#WorldPoetryDay2022-Balada Perempuran, Terkurung Dalam Jeratan Rindu

Aku dan sepi

Balada perempuan : rindu yang tak pernah kuundang

Entah kemana lagi kaki melangkah

Entah kemana lagi hati menetap

Air mata terkuras disudut kesendirian

Mengingat-ingat kasih yang kau beri

Aku masih membisu

Diantara belantara sepi

Aku ingat betul kata-katamu

Yang memutar dan memenuhi kepalaku

Rasanya baru kemarin kita bersendau gurau

Tapi kau buru-buru meninggalkan pilu

Sekarang aku bisu menahan rindu

Dalam kesunyian yang melagu

Langkahmu masih kuingat

Bayanganmu bahkan masih melekat

Entah sudut mana lagi yang akan kutuju

Menit hingga detik berlalu

Lihatlah tetesan hujan itu

Dialah saksi paling nyata

Atas perih yang kutimpa

 

Balada perempuan : Secangkir Do’aku Memelas Rindu

Di setiap waktu

Di ujung malam itu

Aku duduk diruang tamu

Sembari mengaduk rindu

Sengaja aku tuang secangkir harapan

Pada pemegang segala

Kepulan asap menjadi kendara keluh kesah

Tak ada sisa

Semua kukabarkan pada langit

Aku percaya

Secangkir doaku mampu melintasi tujuh samudera

Kalau saja waktu bisa berputar kembali

Tak kan ku biarkan kau pergi meninggalkan angan

Kalau saja kau tak pergi

Aku takkan semelas ini

Pikiranku beku menguap dengan sempurna

Wajahmu masih saja membentuk di udara

Sengaja aku tuang secangkir rindu

Dengan harap meminta imbalan

malam semakin senyap

rintihan angin semakin riuh

aku masih dibalik jendela

dalam sunyiku doaku menggapai angan

berharap pada genggam tangan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selain suka buku aku juga suka halu