Bumi Semakin Hijau, Udara Semakin Panas

Masih nggak tau akan seperti apa nantinya

Berdasarkan pantauan dari satelit NASA (National Aeronautics and Space Administration’s) bumi telah mengalami penghijauan sebanyak 5% dalam dua dekade terakhir ini. Penelitian ini terhitung sejak tahun 1998 hingga 2018. Lahan hijau ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga saat ini. Lahan hijau ini berasal dari berkembangnya  lahan pertanian, hutan dan padang rumput.

Advertisement

Namun suhu malah menjadi semakin panas walaupun bumi telah mengalami perluasan  lahan hijau dari tahun ketahun. Bahkan di Indonesia pada tahun 2020 mengalami musim panas terparah pada bulan September. Adanya La Nina ternyata tidak berdampak pada penurunan suhu bumi. Padahal La Nina dapat membuat suhu bumi mengalami penurunan sehingga udara menjadi semakin dingin.

Berdasarkan studi terbaru yang diterbitkan Nature Sustainbility perluasan lahan hijau ini memiliki hubungan dengan naiknya suhu bumi. Berdasarkan penelitian itu fotosintesis menjadi alasan utamanya. Semakin banyaknya CO2 yang dimiliki bumi maka fotosintesis menjadi semakin meningkat. Hal ini pula yang menjadikan lahan hijau semakin luas.

Bagi orang awam bumi yang semakin hijau dianggap sebagai pertanda yang baik karena dapat meredakan efek rumah kaca. Berbeda halnya dengan yang dirasakan para ahli, menurut mereka bumi yang semakin hijau merupakan tanda adanya ancaman global yang lebih serius. Sebab pohon akan berkembang biak dengan cepat apabila mendapat asupan CO2 yang banyak. Untuk itu banyaknya CO2 berbanding lurus dengan bertambahnya pohon.

Advertisement

Berdasarkan penelitian di Chile keseragaman pohon dalam suatu tempat tidak efektif dalam melakukan penyerapan emisi gas. Suatu hutan yang memiliki pohon yang seragam hanya akan menimbulkan persaingan dalam menyerap CO2. Hal ini pula yang menjadi alasan utama penanaman pohon tidak akan cukup bila tidak diimbangi dengan pengurangan penghasilan emisi gas. Sebab pohon hanya mampu memperlambat laju penambahan emisi sekitar 50% saja. Sisanya baru akan diserap laut dan tanah.

Bagian bumi yang saat ini terus mengalami perluasan lahan hijau terletak pada negara Uni Eropa, Kanada, Rusia, India dan China. Dari sejumlah tempat, yang memiliki pencapaian tertinggi adalah China dan disusul India. Daratan China mengalami penghijauan hingga 13,51 juta kilometer persegi atau 17,80%. Sedangkan India mengalami penghijauan hingga 3,65 kilometer persegi atau 11,10%. Pemerintah mereka telah menerapkan program untuk melindungi dan memulihkan hutan secara besar-besaran.

Advertisement

Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Indonesia yang termasuk sebagai negara ke-4 yang memiliki luasan wilayah vegetasi terbesar. Penyebabnya karena perubahan alih fungsi lahan vegetasi ke nonvegetasi. Perubahan alih fungsi ini disebabkan adanya kebakaran hutan. Selain itu terjadinya penebangan secara belebihan dan pembakaran hutan yang disengaja turut andil dalam pengurangan jumlah populasi hutan di Indonesia.

Walaupun perluasan lahan hijau tidak terlalu efektif tanpa adanya pengurangan emisi gas. Pemerintah seharusnya tetap gencar melakukan sosialisasi dalam membangun lahan hijau lebih luas. Sebab tidak hanya dapat mengurangi terjadinya efek gas rumah kaca namun udara menjadi lebih sejuk, mencegah naiknya permukaan air, mengurangi terjadinya kepunahaan, hingga dapat memanfaatkan hasil pohon yang ditanam tersebut. Melalui luasnya lahan hijau tersebut tidak hanya manusia yang mengalami keuntungan tetapi makhluk hidup lainnya dapat turut menikmatinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE