Untukmu Belahan Jiwa, Semoga Kita Dipertemukan Oleh Semesta

Awal pertemuan kita memang tidak ada yang istimewa. Hanyalah dua orang asing yang bertemu di persimpangan jalan lalu berlanjut di lembaga formal. Saat itu aku ataupun kamu tidak ada berkeinginan untuk saling mengenal satu sama lain.  

Advertisement

Kamu ingat? Kata pertama kali yang kamu ucapkan kepadaku?. Saat itu kamu mengatakan "Hai" dengan tersenyum.  Sebuah senyuman manis yang belum pernah kulihat sebelumnya hingga mampu memikat hatiku. Lalu kamu duduk di depanku dan mengatakan bahwa kamu satu kelompok denganku. Ah, rasanya aku bahagia sekali bisa berkenalan denganmu. Terlebih, untuk  pertama kalinya aku duduk dekat denganmu.

Setelah tugas kelompok kita selesai, kita mendiskusikan banyak hal dari sekadar hobi sampai cita-cita masa depan. Lalu, kamu meminta nomor ponselku. Aku tahu, saat kamu meminta nomor ponselku untuk membicarakan tentang pelajaran sekolah. Namun, tak apa, bagiku dapat bertukar pesan denganmu saja itu sudah cukup.

Tanpa disadari, semakin lama kita bukan hanya bertukar pesan tentang pelajaran sekolah. Namun, tentang kehidupan di masing-masing diri kita yang sudah kita lalui setiap hari. Rasanya aku kembali merindukan masa-masa itu. Kenangan indah antara aku dan kamu yang mulai bergerumul di dalam kepalaku. 

Advertisement

Tahukah kamu? Bahwa saat itu aku mulai jatuh hati kepadamu? Namun, aku tidak mempunyai keberanian untuk mengatakannya kepadamu karena aku tidak mau hubungan kita akan menjadi hancur hanya karena perasanku. Hingga pada akhir masa sekolah tiba, kamu mengatakan bahwa kamu akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Perguruan tinggi di sebuah kota yang kita tidak akan bertemu untuk waktu yang lama. 

Aku sedih tapi aku tidak mempunyai hak untuk menghalangimu. Kamu mengejar impianmu begitupun aku juga mengejar impianku. Walaupun dengan jalan yang berbeda, biarkan aku yang membawa rasa cintaku sendirian. Meskipun berat untuk kupikul dalam bentuk kerinduan yang mendalam.

Advertisement

Bolehkah aku mengatakan bahwa saat ini aku masih memendam rindu kepadamu? Bolehkan aku mengingat hari-hari yang telah kita lalui dulu? Bolehkan aku mengharapkan kembali  kita dipersatukan di bawah langit yang sama?

Tahukah kamu, setiap doa yang kulantunkan setiap malam, aku selalu menyebut namamu di dalam sujudku? Membisikkan kepada semesta bahwa kamu seseorang yang kuinginkan. Untuk menyempurnakan hatiku yang telah lama kosong. Aku mencintamu dari dulu sampai sekarang. Menunggu kedatanganmu walaupun aku tidak pernah tahu kapan kamu akan kembali. Satu hal yang pasti, kalau aku dan kamu memang berjodoh pasti akan dipertemukan oleh semesta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

gadis berdarah jawa. Berzodiak cancer. Penyuka kopi dan cokelat.

CLOSE