Sejatinya, ada hikmah di balik setiap derita (blessings in disguise). Kuncinya, kita menyikapi sesuatu dengan sikap sabar dan syukur, serta berfokus pada solusi bukan pada masalah. Sebenarnya Covid-19 telah membuka transformasi dunia baru dan memberi peluang untuk melakukan berbagai terobosan dalam kehidupan.
Bagi saya pribadi, Pandemi ini kesempatan untuk mengaktualisasikan potensi diri secara maksimal. Saya mempunyai cerita dan pengalaman reflektif yang barangkali dapat bermanfaat dan menginspirasi bahwa pandemi sebenarnya justru menjadi peluang untuk mengangkat literasi Indonesia yang masih kritis dalam ranah global (peringkat ke 62 dari 70 negara). Awal Pandemi lalu, bersama para penggiat literasi, saya mulai menulis: Guru Profesional di Era Revolusi Edukasi 4.0 (Guneman, Bandung: 2020). Kemudian, atas Karunia Allah, saya mendapatkan Best Paper Award pada Konferensi Internasional UIN Sunan Kalijaga: The 2nd AICONICS (Adab-International Conference on Information and Cultural Sciences) Globalization & Humanities: Making Sense of Islamic Culture in The Contemporary World, Yogyakarta (2020).
Sementara, 2021 memberikan banyak berkah karena penulis dapat lebih banyak berkarya. Penulis dipercaya menjadi trainer bahasa Arab-Inggris PT. UMI Indonesia serta mengisi Webinar Bahasa Arab-Inggris, Jakarta (2021). Penulis juga berkesempatan mempresentasikan tulisan pada International Conference on Language, Linguistic, Literature & Education, Universitas Teknokrat Indonesia, Bandar Lampung: 28 Agustus 2021, serta 3rd International Conference on Education and Sciences, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta: 18 November 2021.
Tahun 2021 ini pula, Allah memberikan kesempatan penulis mengikuti dan memenangkan beberapa kompetisi dalam kepenulisan, antara lain: Juara 2 LKTI bertema: Peran Pemuda dalam Memaknai Sumpah Pemuda di Era Revolusi Industri 4.0, oleh Cimb Niaga Kejar Mimpi – Jakarta Timur, 28 Oktober. Juara 1 LKTI (tim): Meneladani Pembawa Perdamaian Dunia, oleh Majelis Hukama Al-Muslimin & Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia, 2 Nopember 2021. Syukur pula, penulis terpilih sebagai 20 Pemuda Penulis Perdamaian di Tengah Pandemi oleh Duta Damai Jawa Tengah – Metafora Pustaka (4 Nopember 2021).
Di penghujung tahun 2021, atas izin Tuhan, penulis meraih juara 1 Lomba Cipta Karya (Esai bertema: Guru) yang diselenggarakan oleh Brilliant Music School – Jakarta, 26 Desember 2021. Di akhir tahun itu pula, sebagai penggiat literasi, Allah perkenankan penulis mengantarkan anak didik tercinta, Dewi Hariyati Ningsih, asal sekolah di Jawa Timur, bersaing se-Indonesia dan meraih Juara 1 Lomba Menulis Artikel yang diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Jakarta, 12 Desember 2021.
Maha benar Tuhan bahwa jika kita bersyukur, maka akan dilipatgandakan nikmat-Nya (QS. 14:7). Saya meyakini bahwa sabar, syukur & ikhtiar adalah kunci terbaik untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.
Manusia seharusnya berjuang untuk meraih kehidupan yang bermakna. Buya Hamka pernah berujar, Kalau hidup hanya sekedar hidup, babi hutan pun hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kera di hutan pun bekerja. Ini sejalan dengan yang diucapkan William Wallace, Pejuang Skotlandia, Every man dies but not every man truly lives. Hal yang terpenting adalah menjadikan kehidupan bernilai sebagai tanggung jawab kepada Sang Pencipta. Manusia terbaik sejatinya adalah yang selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk memberikan kebermanfaatan bagi sesama dan alam semesta.
Kita harus punya tekat yang kuat bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemaren dan hari esok haruslah menjadi lebih baik lagi! Semoga kita dapat semakin menebar kebermanfaatan di tahun-tahun mendatang! Semoga menginspirasi!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”