Bahagia itu Sederhana, Sesederhana Kita Dapat Mensyukuri Apa yang Kita Punya

Tidak ada yang kekal di dunia ini. Semuanya dapat terjadi dan berubah begitu cepat. Dunia ini dinamis. Pada suatu waktu ada saatnya kita merasa sedih begitu dalam, menumpahkan air mata yang tak terkira jumlahnya, membasahi pipi dan hati yang sedang lara.

Kesedihan yang kita rasakan hingga membuat dada sesak seolah tak ada ruang untuk kita dapat bernafas. Beberapa orang mungkin tidak mengekspresikan kesedihannya dengan cara menangis, setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan. Saat kita merasa sedih dan ingin menangis, maka menangislah.

Menangis bukanlah sebuah ungkapan bahwa kita lemah namun dengan menangis kita sedang mengekspresikan apa yang kita rasakan sehingga dapat membuat perasaan ini menjadi lebih lega.

Masalah atau kesedihan dapat datang kapan saja tanpa kita memintanya untuk hadir. Saat kita sedang berada dalam kondisi tersebut hal pertama yang dapat dilakukan adalah menyadari bahwa kita sedang mengalami masalah dan berusaha untuk menerima segala keadaan yang sedang terjadi.

Setelah kita dapat menerima barulah kita dapat mencari solusi yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan pikiran yang jernih. Setiap problem pasti ada solusinya. Bukankah Tuhan tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya? Berusahalah selagi engkau masih kuat, jika lelah istirahatlah, namun jangan pernah engkau berhenti.

Saat kita telah berusaha jangan lupa tawakal, serahkan segala urusan kita kepada Tuhan, berserah diri. Saat kamu merasa lemah, letih, ingatlah bahwa engkau punya Tuhan yang Maha Kuat yang akan selalu menolong hamba-hambanya.

Kesedihan dan masalah yang menimpa kita itu hanya bersifat sementara, tidak selamanya. Akan ada masanya kita bahagia. Saat kita sedang bahagia maka bersyukurlah. Namun jangan menunggu bahagia untuk bersyukur. Kadang kita juga harus bersyukur atas kesedihan kita karena barangkali dibalik kesedihan itu terdapat hikmah yang dapat kita ambil sebagai bekal untuk dapat lebih kuat dalam mengarungi kehidupan.

Kebahagiaan tidak dapat diukur dengan apapun dan setiap orang memiliki bahagianya masing-masing. Misalnya, ada orang yang bahagia dengan uang yang banyak, pekerjaan yang sesuai dengan yang dia inginkan atau memiliki pasangan baik. Namun, ada pula yang merasa Bahagia dengan bisa berkumpul bersama keluraga atau teman dan menghabiskan waktu bersama. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk bahagia.

Banyak orang yang menunggu waktunya untuk Bahagia, namun menurut saya, bahagia itu diciptakan bukan ditunggu. Kita dapat menciptakan bahagia kita sendiri dengan menghadirkan rasa penerimaan dalam hati kita.

Apa yang kita miliki saat ini perlu disyukuri. Barang kali apa yang kita miliki itu adalah impian banyak orang. Misalnya, saat ini kita sudah mendapatkan pekerjaan, bersyukurlah. Lihatlah betapa banyak orang yang mengantri untuk bisa mendapatkan perkerjan. Saat kita bisa dengan mudah mendapatkan makanan, bersyukurlah. Bersyukurlah bahkan oleh hal-hal kecil yang kita miliki dan yang telah dapat kita capai.

Roda kehidupan ini berputar. Ada kalanya kita di atas, adakalanya kita di bawah. Ada kalanya sedih dan ada saatnya untuk bahagia. Apa pun yang kita rasakan cobalah untuk selalu ingat bahwa dunia ini telah diatur oleh Tuhan yang Maha Sempurna.

Apa pun yang terjadi hari ini, bersyukurlah. Dunia ini hanya sementara dan penuh dengan tipu daya, jangan kita terlena. Tempatkanlah Tuhan dihatimu dan dunia ditangan mu, maka akan hadir bahagia dalam hidupmu.