Berandai-andai Jadi Orang Tua Lewat Instastory Teman. Terima Kasih, Aku Belajar Banyak Hal

Belajar parenting lewat Instastory teman

Bagi saya, unggahan Instagram atau WhatsApp Story yang berkaitan dengan parenting selalu menarik untuk disimak. Alasannya, unggahan semacam itu memiliki nilai lebih dibanding yang lain. Ketika story yang diunggah kebanyakan berisi tentang kegiatan nongkrong di kafe, jalan-jalan bareng teman, atau lagu yang sedang didengarkan, unggahan tentang parenting tetap menjadi sorotan saya ketika berselancar di sosial media.

Advertisement


Apalagi jika yang mengunggah adalah teman sendiri. Menurut saya itu semakin menarik karena sedikit banyaknya saya telah mengetahui sifat dan karakter teman tersebut.


Bagi seseorang yang telah menginjak usia dewasa dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi seorang ayah seperti saya, tidak ada salahnya mengikuti postingan tentang parenting yang diunggah teman-teman sambil berandai-andai menjadi orang tua seperti mereka.  

Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat momen kebersamaan mereka bersama sang buah hati melalui story yang diunggah. Seperti ketika rela begadang karena si kecil terbangun di tengah malam, kekompakan mereka berbagi tugas rumah tangga baru seiring dengan hadirnya sang buah hati, hingga wajah menggemaskan si kecil di depan kamera smartphone saat sedang bermain bersama.

Advertisement

Selain kebahagiaan, ada pelajaran penting yang bisa saya dapatkan dengan melihat story yang diunggah. Ya, semacam bimbingan gratis tentang ragam pola asuh anak. Mungkin, karena sebelumnya pernah menjalin komunikasi dan akrab secara personal, menjadi alasan tersendiri mengapa cerita tentang parenting yang muncul dari teman sendiri, feel-nya terasa sangat berbeda jika dibandingkan cerita dari orang lain.

Saya dapat lebih meresapi semua informasi melalui story yang dibagikan, sekaligus menanyakan beberapa hal kepada mereka terkait pola parenting yang diterapkan. Inilah yang menjadi keuntungan tersendiri ketika memiliki beberapa teman yang rajin membagikan pengalamannya dalam merawat sang buah hati melalui story Instagram maupun WhatsApp, bertanya tanpa perlu merasa sungkan. Merawat anak artinya ada tanggungjawab yang diemban oleh orang tua kepada Tuhan. Mereka harus siap secara lahir dan batin untuk mendidik sang anak dengan sebaik mungkin.

Advertisement

Uniknya, story parenting yang saya lihat lebih banyak berasal dari teman-teman perempuan daripada laki-laki. Jadi, secara tidak langsung, saya lebih banyak mengikuti story dari sudut pandang perempuan. Mungkin karena laki-laki lebih santai saat sedang bersama sang buah hati, jadi mereka mengganggap bahwa tidak harus membagikan semuanya hehe.

Namun, justru inilah yang menjadi daya tarik bagi saya sebagai seorang laki-laki, ketika dapat mengetahui bagaimana cerita itu, muncul dari sisi seorang istri. Selain bercerita tentang serunya berbagi tugas dengan sang suami atau bermain bersama sang buah hati ketika suami sedang bekerja, ada sisi lain yang harus diresapi bagi siapapun, menjadi seorang istri itu sendiri.

Ketika seorang perempuan telah berkeluarga dan dikaruniai buah hati, maka itulah yang menjadi prioritasnya. Hal ini juga berlaku bagi suami. Tetapi, saya memiliki pandangan bahwa hubungan batin antara ibu dan anak tentu jauh lebih kuat, karena dialah yang melahirkan sang buah hati. Sebagai seorang istri dan ibu, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam merawat sang buah hati, karena di saat yang sama, dia juga memiliki tanggung jawab mengerjakan berbagai urusan rumah tangga ketika suami sedang tidak berada dirumah. Tentu bukan perkara mudah, bukan?

Inilah yang menjadi point penting bagi saya sebagai seorang laki-laki dalam memahami peran seorang istri, sehingga dapat meningkatkan sense untuk lebih menghargai setiap proses yang nantinya, akan saya lalui bersama pendamping hidup kelak. Insyaa Allah.

Story tentang parenting dari teman-teman tak ubahnya sebuah buku panduan yang saya dapatkan secara cuma-cuma untuk belajar bagaimana menjadi orang tua ketika memiliki sang buah hati. Menjadi orangtua harus siap untuk mendapatkan berbagai tantangan dan risiko kehidupan yang jauh lebih kompleks.

Ini memberikan perspektif baru kepada saya tentang bagaimana mengasuh anak, yang didapat dengan cara yang berbeda. Tentu, tidak semua postingan yang mereka unggah seratus persen saya gunakan karena tergantung dari situasi dan kondisi yang saya alami nanti. Jadi, buat teman-teman yang sudah mau meluangkan waktunya untuk berbagi cerita tentang pola parenting kalian melalui story, terima kasih dan tetaplah menginspirasi untuk para followers-mu.

Untuk para pengguna sosial media lainnya, dari sini kita bisa bersama-sama belajar bagaimana menggunakan akun kita agar bermanfaat bagi sesama. Tentu tidak hanya dibatasi dengan konten parenting, kita bisa menyesuaikannya dengan apa yang kita sukai dan tekuni. Kitapun tidak tau kapan konten kita akan bermanfaat saat dilihat oleh orang lain. Maka, tetaplah berkarya secara positif dan jadilah bermanfaat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat balap bus Jawa Timuran

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE