Dalam Pikiranku Selalu Ada Kamu, pun di Dalam Doaku. Jadi, Bolehkah Aku Mengagumimu?

Bolehkan mengagumimu

Masa laluku yang salah dalam menyukai seseorang tak ingin ku ulang dan menghasilkan kembali rasa sakit hati. Dulu, aku mendekatinya, ingin selalu bersamanya, dan selalu ingin tahu apa yang dilakukannya. Yaa, itu dulu.

Advertisement

Tanpa sadar, engkau telah menjadi bagian hidupku. Setelah setahun mengenalmu, baru kusadari bahwa kau telah memiliki hatiku. Apa yang kulihat kedepan, mimpiku, dan bahagiaku terselip namanu didalamnya. Akupun tak tahu apa yang akhirnya membuatku sadar, tapi ku bahagia akhirnya menyadarinya.

Menyadari bahwa kau lah orang yang kutuju. Kini ku ingin cara lain dalam menyukai’ dengan hanya melihatmu dari jauh. Ku memilih untuk mendoakanmu diam diam dan hanya melihat lewat media sosialmu. Menyukai dalam diam adalah pilihan, kadang membuatku sedih kala mendengar berita kau telah ada yang memiliki. Namun itu tak akan mengubahku, kutetap  melihatmu sampai tahu apa jawabanNya atas doaku untukmu. Sampai aku menemukan bukti itu, izinkan aku mengagumimu.

Kamu, orang yang membuatku takut mendekat

Advertisement

Masalaluku yang salah dengan mendekati seseorang dan akhirnya ia memilih orang lain  membuatku takut tuk mendekatimu. Aku takut mengulang kejadian itu lagi saat hati ini benar benar sembuh, ku tak ingin menyakiti diriku sendiri dengan cara itu.

Aku takut kau menjauhiku karena ku mendekatimu. Aku takut kehilangan sosok teman sepertimu jika kau mengetahuinya, mengetahui aku yang satu sisi menyukaimu. Penasaran, iya kadang kuingin tahu bagaimana anggapanmu tentangku, tapi ketakutanku lebih besar dari rasa ingin tahuku. Maafkan aku.

Advertisement

Bolehkah aku memintamu dalam doaku?

Aku selalu berdoa atas namamu, untukmu bahagia, dan yang terbaik bagimu. Namun, dalam hati kecilku, ia memintamu menetap disampingku, menemani hariku dan berjuang bersamaku meraih ridho-Nya.

Aku ingin engkau menjadi takdirku dan masa depanku. Di sisi lain kutahu, siapa aku memintamu dariNya untuk membuat kau menjadi takdirku? Aku sadar dan aku memahami siapa aku. Aku hanya berusaha menenangkan diri dengan berbagi apa yang kurasa padaNya, menceritakan segalanya yang tak bisa kuceritakan padamu. Dan aku harus bersabar untuk jawaban dari doa doaku.

Biarlah Tuhan menjawab semua

Yang kutahu sekarang hanya berdoa untukmu. Apapun jawabannya akan kuterima karena ini adalah pilihanku.  Jika iya adalah jawab-Nya, aku beruntung memilikimu. Namun jika kau  memang bukanlah takdirku, aku  ikhlas dan bahagia untukmu. Karena doaku ingin yang terbaik bagimu walaupun bukan denganku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

:)

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE