#BeraniWujudkanMimpi-Simak Ceritaku yang Berhasil Wujudkan Mimpi

Bermimpilah, karena Tuhan akan Memeluk Mimpi-Mimpi Itu -Andrea Hirata-

Berbicara tentang mimpi, aku ingin menceritakan mimpi yang berhasil aku wujudkan di tahun 2018. Setahun sebelum itu, aku menuliskan mimpi pertama kali di kertas dengan spesifik. Aku menulis mimpi tersebut terinspirasi dari seminar yang aku ikuti. Seminar itu mengisahkan tentang seorang laki-laki yang menuliskan 100 mimpinya di kertas. Mimpi-mimpi yang ia tuliskan perlahan berubah menjadi coretan karena ia berhasil mewujudkannya. Pelajaran yang kudapat dari seminar tersebut adalah berani wujudkan mimpi. 

Advertisement

Mendengar kata mimpi, mengingatkanku kenangan masa kecil yang berhubungan dengan mimpiku di kemudian hari. Aku lahir dan tumbuh di kota ujung barat Indonesia. Banda Aceh, nama kota tersebut, terletak di Provinsi Aceh. Lahir dari ayah dan ibu terhebat bagiku. Aku lahir bukan dari keluarga kaya raya. Hidup kami sederhana dan tak pernah kekurangan kebutuhan pokok. Ayahku seorang guru PNS, sedangkan ibu seorang ibu rumah tangga. 

Kondisi ekonomi yang hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari, membuat kami tidak pernah liburan ke luar kota. Ketika SD, teman-temanku selalu bercerita tentang liburan mereka ke luar kota. Hal yang membuat aku penasaran adalah cerita mereka mengenai pesawat. Mereka bercerita tentang perbedaan naik pesawat X dan Z, serta makanan di pesawat. Dikarenakan cerita mereka, aku ingin sekali naik pesawat. Aku pun ingin merasakan bagaimana rasanya duduk di dalam pesawat. 

Mimpi untuk naik pesawat saat itu sempat terlupakan karena kondisi ekonomi dan aku yang masih anak-anak. Namun, seminar tersebut membangkitkan kembali kenangan masa kecilku. Kala itu aku juga terinspirasi dari seorang kakak kelas. Kakak kelas tersebut berhasil mendapatkan beasiswa X dengan fasilitas uang jajan dan pembekalan soft skills di beberapa kota di Indonesia. Aku menginginkan fasilitas tiket pesawat gratis yang diberikan oleh beasiswa X. 

Advertisement

Aku pun memutuskan menulis mimpi di kertas "mendapatkan beasiswa dengan fasilitas uang jajan dan tiket pesawat gratis ke luar kota". Beasiswa yang aku incar pertama kali adalah beasiswa X. Beasiswa sangat terkenal di kampusku karena fasilitas yang diberikannya. Aku mempersiapkannya dengan matang. Takdir berkata lain, aku gagal mendapatkan beasiswa tersebut.

Aku sedih saat itu namun, aku berpikir pasti ada jalan lain. Di semester 5, aku melihat pengumuman beasiswa pertamina. Awalnya ragu untuk mendaftar, karena jadwal pendaftaran berbarengan dengan ujian laboratorium. Namun, aku tetap mencoba untuk mendaftar. 

Advertisement

Aku pun lulus seleksi administrasi, dan harus mengikuti seleksi wawancara. Seleksi wawancara dilaksanakan pukul 15.00 WIB, sedangkan praktikum di laboratorium selesai pukul 16.00 WIB. Berbekal tips dari alumni beasiswa pertamina agar tak datang terlambat, maka aku beranikan diri untuk meminta izin kepada kepala laboratorium untuk keluar lebih cepat saat praktikum di hari seleksi wawancara. 

Kepala laboratorium memberikan izin untuk keluar lebih cepat. Aku pun mempersiapkan materi untuk seleksi wawancara. Seleksi wawancara kujalani dengan mudah. Sebulan setelah seleksi wawancara, aku dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa Pertamina angkatan ke lima. Beasiswa tersebut memberikan fasilitas uang jajan hingga semester 8. Selain itu, penerima beasiswa pertamina dapat mengikuti gathering beasiswa Pertamina angkatan ke-lima di Malang, Jawa Timur. Penerima beasiswa yang berasal dari Sabang hingga Papua, mendapatkan tiket pesawat gratis pulang-pergi. 

Mimpi pertamaku yang aku tuliskan dengan spesifik di kertas terwujud. Berkat mimpi pertamaku, aku mulai menulis mimpi kedua, ketiga, dan seterusnya di kertas. Ada pelajaran yang aku peroleh dari kejadian tersebut. Pertama, tulis mimpi dengan spesifik di kertas. Menulis mimpi di kertas akan membuat kita ingat tentang mimpi yang ingin dicapai. Selain itu, dampak yang aku rasakan adalah munculnya semangat untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mimpi yang aku tulis bisa jadi pengingat saat rasa lelah dan ingin menyerah menghampiri. 

Kedua, berani melangkah untuk wujudkan mimpi. Wajar rasa ragu timbul saat memulai untuk mewujudkan mimpi. Terlebih saat banyak orang meremehkan list mimpi yang telah kamu tulis. Omongan orang tersebut akan menjadi kenyataan jika kita tidak berani melangkah. 

Ketiga, berdoa. Percaya atau tidak, kekuatan doa memang benar adanya. Dengan berdoa, kamu bisa lebih tenang dan percaya Tuhan akan mengabulkan mimpimu di saat yang tepat. Yuk semangat dan mulai berani wujudkan mimpi. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Practice makes perfect

CLOSE