#BeraniWujudkanMimpi-Kegagalan dan Kesuksesan Berbanding Lurus dalam Mimpi.

Kegagalan adalah pembelajaran dan Keberhasilan adalah kenikmatan

Setiap orang mempunyai mimpinya masing-masing. Maka, hal yang tepat adalah tidak memukul rata setiap mimpi. Karena, sesuatu hal yang kamu tidak bisa melakukan, itu bukan berarti orang lain juga tidak bisa melakukan.

Advertisement

Aku jadi ingat sebuah pepatah, “Sukses itu diawali oleh mimpi, dipengaruhi lewat persepsi, dan dilakukan dengan tindakan”. Jadi, gak usah takut bermimpi, selagi bermimpi itu masih gratis. Tapi jangan lupa juga untung bangkit, dan #BeraniWujudkanMimpi itu. Karena banyak orang terlena oleh mimpi yang indah.

Dan di sini, aku mau membagi seputar beberapa mimpiku yang menurutku sangat berkesan dan berdampak pada kehidupanku sekarang.

 

Advertisement


  • Anak Desa Ingin Kuliah di Negara Singapura

Aku tidak terlalu paham mengapa sewaktu aku SMA, pikiranku sudah mengarah kesana. Maksudku, aku adalah anak desa yang bahkan teman-temanku banyak yang tidak meneruskan ke jenjang kuliah.

Advertisement

Dan dengan semua keterbatasan yang aku miliki saat itu. Aku melamar di Nanyang Technological University, dengan modal keberanian dan harapan. Dan benar, sesuai dengan prediksi banyak orang. Aku gagal diseleksi pertama, yaitu seleksi nilai rapot. Itu cukup sedih menurutku, tapi hidup harus terus berjalan bukan? Dan terlalu berlarut-larut juga tidak akan mengubah apapun.


  • Anak Desa Ingin Kuliah di Kota Orang

Aku sadar waktu itu, akan banyak sekali hal yang tidak bisa aku akses di desa, terutama mengenai jaringan dan kesempatan. Aku menyadari bagaimana jaringan dan kesempatan akan sangat membantuku untuk dapat mobilitas sosial dengan cukup mudah.

Berawal dari analisa yang aku buat sendiri. Aku pergi dari pelosok Lampung ke Pulau Jawa, agar bisa mendapat akses pendidikan yang terbilang unggul. Dengan keberanian dan harapan, serta dukungan dari orang tua, aku siap mengambil resiko.


  • Antara Kampus Negeri Dan Kampus Swasta

Sebenarnya, tujuanku ke Pulau Jawa agar dapat akses pendidikan di Kampus Negeri. Tapi sekali lagi, banyak hal tidak berpihak kepadaku. Aku harus menelan pahitnya awal kehidupan setelah lulus dari bangku sekolah.

Pikirku, sekolah negeri mempunyai koneksi yang benar-benar luas, cukup dipandang oleh perusahaan, dan pasti akan mendapat banyak hal yang sangat sulit didapat di Kampus Swasta. Dan, ya. Sekarang aku di Kampus Swasta. Hal-hal yang tadi aku sebut memang benar nyatanya. Kemudian, itulah mimpiku, sebagaian besar dipenuhi oleh kegagalan. Tapi, itu tidak menyedihkan sekarang, tergantung bagaimana dirimu memandang sebuah kegagalan itu.

Bagiku, kegagalan adalah yang terbaik untukku. Andai aku kuliah di Negara Singapura, mungkin sekarang aku akan merasa salah jurusan, karena aku dulu mengambil akuntansi, dan nyatanya jurusanku sekarang adalah Hubungan Internasional dan menurutku ini sudah benar. Dan andai aku aku masuk negeri, aku tidak akan bertemu dengan orang-orang hebat di kampusku sekarang.

Aku menjadi meyakini bahwa kegagalan tidak selalu berarti bahwa kita bodoh, ataupun kita kurang beruntung, ataupun kita kurang berjuang. Kadang kegagalan juga berarti bahwa kita salah mengambil jalan.

“Aku tidak gagal. Aku hanya banyak menemukan jalan yang salah.” – Thomas Alva Eldison

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE