Hidup Tidak Seinstan Memasak Mie, Gen-Z!

Pernah merasa tidak bisa mengerjakan satu pekerjaan karena tidak sesuai passion? Atau mungkin merasa malas menggunakan transportasi umum yang memakan waktu lebih banyak dari transportasi pribadi?

Advertisement

Wajar sekali sebagai generasi yang hidup di era modern dengan segala kemudahan di dalamnya, membuat kita menjadi cenderung ingin segera berhasil mencapai berbagai hal dalam hidup.

Kapan lulus kuliah? Kapan nikah? Kapan punya anak?

Pertanyaan-pertanyaan yang menuntut kita untuk mengikuti standar kehidupan masyarakat beserta kebutuhan lainnya yang tidak sejalan dengan kemampuan seperti pengakuan dari orang lain, konsumsi yang semakin bertambah serta rasa ingin mendapatkan sesuatu dengan instan, membuat tingkat stress dan kecemasan kita menjadi jauh lebih meningkat.

Advertisement

Hasil penelitian dari Bencsik & Machova (2016) menunjukkan bahwa generasi Z memiliki sifat yang cepat dalam segala hal dan memiliki inisiatif yang tinggi untuk memulai sesuatu. generasi Z juga dinilai sebagai generasi pemimpin dalam teknologi.

Teknologi sangat mendukung kita untuk memenuhi keinginan dalam menyelesaikan berbagai persoalan dengan cepat. Sebagai contoh, kebutuhan makanan yang habis dapat langsung dibeli melalui aplikasi, tiket film yang bisa dipesan daring tanpa harus mengantre, hingga jasa ojek daring untuk mengefisiensikan waktu kita. Inilah karakter menonjol yang dimiliki oleh Generasi Z. Cepat, efisien dan instan.

Advertisement

Jika kita lihat dari dua sisi, sebenarnya hal tersebut memberikan dampak positif yang membedakan kita dari generasi-generasi sebelumnya, kehidupan menjadi lebih mudah dan kitapun lebih mandiri tanpa harus mengandalkan banyak pihak yang harus berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan kita.

Tentunya memiliki keinginan untuk mencapai sesuatu dengan usaha yang seminimal mungkin adalah impian semua orang. Siapa yang keberatan jika dapat memiliki segala hal tanpa perlu bersusah payah bukan?

Namun, kebiasaan untuk memperoleh sesuatu secara instan juga mengakibatkan kita cenderung lebih cepat merasa khawatir, cemas hingga stress saat kebutuhan kita tidak bisa terpenuhi dalam jangka waktu yang singkat.

Media sosial menjadi salah satu faktor munculnya tendensi bagi kita untuk mencapai sesuatu dengan instan. Pencapaian-pencapaian orang lain yang kita lihat melalui media sosial seakan memacu kita untuk segera mencapainya juga. Adanya standarisasi kehidupan yang telah melekat di masyarakat inilah yang juga menjadikan Generasi Z memacu diri untuk mencapai sesuatu dengan terburu-buru.

Padahal, jika dilihat dari berbagai aspek, titik kita dengan orang lain jelas berbeda. Beberapa orang memang memiliki privilege yang tidak bisa kita sama ratakan. Berkaca kepada diri masing-masing, kita mungkin tidak memiliki keberuntungan seperti orang lain, tetapi mengutip dari salah satu lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Mas Alfan, mengatakakan Kalo saya gak punya privilege, maka saya akan buat privilege itu sendiri.

Sebagai manusia yang akan terus bertambah dewasa, kita perlu memahami bahwa suatu hal tidak mungkin diraih secara instan. Kebiasaan yang timbul dari berbagai kemudahan yang ada saat ini seharusnya tidak membuat kita menjadi mudah untuk menyepelekan sesuatu. Target besar yang telah dipasang harus diiringi pula dengan usaha yang sebanding.

Hargai setiap proses yang telah dilalui. Percaya dan yakini bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Sebagai generasi yang memiliki banyak keunggulan, jangan sampai hanya karena tendesi untuk mendapatkan sesuatu secara instan menjadikan kita makin menjauh dari target yang ingin dicapai ya, Gen-Z!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE