah dan menawarkan fasilitas seabrek. Di saat kita tak tahu akan dunia otomotif kita akan menganggap harga itu relevan saja apalagi dengan promosi dan fitur yang ditawarkan sales dan akhirnya kita membeli mobil tersebut.

Advertisement

Namun keesokan harinya ketika kita berjumpa dengan kawan yang lebih paham dengan dunia otomotif maka ia akan menertawakan kita dan berdalih bahwa kita dibodoh-bodohi oleh sales mobil. Kawanmu berdalih bahwa harga mobil yang kita beli itu dapat membeli mobil yang lebih bagus dan lebih keren lagi daripada mobil yang kita beli.

Hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari anchoring:

1. Banyaklah mempelajari sesuatu terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu. Contoh: saat mau beli otomotif/rumah, cari dulu informasi harga dan fasilitas yang ditawarkan apakah relevan dengan harga yang ditawarkan. Minimal pelajari dahulu apapun yang kita lakukan.

2. Berprinsiplah untuk tidak langsung menetapkan suatu informasi adalah 100% absah dan valid tanpa kita tahu kebenaran yang sebenarnya. Pembuktian itu penting.

3. Tidak perlu ragu untuk mengganti pandangan atau persepsi jika informasi pertama ternyata terbukti salah atau informasi baru yang kamu temui ternyata benar. Kesalahan berpikir dan mencerna informasi itu wajar asal jangan keseringan.

4. Berlatihlah untuk berpikir lebih rasional terhadap apapun.

 

Referensi:

https://yourbias.is/anchoring

Epley, N. and Gilovich, T. (2006) ‘The Anchoring-and-Adjustment Heuristic’. doi: 10.1111/j.1467-9280.2006.01704.x.

Furnham, A. and Chu, H. (2011) ‘A literature review of the anchoring effect’, Journal of Socio-Economics, 40(1), pp. 35–42. doi: 10.1016/j.socec.2010.10.008.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Microbiology enthusiast, writer, and part-time blogger

CLOSE