Cerita Rindu Tentang Dia, Seseorang yang Sudah Kuanggap Adik Sendiri

cerita rindu tentang dia

Pernahkah kalian berpikir tentang luasnya makna cinta? Cinta tak hanya sekedar sebuah ikatan antara dua pribadi lelaki dan perempuan yg memiliki ketertarikan secara fisik. Ataukah sebuah hubungan antara mereka yang memiliki ikatan darah, entah orangtua dan anak ataukah saudara. Bukan pula hanya tentang sekumpulan remaja yang menjalin hubungan persahabatan sedari mereka masih TK hingga memiliki penerus. Namun terkadang cinta dapat tumbuh dengan tulus antara dua orang yang tak memiliki hubungan darah namun mempunyai ikatan batin seperti layaknya saudara kandung.

Advertisement

Ya.. aku mempunyai dia, seorang sosok yang selalu kusapa adik. Yang selalu bisa mengambil peran penting dalam hidupku bahkan mengalahkan saudara-saudari kandungku sendiri. Dia tahu bagaimana menempatkan dirinya dan menjadi bagian dalam hidupku. Terkadang dialah orang pertama yang mengetahui apa yang kurasakan dalam hatiku tanpa harus kuberitahukan padanya. 

Entahlah bagaimana dia mengetahuinya, tapi sempat terpikir dia memiliki sejenis indera keenam dalam dirinya. 'Adikku' itu begitu paham apa yang harus dia sampaikan padaku atau sekedar memberikan beberapa nasehat kecil bagiku yang sejujurnya memiliki makna besar bagiku. 'Adikku' itu adalah sosok teramat penting dalam hidupku. 

Sekarang setelah hampir dua tahun berpisah darinya, aku merindukannya. Durasi kontak dengannya yang minim membuatku kadang merindukan saat-saat masih bersamanya. Saat di mana kami selalu menghabiskan banyak waktu bersama, bertukar pikiran dan membahas masalah masing-masing. 

Advertisement

Kadang aku mencoba menutup mata dan mengingat kembali wajah yang samar-samar hampir kulupakan bentuknya itu. Ah..bukan..bukan melupakan..namun sulit menggambarkan wajahnya yang mungkin saja telah mengalami beberapa perubahan karena usianya yang makin bertambah. Ya, dia semakin dewasa kurasa. Dua kali ultahnya kurayakan sendiri tanpa berada di sisinya, meski aku tetap memberikannya kado, tapi tak sempat melihatnya bertambah dewasa.

Ah..dia..adik kecilku yang telah bertambah dewasa, setiap kali aku membaca pesannya kepadaku yang mengatakan rindu (meski kadang aku agak ragu) rasanya air mata ini tak kuat kubendung. Tapi tak pernah kutampakkan padanya. Atau kepada mereka yang kini ada di sisiku. Tidak. Aku memang tidak pandai dalam berekspresi.

Advertisement

Adikku, adakah di sana kau baik-baik saja? Adakah di sana kau telah merasakan pahitnya kehidupan dunia dan berhasil melewatinya? 

Dunia ini keras adikku sayang…tetaplah tumbuh jadi sosok yang kuat seperti dirimu yang selalu kukenal. Makin tegarlah hatimu menghadapi peliknya kehidupan ini. Kau akan tahu setelah kau benar-benar menjadi orang dewasa.

Dan kau tahu adikku, selalu ada rindu di hati ini untukmu…

Seseorang yang kau sapa 'kakak'

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE