#BeraniWujudkanMimpi-Prestasi Akan Datang Ketika Siapapun Berhak Mendatangkannya.

Sebuah artikel yang menjadi langkah awal untuk mewujudkan mimpi

Menjadi pemuda yang keren adalah sebuah pilihan, tetapi menjadi pemuda yang berprestasi adalah sebuah keharusan. Begitulah kurang lebih kata-kata yang dikeluarkan oleh orang yang bijak pada  suatu seminar yang pernah saya ikuti. Kata-kata yang kemudian saya rekam dan saya bawa-bawa kemanapun agar dapat memaksa saya untuk dapat menjadi pemuda yang berprestasi serta berguna.

Advertisement

Sejatinya, siapapun tentu memiliki target dalam menjalani kehidupannya. Dengan adanya target, siapapun dapat mengevaluasi untuk apa yang telah dilakukan. Begitu pula dengan saya. Ketika status siswa saya telah berubah menjadi mahasiswa, banyak hal yang ingin saya peroleh. Salah satunya adalah mengikuti ajang pemilihan mahasiswa berprestasi.

Pilmapres atau pemilihan mahasiswa berprestasi adalah ajang bergengsi di antara kalangan mahasiswa. Di mana ajang ini mempertemukan mahasiswa peraih prestasi yang kemudian diuji kemampuannya. Baik dari segi bahasa inggris, leadership, public speaking, dan lain sebagainya. Ajang ini dimulai dari klaster terendah hingga tertinggi. Dimulai dari fakultas, universitas, sampai nasional.

Prestasi yang layak untuk diajukan pun tidak asal-asalan. Adapun prestasi yang layak untuk diajukan adalah prestasi juara 1,2, dan 3 tingkat provinsi, nasional, regional, dan internasional. Selain itu, mahasiswa juga dimungkinkan untuk mengerahkan karya yang pernah diterbitkan, pengalaman organisasi, serta hal-hal luar biasa lainnya.

Advertisement

Idealisme  membawa saya pada persimpangan di mana saya harus memilih antara menjadi mahasiswa yang pragmatis tanpa menambah bobot beban yang lebih banyak atau sebaliknya, yakni mau menderita sedikit saja untuk menempuh jalan yang lebih riskan agar dapat berkompetisi di ajang pemilihan mahasiswa berprestasi.

Tentunya ada opportunity cost untuk setiap keputusan yang diambil. Apabila mengambil keputusan yang pertama, maka sangat disayangkan bila dimasa perkuliahan kita tidak mencoba hal-hal yang baru. Ujung-ujungnya waktu akan terbuang sia-sia. Dilain sisi, bila mengambil keputusanan kedua, akan sangat banyak teman yang menjauh, waktu yang terpakai, dan kesenangan yang terbatalkan. Tapi begitulah yang namanya perjuangan. Tidak akan ada pencapaian yang diperoleh tanpa ada sesuatu untuk dikorbankan.

Advertisement

Kesempatan tidak datang dua kali, itulah satu dari banyak dalil mengapa saya ingin melangkah dan mengikuti ajang ini. Diusia yang terbilang sangat bayi dalam kehidupan kampus, saya rasa adalah kesempatan bagi saya untuk mengembangkan diri melalui banyak ajang yang salah satunya pilmapres ini. Perlu bagi saya untuk menyiapkan bekal agar dapat bersaing di ajang tersebut. Apa yang saya baca, dengar, dan tulis pada hari ini akan memengaruhi kelayakan saya untuk bersaing di kompetisi itu.

Melalui #BeraniWujudkanMimpi pula saya akan memulai semua hal yang saya mimpikan. Perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah, dan ini merupakan langkah awal bagi saya untuk mewujudkan mimpi. Dengan tulisan yang berisikan hope, yang kemudian akan diesekusi.

Seorang filsuf asal Jerman yang bernama Friedrich Nietzsche pernah mengatakan,”Amor fati fatum brutum.” Yang artinya, cintailah takdirmu walaupun itu kejam. Saya tidak pernah tahu apa yang terjadi dikemudian hari. Apakah saya berhasil menggapai apa yang saya tulis hari ini atau tidak. Hal yang terpenting adalah memahami bahwa suatu hal yang hendak dicapai, akan mendatangi ketika seseorang berhak mencapainya. Dan juga, esensi dari mimpi yang diperjuangkan adalah prosesnya, hasil hanyalah bonus.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE