Bagi Kamu yang Sering Jadi Wadah Curhat Teman-Temanmu, Ada Baiknya Menanyakan Hal Ini Sebelum Sesi Curhat Dimulai

Tak ada salahnya menanyakan tujuan temanmu curhat lebih dulu, sebelum sesi curhat dimulai.

Wah, apakah SoHip di sini ada yang sering jadi teman berbagi kisah oleh orang-orang yang kamu kenal? Ataukah kamu adalah salah satu pencerita kehidupan yang membutuhkan teman berbagi kisah? Nah, agar pertemanan tak jadi salah tangkap dan berakhir bubar gara-gara tak tahu arah pembicaraan temanmu, ada baiknya menanyakan hal ini sebelum segalanya jadi 'tidak enak/canggung' antara kalian. 

Advertisement


Ehm, boleh tahu nggak kamu curhat butuh didengar, mau saling berbagi, minta validasi, atau minta solusi?  


Pertanyaan di atas sebaiknya ditanyakan ketika ada temanmu yang akan memulai bercerita. Tentu saja bagi seorang yang terbiasa jadi pendengar curahan hati (curhat), pasti bisa membaca bahasa tubuh teman-teman kalian yang hanya akan numpang lewat, berbasa-basi saja atau sedang serius membutuhkan telinga bahkan validasi dari kita. Pertanyaan tersebut merupakan gerbang bagi kedua belah pihak untuk saling tahu maksud dari hal-hal yang akan dibicarakan selanjutnya, sehingga mengantisipasi terjadinya salah komunikasi atau salah persepsi terhadap proses pencurahan hati antara pendengar maupun pencerita dan sikap yang harusnya dilakukan dalam menanggapi cerita yang dibagikan. 

Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Demikian pula sebelum bercerita, meskipun kalian adalah orang yang dipercayai oleh pencerita untuk jadi teman mencurahkan hati, tapi mohon untuk tidak berkecil hati jika saja mungkin orang sedang bercerita padamu itu ternyata hanya mau didengar dan tak butuh diberi nasihat ataupun solusi. Sehingga, pada akhir sesi curhat pencerita tak tampak lega malah terbebani akan nasihat atau solusi-solusi yang kamu berikan.

Advertisement

Hal tersebut juga jadi tambah beban pikiran pencerita, kalau ternyata pencerita hanya ingin validasi darimu tapi kamu tak mengerti kode dari segala cerita yang sudah diceritakan temanmu itu. Hal yang  (amit-amit) terjadi selanjutnya karena temanmu menganggapmu tidak merespon, ia tak lagi ingin bercerita atau bahkan berbicara padamu. Hm… tak mau bukan hubungan pertemanan kamu jadi tidak baik-baik saja karena masalah 'curhat'? 

Oleh karena itu, menanyakan pertanyaan tersebut juga membuat kamu bisa menempatkan diri dalam memberikan bantuan pada temanmu yang curhat. Kamu juga jadi tahu batas yang harusnya kamu berikan pada sesi curhat dengan temanmu itu. Dengan begitu pula, kamu bisa memastikan langkah untuk mengambil sikap yang sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh pencerita, sehingga pertemanan kamu makin akrab pada akhirnya :)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis, membaca, berkebun, dan beres-beres.

CLOSE