Bukan Cinta yang Tidak Tepat, Tapi Waktu yang Selalu Datang Terburu-buru (part 1)

Dihari itu, serasa hari yang akan menentukkanku untuk jatuh cinta lagi atau tidak. Yaaahh.. dia kembali lagi setelah sekian lama hilang entah tanpa kabar. Sebenarnya tidak terlalu mengherankan jika dia kembali lagi, karena dia selalu begitu. Datang dan pergi adalah cara dia untuk bisa membuat aku penasaran. Berawal dari foto yang aku pasang di blackberry messagerku, dia mencoba mengomentari fotoku dengan mengirim chat kepadaku.

Advertisement

" Kok kurusan sih kamu, kata dia "

" Oh yaa, padahal sekarang aku lagi banyak-banyaknya makan lhoo. jawabku "

" iya, di foto keliatan kurusan tapi nggak tau kalo aslinya. jawab dia "

Advertisement

Dari situlah aku dan dia mulai menjalin komunikasi lagi, hampir setiap hari kita berdua selalu ngasih kabar layaknya orang pacaran. Kita juga sesekali pergi berdua dan saling memberikan perhatian. Dari awal aku tidak berharap jika suatu saat dia dan aku akan menjadi kita. Karena dulu, dia tidak pernah bisa memberikan aku kepastian dan yaa, bisa di sebut dia php-ku. Emm.. tapi entah kenapa kali ini dia beda, sangat berbeda.

Perbedaannya membuat aku sampai tidak bisa membedakan antara nyata dan mimpi. Kali ini dia bisa memberikan aku kepastian, dia menyatakan perasaannya kepadaku dan mengajakku untuk menjalin hubungan yang serius. Hubungan serius yang bukan hanya pacaran seperti anak SMA, tapi lebih dari itu. Terlihat mengherankan jika lelaki yang selama ini selalu memberikan aku harapan saja, akhirnya bisa memberikan aku kepastian. Lelaki yang dulu selalu come and go, sekarang dia berjanji untuk stay with me.

Advertisement

" Kaki bertugas melintasi dan hati mempelajari apa yang semesta beri. "

Mungkin itu kata-kata yang tepat untukku, aku meng-iyakan untuk menjalin hubungan dengannya. Karena tidak bisa di pungkiri hati ini masih memihak dia, terlepas dari apa yang pernah dia perbuat di masa lalu. Karena aku yakin seseorang pasti akan berubah menjadi lebih baik di setiap waktunya.

Dia berikan cintanya kepadaku, cinta yang dulu pernah ingin aku miliki dan sekarang telah menjadi milikku. Aku bahagia bersamanya di setiap detiknya, aku sangat berterima kasih kepada Allah karena telah mengabulkan doaku dulu yang sempat tertunda. Mungkin ini adalah waktu yang tepat, aku dan dia sekarang bersatu.

Hari demi hari kita lewati bersama, penuh dengan canda tawa. Sampai membuat kita semakin gila, serasa ingin selalu bersama setiap harinya. Mungkin pada saat itu kita berdua sedang merasakan asmara yang begitu menggebu- gebunya. Sampai pada akhirnya dia melontarkan kata yang membuat aku yakin dia telah berubah.

" kalo aku benar-benar serius sama orang, semua kejelekkanku bakal aku kasih tau ke orang yang aku sayang. sekarang kamu udah tau kan kejelekkan aku? apa kamu masih mau sama aku ? "

Di lain sisi aku sangat menghargai kejujurannya itu, tapi aku selalu ingin jika dia bersamaku kejelekkannya bisa berubah menjadi kebaikkan begitu pun sebaliknya aku bisa menjadi lebih baik lagi saat bersamanya. Karena hubungan yang saling memberikan hal positif itu adalah hubungan yang sehat. Aku meng-iyakan untuk terus bersamanya, karena menurutku semua orang masing-masing pasti mempunyai sifat buruk . Tinggal bagaimana kita bisa merubah sifat buruk itu menjadi sifat yang lebih baik, manusia tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah.

Aku merasa nyaman dengannya, dia pun juga merasakan kenyamanan itu denganku. Hingga terputarlah lagu dari Tompi judulnya " Selalu denganmu ", itu lagu pas banget dengan suasana hati kita berdua saat itu. Tidak pernah sekali pun terbesit di pikiranku kalau dia akan menyakitiku lagi, karena cinta dia saat itu sangat kuat. Hingga saat itu tiba, hari dimana aku merasa kali ini aku benar-benar istimewa di hidupnya. to be continued 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

dream high and show it.

CLOSE