Bukalah Matamu untuk Sekitar, Bukan Hanya Kata Iba yang Mereka Butuhkan

Mulailah peduli terhadap sekitar

Saat itu hari terkahirku berlibur di Bandung. Semoga yang terjadi hari ini adalah hal-hal yang baik. Ketika kaki mulai melangkah keluar dari hotel. Sekitar beberapa ratus meter, terdapat…

Advertisement

Mata itu

Nampak iba melihatku

Berjalan bersisian

Advertisement

Dengan ibu dan saudariku

Apa yang pertama kali terlintas dalam benak, ketika menemukan anak kecil di jalan trotoar dengan menjual vitamin C dan tisu di tangannya. Yatim piatu kah dia? Kasian dia yah, tidak bisa bermain dan bersenang-senang seperti anak-anak lainnya.

Advertisement

Apakah dia sekolah? Jangan-jangan dia itu anak yang diculik lalu disuruh berjualan di pinggir jalan. Kasian banget sih. Apakah hanya itu yang terlintas dalam pikiran kita manusia-manusia dangkal ?

“Nanti yah, dek. Ibu nanti mau beli ketika sudah pulang.”, kata-kata ibu yang sangat mengejutkan saya ketika saya sedang asik berkutat dengan pikiran.

Kami berjalan-jalan dan pergi ke taman lalu lintas. Lalu ke beberapa museum di Bandung. Bagaimana lagi? Kami harus memanfaatkan dengan baik kesempatan liburan kami.

Setelah kami akan pulang, tak lupa saya mengingatkan ibu akan janjinya. Ibu pun mengangguk karena telah ingat.

Lebih tidak menyangka bahwa ibu akan mengajak kami untuk di kursi trotoar. Ternyata ibu mengajak berbincang adik-adik kecil itu. Terungkaplah bahwa mereka bersekolah.

Orang tua mereka pun berjualan karena yang membelikan mereka barang dagangan adalah orang tua mereka. Mereka diantar sehingga sampai di lampu merah ini. Mereka duduk di bangku kelas 2 SD. Dengan senang hati mereka melanjutkan pekerjaan mereka.

Ketika kami sudah berlalu, aku berfikir kenapa mereka berjualan? Kenapa harus tisu dan vitamin C?

Mereka berjualan karena sekarang adalah waktu libur sekolah, berjualan adalah cara terbaik bagi mereka untuk mengisinya sekaligus membantu kedua orang tua.

Kenapa harus tisu dan vitamin C? Karena negara ini sedang dilanda musim pancaroba atau bahkan sudah masuk kemarau. Rentan sekali bagi beberapa orang yang sudah lupa dengan dirinya untuk memerhatikan kesehatan sehingga tisu dan vitamin C akan berguna bagi orang-orang itu.

Kusangka

Mata itu

Memperlihatkan penderitaan

dan keinginan yang tak sampai

.

Tertawa nurani

Dalam sepi

Bahwa mata itu

Memberikan rahasia tentang debu

Yang sudah lama menyelimuti qalbu

Pernahkah terpintas dalam pikiran kita untuk sejenak tersenyum dan tidak berkata iba dalam hati. Bersyukurlah Indonesia yang selalu memiliki anak-anak yang tak pantang menyerah terhadap keadaan mereka.

Jangan pernah menutup mata hati kalian, kawan. Tolong bukalah mata kalian bahwa mereka juga anak-anak, mereka hanya menjalankan kewajiban mereka untuk membantu orang tua dan bekerja keras untuk berjualan.

Jangan pernah mengkritik bahwa mereka adalah salah satu bentuk eksploitasi anak, bahwa jika itu benar. Tidak akan pernah ada kisah sukses yang sangat beragam di negeri ini. Jangan pula menganggap mereka adalah salah satu bukti adanya daerah kumuh di suatu kota. Setidaknya saya hanya mengingatkan untuk membuka mata kalian.

Jangan lagi menganggap iba kepada mereka. Mereka juga manusia yang sedang bekerja dan berjuang dengan keras. Bukalah pikiran bahwa kita semua dan mereka sama-sama berjuang, maka jangan pandang mereka sebelah mata , bahkan menghardik mereka.

Tersenyumlah kepada mereka, jika sekiranya barang-barang yang mereka jual memang diperlukan,bolehlah membelinya, lalu berkata terima kasih. Semoga mereka dan kita semua sukses.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE