Datang dengan Hati Utuh, Pergi dengan Hati Tinggal Separuh. Begitulah Risiko Jatuh Cinta di Jogja

Pernah punya kenangan apa di kota ini?

Mungkin begitulah gambarannya untuk setiap orang yang pernah menyinggahi kota ini. Ya, kota Yogyakarta. Kota yang sangat terkenal dengan budaya, kuliner, keramah-tamahnya masyarakat lokal, ribuan tempat wisata dan keromantisannya ini. Mungkin, untuk kesan pertama ketika kamu datang kekota ini adalah kamu akan heran dengan harga makanan dan kebutuhan – kebutuhan pokok lainnya yang super murah di kota ini.

Jika diperbandingkan dengan harga makanan di pulau Jawa, hampir 2 kali lipat Jogja lebih murah. Mungkin inilah menjadi salah satu penyebab yang membuat orang-orang dengan ekonomi menengah acap kali mampir berlibur di kota Yogyakarta. Kemudian, Jogja sangat terkenal dengan julukan "Kota Pelajar".

Julukan ini memang sepantasnya didapatkan oleh Yogyakarta, yang mana di setiap sudut kotanya banyak berdiri kampus-kampus megah dengan segala fasilitasnnya. Karena banyaknya jumlah kapus di kota ini, maka sudah pasti banyak juga orang – orang yang mengenyam pendidikan di sini, sehingga munculah julukan "Kota Pelajar". 

Selain kota pelajar, julukan yang tepat untuk Yogyakarta jika dilihat dari segi kulinernya adalah "Kota Gudeg".  Gudeg adalah makanan Khas Yogyakarta yang terbuat dari sayur nangka dengan pelengkap daging dan sambal serta pelengkap lain yang kaya akan rempah-rempah. Kita bisa mendapatkan Gudeg di setiap waktu gengs, karena banyak orang yang menjual Gudeg baik di pagi, siang, sore, malam, bahkan dini hari. Jadi jangan pernah mengaku anak kuliner kalau belum pernah mencoba gudeg di jogja ini ya!

Nah, ini 2 mitos yang sangat sering aku dengerin gengs. Baik yang mengatakan ini adalah orang jogja lokal maupun hanya mendengar sekilas dari perbincangan orang – orang lain. Salah satunya adalah apabila kamu mengunjungi Tugu Yogyakarta atau hanya sekedar melihat ketika melewati jalan itu, maka suatu saat kamu pasti akan kembali lagi datang ke kota ini. Entah untuk urusan penting ataupun hanya sekedar melepas kerinduan tentang kota ini.


Mungkin inilah sebabnya mengapa muncul istilah setiap orang yang datang ke Jogja dengan hati utuh, selalu pergi dengan hati tinggal separuh.


Mitos yang selanjutnya adalah, apabila kamu meminum air selokan matarambaik disengaja atau tidak, maka kamu akan mendapatkan jodoh orang jogja. Siapa sih yang tidak ingin memiliki jodoh orang jogja lokal? Selain dengan keramah-tamahannya, orang jogja juga terkenal sanagt menjunjung tinggi budayanya.

Salah satu contoh yang dilakukan oleh muda-mudi jogja untuk menjaga budaya nya adalah dengan tetap menggunakan bahasa jawa halus atau biasa disebut dengan "Kromo Inggil". Hampir seluruh orang jogja lokal pasti bisa menggunakan bahasa ini, selain untuk tetap menjaga budaya bahasa ini juga menunjukkan betapa sopan dan menghargainya kita terhadap sesama. Mungkin inilah yang membuat para pendatang banyak memimpikan untuk berjodoh dengan orang jogja. Namun, itu hanya mitos ya gengs! Percaya atau tidak kembali kepada para pembaca, tugas kita semua hanya cukup menghormati beberapa mitos tersebut. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini