Bahkan Sampai Detik Ini pun, Aku Tahu Bahwa Itu Kamu!

Ini adalah sebuah surat cinta yang ingin aku berikan kepada seseorang yang aku cintai tanpa tapi. Seorang anak manusia, laki-laki berwibawa dengan sisi lainnya yang sering membuatku takjub. Pujangga bilang, cinta tidak tidak harus memiliki, tapi sungguh aku ingin memilikimu. Kamu adalah manusia yang membuatku sadar bahwa di dunia ada laki-laki tegas dan tetap lembut.

Advertisement

Aku masih ingat, saat pertama kalinya aku memasuki kantor baru, aku memakai baju garis-garis kecil warna biru langit, rok warna navi dan kamu memakai baju merah cerah, celana jin biru dan sepatu warna merah marun. Aku menarik gagang pintu dari luar dan kamu menarik gagang pintu dari dalam, lalu tersenyum dan mengelurkan tangan sembari menyebutkan nama. Jantungku berdetak kencang.

Awalnya aku pikir ini cinta pada pandangan pertama, ah sudahlah. Ternyata bukan. Iya ini bukan cinta pada pandangan pertama, tetapi cinta dalam diam. Aku mencintaimu dalam setiap detak nafasmu. Bangun pagi terasa menyenangkan mengingat akan bertemu denganmu. Setidaknya aku tetap bisa melihatmu meskipun dari balik kaca. Iya aku tau dengan sangat baik bahwa kamu ramah pada semua orang. Namun, bukan itu yang membuatku terus mencintaimu, aku suka caramu bertumbuh. Mengajari orang lain tanpa perlu membuatnya terlihat bodoh di hadapan orang lain. Sungguh, sosok manusia langkah yang rendah hati. Dan aku ingin memilikimu.

Ada waktu di jam istirahat yang mana, aku akan memperlambat langkahku hanya agar bisa melihatmu lebih lama bermain bersama kucing-kucing liar yang berkeliaran di sekitar kantor. Entah mengapa, pemandangan ini selalu saja membuatku berkata pada diriku sendiri, kelak aku ingin anak-anakku memiliki ayah sepertimu. Lelaki bermata cokelat ini, sangat fasih berbahasa Inggris dan sedikit kesusahan memakai Bahasa Indonesia. Nggak masalah, aku suka bagaimana dia belajar memakai Bahasa Indonesia meskipun harus terbalik-balik.

Advertisement

Di beberapa malamku, aku menghamparkan sajadah untuk merayu Tuhanku. Iya, aku ingin bertumbuh dan memilikimu di sisiku selamanya. Bertumbuh, melihat setiap sudut keriput yang mulai muncul pada wajah ramahmu. Terhitung sejak tahun 2017, ada banyak doa yang aku langitkan untukmu. Terkadang merasa frustasi sendiri karena tidak ada perubahan yang terjadi. Yang lebih menyedihkan adalah aku tidak bisa melihatmu setiap hari. Memutuskan untuk pergi darimu dengan harapan berhenti mencintaimu. Nyatanya sampai detik ini pun aku masih mencintaimu. Aku masih mengharapkanmu menjadi bagian terpenting dalam hidupku dan aku masih saja memintamu dengan kepada Tuhanku.

Aku rasa Tuhan mulai mendengar doaku, iya sejak tahun 2021 kamu mulai melihat status story di Instagramku. Aku bilang Tuhan mulai mendengarkanku, padahal mungkin saja kamu sedang merasa bosan dengan kegiatanmu dan ingin melepas penat sembari scrolling Instagram. Begitulah aku mencintaimu dengan sepenuh hati. Sebuah rasa yang terus bertumbuh dan selalu aku selipkan namamu dalam doa-doaku. Berharap suatu saat kita akan menua bersama, bertumbuh bersama dan mendidik anak-anak dengan bahagia. Dan satu hal lagi, aku selalu mendoakan keselamatanmu di mana pun kamu berada. Iya, karena aku mencintamu.

Jika suatu saat kamu membaca surat ini dan kamu masih saja tidak menyadari perasaanku, tidak masalah. Hal itu tidak akan merubah bagaimana aku memintamu pada Tuhanku. Dan jika suatu hari nanti aku melihatmu bersanding dengan perempuan pilihanmu, aku harap kamu hidup bahagia selamanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Live a life, no drama