Memaafkan dan Berdamai dengan Masa Lalu adalah Cara Terbaik untuk Menempa Dirimu

belajar dari masa lalu

Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Lantas apa, sih, masa lalu itu? Mengapa setiap manusia memiliki masa lalu? Masa lalu ialah serangkaian kisah, peristiwa atau kejadian yang pernah dialami oleh manusia. Masa lalu manusia beragam wujudnya, ada yang menyakitkan, menyedihkan, menyenangkan bahkan menakutkan.

Advertisement

Sayangnya, bagi segelintir manusia, masa lalu masih membayangi kehidupan. Kita membawa kejadian yang pernah terjadi pada masa lalu dalam menjalani kehidupan di masa sekarang. Bahkan, tidak sedikit dari kita yang masih menyimpan rasa kesal, rasa sakit, rasa kecewa dan rasa marah akan kejadian yang pernah terjadi pada masa lalu. Padahal, kejadian itu sudah terjadi dan kita tidak akan pernah bisa merubahnya.

Apabila kita masih terjebak dalam bayang-bayang masa lalu, tentu saja ini akan menjadi hal yang membahayakan. Pasalnya menurut berbagai penelitian, hal ini akan membuat kita menjadi takut untuk memulai sesuatu yang baru. Ketika rasa takut untuk memulai hal yang baru muncul, peluang-peluang yang ada sudah pasti akan tertutup. Tak hanya itu, kita juga lebih mudah untuk melakuan judging kepada orang lain yang baru ditemui. Dampak lainnya ialah hati dan hidup menjadi tidak tenang.

Memang manusia tidak bijak apabila melupakan masa lalunya begitu saja. Akan tetapi, sudah sepantasnya kita mengambil pelajaran dari masa lalu. Seperti kata pepatah, sebaik-baiknya guru adalah pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah kejadian yang pernah terjadi pada masa lalu kita. Lalu, bagaimana sih caranya agar kita bisa berdamai dengan apa yang pernah terjadi di masa lalu?

Advertisement

Yups, memaafkan. Memaafkan merupakan keikhlasan untuk menghilangkan rasa marah, emosi negatif dan sikap tidak peduli terhadap orang lain yang telah menyakiti kita (Enright, 2002). Memaafkan menjadi salah satu hal yang dapat membantu agar bisa hidup damai dengan masa lalu.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan University of Tennessee mengemukakan bahwa memaafkan mampu mengurangi tingkat stress dan berdampak baik bagi kesehatan jantung. Bahkan menurut Karremans dkk (2003) memaafkan dapat berdampak pada kehidupan yang lebih bahagia dan kesahatan psikologis manusia. Meskipun memaafkan bukanlah hal yang mudah, namun apabila kita mulai menerima dan mengambil pelajaran mengenai kejadian yang pernah terjadi, secara perlahan pasti kita akan berlapang dada memaafkan segala pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Advertisement

Selain memaafkan, kita juga perlu menghindari sesuatu yang mampu mengingatkan mengenai kejadian di masa lalu. Terlebih apabila kejadian tersebut sangat menyakitkan, menyedihkan juga menakutkan. Tidak apa-apa apabila perlu untuk menjauh dari seseorang jika orang tersebut mengingatkan kita akan kejadian buruk di masa lalu.

Tidak lupa, kita juga harus berterima kasih kepada kejadian yang pernah terjadi. Tanpa adanya kejadian tersebut, kita belum tentu bisa menjadi seseorang seperti sekarang. Bahkan, tanpa disadari, kejadian pada masa lalu mampu menguatkan kita untuk menghadapi kehidupan di masa sekarang ataupun masa depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE