Dampak Sosial yang Pasti Dirasakan Pasca Pandemi

Kalau kamu juga merasakannya, itu wajar kok!

COVID-19 atau Corona Virus Diseas 2019 adalah virus yang membahayakan sistem pernapasan. Virus ini dapat menyerang bagi mereka yang daya tahan tubuhnya lemah. Virus ini dapat bersifat mematikan jika yang terkena adalah orang tua dan bagi mereka yang terdapat penyakit kronis lainnya. Ciri utama dari Covid-19 ini adalah batuk, bersin, demam dan disertai sesak napas. Namun tidak semua yang memiliki gejala tersebut sudah pasti dinyatakan positif corona. Bahkan ada kasus, mereka bahkan tidak memiliki gejala seperti yang telah disebutkan, namun mereka dinyatakan positif corona.

Virus corona telah menimbulkan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia saat ini, mulai itu berdampak pada ekonomi, budaya, pekerjaan, bahkan dalam kehidupan sosial kita sehari-hari. Memang tak dapat dipungkiri, salah satu cara agar kita terhindar dan mengentikan penyebaran corona adalah dengan cara menghindari kurumunan yang ramai dan mengurangi sosial. Karena, bisa saja diantara orang ataupun teman kita, terdapat virus corona, sehingga membuat jarak sosial itu menjadi penting. Bahkan di beberapa negara, sudah mengambil tindakan yang sangat serius dalam menghentikan penyebaran virus corona ini, seperti “Lockdown”. Namun, di Indonesia sendiri, pemerintah memilih dengan menerapkan kebijakan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Dengan mengambil kebijakan seperti itu, jelas banyak hal yang berdampak terhadap terhadap kehidupan sosial masyarakat. Dengan PSBB, maka hal ini dapat membuat masyarakat stres, merasa kesepian, tertekan, khawatir, cemas, yang jelas, perasaan seperti itu dapat membuat daya imun kita menjadi lemah sehingga menjadi rentan terhadap virus corona ini. Tidak sampai di situ, dengan adanya Covid-19 ini, membuat masyarakat saling curiga, seperti kita curiga terhadap makanan yang kita beli, kita akan bertanya, apakah sang penjual ada bersentuhan dengan pelanggan yang “mungkin” terjangkit corona? Apakah sang penjual ada mencuci tangannya sebelum dia menyentuh makanannya? Apakah tempat dagangannya bersih dari corona?

Jika hal tersebut terus berada di benak pikiran masyarakat, maka bisa saja muncul perilaku obsesif kompulsif, dimana seseorang akan melakukan tindakan yang “merasa” harus dilakukan secara berulang-ulang, misalnya dengan mencuci tangan berkali-kali secara intensif. Lalu juga, pada saat kita berada di tengah masyarakat, maka kita akan enggan untuk berjabat tangan. Meskipun itu orang yang lebih tua ataupun orang yang kita hormati, namun situasi saat ini mengharuskan kita untuk menghindari berjabat tangan dan harus physical distancing bila ingin berbicara dengan orang lain, terlebih lagi pada orang yang tidak kita kenal.

Dampak lain dari corona ini adalah meningkatnya kriminal. Data dari Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan peningkatan angka kejahatan selama masa pandemi corona sekitar 11,8 persen. Hal ini dikarenakan keterbatasan beraktifitas yang berefek dalam pemenuhan sehari-hari. Menurut Kriminologi dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwasanya hal ini terjadi karena frustasi. "Teori klasik, Teori Frustrasi Agresi. Orang yang frustrasi bisa melakukan kompensasi dengan jalan agresi, kekerasan, dan kejahatan," katanya lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/4).

Namun, munculnya virus corona bukan berarti berdampak negatif semua, salah seorang ibu rumah tangga, Maria Anna Teguh Lestari, di blognya ia membagikan hal positif yang terjadi selama pandemi ini, seperti kita jadi semakin dekat dengan suami dan anak anak, ngobrol, bercanda dan mengeluarkan hal hal yang selama ini terpendan, yang positif tentunya supaya tidak merasa bosan. Kita jadi semakin kreatif di dapur, selalu berkreasi untuk seluruh anggota keluarga supaya lebih nyaman dan betah di rumah. Kita jadi semakin sensitif dengan hal hal yang biasanya tidak kita pedulikan, contoh nya kita peduli dengan kebersihan rumah, peduli dengan tata letak barang dan lain lain

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini