Buat Kamu yang Curhat Lalu Diminta Bersyukur, Tenanglah Rela Memang Tak Semudah Kata

Halo Sobat Hipwee, apa kabar? Semoga sehat selalu ya!

Advertisement

Kali ini kita mau ngobrol tentang curahan hati atau yang bahasa kerennya curhat. Hayoo, siapa yang di sini sering banget curhat sama teman, sahabat, ataupun keluarga?

Kita dan banyak orang pada umumnya sering banget nih melakukan curhat, kadang tanpa sadar. Awalnya cerita-cerita biasa aja, eh lama-lama baper dan akhirnya curhat. Curhatnya pun beragam mulai dari tentang keluarga, kerjaan, dan yang paling sering sih percintaan ya. Bener nggak?

Nah, dalam proses curhat itu tentu memiliki respons beragam, ada yang sukanya kasih nasihat bijaksana, udah sabar aja, atau yang paling sering udah syukuri aja, gak sedikit juga yang malah jadi ikutan emosi dan menyusun rencana-rencana ‘jahat’ untuk balas dendam.

Advertisement

Teman-temen kamu atau orang-orang yang kamu curhatin termasuk yang mana nih? Semoga bukan yang menyusun rencana pembalasan ya!

Sebenarnya, sering kali kita curhat itu ya buat mencurahkan isi hati biar lega dan lepas aja, bukan untuk mencari solusi dan mendengarkan masukan-masukan yang bijaksini, bijaksana maksudnya. Apalagi diminta untuk bersyukur. Bukan berarti orang yang curhat tidak pernah bersyukur, hanya kalau lagi sedih, marah, atau kesal lalu diminta bersyukur sepertinya akan jadi lebih parah deh bukan membaik, karena rela tak pernah semudah kata.

Advertisement

Kalau kamu curhat buat apa sih sebenernya?

Sekarang, buat orang-orang yang sering dicurhat-in. Kadang pasti kita ngerasa bingung ya ketika dicurhatin? Apalagi kalau masalahnya berat dan besar. Aduh kayaknya bukan kapasitas gue deh, duh, gimana ya? Gue juga bingung sebenarnya tentu bicaranya di dalam hati kan?

Sebenarnya ada satu hal yang setiap orang punya dan pasti jadi kapasitas setiap orang. Apa itu? Yup betul, mendengarkan. Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut karena punya alasan, mulailah dengan mendengar ketimbang berkomentar. Syukur-syukur bisa mendengar dengan telinga-hati.

Menjadi tempat curhat orang lain itu juga sebuah penghargaan loh! Namanya curhat tentu tidak dibicarakan ke semua orang, hanya satu atau dua orang yang terdekat dan dapat dipercaya. Mendengarkan curhat membuat orang lain bisa berdamai dengan hidupnya saat ini dan tidak melupakan masa lalu.

Kebanyakan orang ingin melupakan masa lalu, padahal masalah diciptakan tentu bukan untuk dilupakan. Masa lalu itu perlu diingat dengan persepsi yang tidak menyakitkan. Percuma menjalani hari ini kalau kita tidak menghargai  masa lalu, karena kita semua dibentuk dari masa lalu.

Salah satu fase terbaik dalam hidup manusia adalah ketika kita bisa menertawakan masa lalu, terlebih jika masa lalu itu menyakitkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis yang mengubah rasa menjadi cerita.

CLOSE