Pernah dengar kalimat bahwa mimpi itu adalah beban? Iya benar, mimpi adalah beban yang harus kita bawa sampai mimpi itu terwujud.
Bangun lebih cepat, tidur lebih lambat, tidak punya banyak waktu untuk bersenang-senang, kelelahan, menghabiskan sebagian tenaga kita untuk berpikir, dan semua pengorbanan yang telah di lakukan, itu merupakan sebuah beban bukan?. Kalian tau, bahwa kita para pemimpi adalah orang-orang yang hebat. Orang-orang yang mau mengorbankan segala nya hanya untuk mimpi itu, mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran.
Jalan menuju mimpi itu bukan lah yang utama yang harus ditaklukan, melainkan diri sendiri. Sangat sulit bukan untuk menaklukan diri sendiri?. Kita terkadang terkalahkan oleh rasa malas, khawatir, takut, dan tidak percaya diri. Saya berpesan, sebagai sesama pemimpi, kita harus bisa mengalahkan, dan percaya pada diri sendiri. Percaya bahwa kita bisa, kita bisa mengalahkan semua rintangan menuju mimpi itu. Modal awal menuju mimpi itu sebenar nya diri kita sendiri.
Kita tahu bahwa, perjalanan menuju mimpi itu sangat lah berat. Saat kita lelah, terluka, dan hampir menyerah cobalah sesaat kita kembali ke “rumah”, rumah ini adalah suatu tempat atau orang-orang dimana kamu merasa aman, dan nyaman, dan rumah selalu punya caranya sendiri untuk membuat kita kembali pulih.
Kita tau perjalan menuju mimpi itu sangat lah berat, sesulit apapun jalan nya, tapi itulah jalan yang kita pilih, inilah jalan yang harus kita tempuh. Saat kita merasa kita tidak akan pernah sampai tujuan, merasa tersesat, dan ingin berhenti, ingatlah jalan-jalan yang permah dilalui, kita sudah sampai sini, sudah sejauh ini, kita tidak bisa dan tidak boleh berhenti begitu saja. Coba bayangkan ketika kamu benar-benar sampai di tempat tujuan mu, akan sangat terasa mengharukan bukan?
“ But just when you’re ready to stop, thinks how it feels at the top- Rixton, Let the Road”
Ketika kita merasa mimpi itu tak akan bisa terwujud, ingatlah bahwa akan ada selalu jalan untuk orang yang berani,berdoa, dan berusaha. Jika mimpi itu sudah dituliskan ke dalam takdir kita, itu pasti akan terjadi, tapi jika ternyata mimpi itu tidak pernah kita dapatkan, mungkin itu bukan sesuatu yang menjadi takdir kita. Kita sebagai manusia sangat boleh untuk memiliki dan merancanakan jalan hidup kita, tapi perlu diingat kembali bahwa Tuhan lah yang memiliki kendali atas rencana hidup kita.
Kita boleh sedih, dan menangis jika mimpi itu tidak dapat terjadi, tapi jangan sampai berlarut ya, karena Tuhan selalu punya pengganti yang lebih baik, atas segala yang terjadi di hidup kita.
Kita para pemimpi, kita hebat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Tim Dalam Artikel Ini
