Buatmu Anak Pertama yang Selalu Berusaha Memenuhi Ekspektasi Keluarga, Jangan Abaikan Kebahagiaan Pribadimu, Ya

suka duka anak pertama

Menjadi anak pertama kerap kali dihubungkan dengan menjadi yang terbaik, panutan, dan memenuhi ekspektasi orangtua sebagai contoh yang baik untuk adik-adiknya. Menjadi anak pertama berarti harus selalu kuat. Pundak dan bahunya diciptakan untuk menopang dan menanggung beban yang lebih dari adik-adiknya.

Advertisement

Anak pertama biasanya harus banyak mengalah dan menjadi dewasa untuk sang adik. Terkadang malah dewasa sebelum umurnya karena keadaan yang memaksa. Yang kerap kali dijadikan pembanding dan dibicarakan pencapaian-pencapaiannya hanya untuk menjadi sekadar patung untuk dipamerkan di hadapan keluarga besar.

Yang kerap kali harus bersikap sempurna dan baik dihadapan banyak orang supaya menjadi contoh adik-adiknya. Dijadikan indikator keberhasilan kedua orang tua, dielu-elukan atau diolok-olok di hadapan umum. Menjadi suatu kebanggaan atau mimpi buruk orang tuanya.

Menjadi anak pertama memang tidaklah mudah, harus kuat dan berjuang, harus sabar dan lebih pengertian, lebih dewasa ketimbang yang lain. Sulit rasanya berjibaku dengan berbagai ekspektasi yang dihadirkan orangtua, juga orang-orang sekitar.

Advertisement

Yang sering kali dijadikan harapan bagi kedua orangtuanya untuk mendukung dan men-support orang tuanya dikala tua nanti, terutama jika ia laki-laki. Yang selalu diharapkan tegar ketika menghadapi masalah-masalah dalam keluarga selayaknya batu karang yang dihempas ombak lautan. Yang diharapkan bisa membawa solusi bagi masalah-masalah keluarga.

Kamu kerap kali berusaha membahagiakan semuanya, yang kadang dalam prosesnya kamu lupa untuk membahagiakan dirimu sendiri. Mungkin, bahkan kamu bertanya-tanya kapan terakhir kali melakukan sesuatu tanpa memikirkan dampaknya untuk keluarga? Kapan kamu melakukan sesuatu benar-benar hanya untuk dirimu sendiri?

Advertisement

Terkadang, melakukan sesuatu untuk kesenangan pribadi tanpa memikirkan siapapun dan hanya untuk diri sendiri, itu tidak mengapa. Karena jika kamu tidak bahagia, apa gunanya? Apakah kamu pikir tidak mengapa jika kamu menderita atau kamu berkorban asalkan keluargamu bahagia? Apakah keluargamu akan benar-benar bahagia jika mereka tahu kamu mengorbankan apa yang kamu ingin lakukan untuk mereka? Jikapun kamu melakukan sesuatu untuk keluargamu dengan mengorbankan apa yang kamu inginkan, aku ingin kamu tetap melakukannya dengan bahagia, tanpa keterpaksaan.

Wahai anak-anak pertama, sulung dari entah berapa bersaudara, semoga kamu selalu kuat dalam menghadapi segala ekspektasi orang tuamu, juga orang-orang sekitar. Semoga kamu memiliki banyak stok kesabaran dalam menghadapi segala masalah milik keluargamu. Semoga kamu tidak pernah lupa bersyukur di tengah banyaknya tanggungan yang kamu rasakan.

Semoga kamu selalu berbahagia dengan apapun yang kamu lakukan, baik untukmu ataupun keluarga. Ingatlah selalu untuk berbahagia di tengah beban yang harus kamu pikul. Jangan pernah lupakan itu, karena dunia akan berbeda jika kita melihat dari segala perspektif. Jangan pernah merasa menanggung bebanmu sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Everyone is fighting their own battle so be nice

CLOSE