Hidup Adalah Pembelajaran. Jadi Tak Perlu Bersedih Berlebihan Menangisi Kepergian Mantan

Menjadi tegar adalah pilihan ketika kita benar-benar tak bisa menahan kesedihan yang menerkam. Semua tentang kita kini menjadi kenangan yang selalu datang mengganggu perasaan dan pikiran. Kenangan itu terlihat begitu menyenangkan hingga sulit bagiku untuk melupakan kebersamaan itu secara instan.

Advertisement

Menyadari. Yah, sangat kusadari menangis, bersedih dan bergalau-galauan takkan bisa mengubah keadaan. Tak banyak yang bisa dilakukan, kecuali mengambil tindakan agar tidak terpuruk terlalu dalam menangisi kepergian mantan. Sedih memang saat semua yang telah dibina berakhir begitu saja. Apa daya. Ini adalah ketetepan terbaik-Nya untuk saya.

Wajar saja saya sempat sebal karenanya, sifat alamiah manusiawi yang tak pernah rela dan sudi untuk disakiti. Belajar dari kesalahan adalah caraku untuk membunuh dengan tega kegalauan yang sempat singgah dihati ini. Bukan maksud hati untuk tak menghargai tentang kebersamaan yang pernah kita lewati. Hanya saja, diri ini menyadari bahwa akan sangat sakit lagi jika terlalu berlebihan mendramatisir kejadian yang telah usang itu.

Hidup ini adalah pembelajaran, pembelajaran agar kita mampu bertahan dan kuat untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang datang. Bahkan soal percintaan sekalipun. Saat aku menyadari untuk dengan segera membingkai semua kenangan yang telah terciptakan.

Advertisement

Lambat laun intensitas kegalauan itu mulai menurun dan perlahan sirna menghantui. Dan kini aku bisa tersenyum kembali, menyambut hari dan membuka hati untuk pendamping hidup yang sejati. Disamping itu, aku juga berusaha memperbaiki diri untuk lebih baik lagi agar kegagalan ini tak berulang untuk kedua kalinya.

Meski semua itu menyakitkan. Tapi tak ada sedikitpun keniatan untuk balas dendam, aku hanya merelakan bahwa ada rahasia dan hikmah untuk kehidupan kita selanjutnya meski kini kita sudah tak bersama. Kita sama-sama belajar, bukan saling menyalahkan untuk saling membenarkan diri sendiri.

Advertisement

Karena pada dasarnya kita semua pernah melakukan kesalahan, dan aku menyadari tak ada seorangpun yang sempurna didunia ini hanya saja aku percaya ada seseorang disana yang berusaha untuk menjadi sempurna untuk pasangannya.

Tugas kita adalah menghargai dan berusaha memahami dan mengerti bahwa bersama dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan adalah suatu cara yang dilakukan untuk menjadi manusia yang sempurna untuknya. Setidaknya membuatnya selalu nyaman dan bahagia adalah tugas utama saat kita telah konsisten menerima dia apa adanya dalam menjalin hubungan asmara.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
Be

10 Mei 1996

CLOSE