#HipweeCerpen – Manoah Seorang Gadis dari Ngawi yang Hidupnya Serba Keurangan

Manoah adalah seorang gadis berasal dari Ngawi, yang lahir ditahun 1993, dan tumbuh dibesarkan oleh neneknya. Kehidupan dia serba kekurangan, tidak seperti anak-anak lainnya. Orangtuanya meninggalkan dia ketika berumur 1 bulan. Lima tahun kemudian orangtua Manoah pulang ke kampung halamanya yaitu di Ngawi, dan bertemu dengan Manoah. 

Advertisement

Neneknya memberitahu bahwa mereka adalah ayah dan ibunya. Perasaan Manoah sangat bahagia mendengarnya. Manoah memanggil ibunya, dan mengikuti ibunya. Berharap ibunya mengajak dia jalan-jalan ataupun bermain bersama seperti anak-anak pada umumnya. Tapi semua itu hanyalah harapan. Ibunya mengatakan, kamu bukan anakku, kenapa kamu masih hidup. Manoah sedih dan menceritakan kepada neneknya, neneknya menghibur dia.

Beberapa hari kemudian, tibalah saatnya pendaftaran sekolah TK (Taman Kanak-kanak). Neneknya meminta kebada ibunya untuk mendaftarkan Manoah sekolah. Keesokan harinya ibunya membawa Manoah pergi ke sekolahan yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Banyak ibu-ibu yang sedang berkumpul, mereka juga sedang mendaftarkan anaknya untuk sekolah. Salah seorang dari ibu itu bertanya kepada ibunya Manoah, kamu cantik, putih, tapi anak kamu kok hitam dan dekil, apakah tadi dia tidak mau dimandikan? Ibu Manoah hanya diam dan kemudian pergi.

Sesampainya di rumah, ibu nya marah kepada Manoah dan dia mengikat tangan dan kaki manoah, mencambuknya, Manoah hanya bisa berteeriak dan menangis. Bersyukur neneknya datang dan menolong Manoah. Setiap hari Manoah mendapatkan perlakuan yang kasar dari Ibunya, setiap hari Manoah menangis dan tertekan. Manoah selalu berdoa kepada Tuhan bahwa dia pingin mendapatkan kasih sayang dari Ibunya. 

Advertisement

Tahun berganti tahun Manoah sudah lulus SMP, dia mendapatkan juara 1 satu sekolahan, dia bahagia dan mempunyai mimpi untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi sammpai kuliah. Manoah pulang dan mengatakan kepada ibunya bahwa dia mau melanjutkan sekolah SMA, orangtuanya tidak setuju, karena sebelumnya ibu dan ayahnya sudah berjanji kepada teman ayah untuk mengirim Manoah ke Batam, untuk bekerja dan mendapatkan gaji 2 juta yang sudah disepakati oleh ayah dan temenya. Manoah menolak dan terjadi pertengkarann, orangtua Manoah menhajar manoah dan keesok harinya Manoah pergi  ke tempat saudaranya untuk berlindung dan menayakan informasi untuk sekolah SMA. 

Sesampainya di rumah saudaranya, dia menceritakan semua kejadian-kejadian yang dia alami, saudaranya terharu dan menolongnya, Dia membawa manoah pergi kekota dan memasukan manoah ke salahsatu sekolah yang berasrama, Manoah memohon kepada kepala sekolah untuk mengijinkan dia bersekolah, dan dia  menawarkan dirinya untuk bekerja dirumah kepala sekolahnya. 

Advertisement

3 tahun sudah dia bekerja sambil sekolah dan lulus dia kembali pulang ke rumah menemui nenek dan orangtuanya. Manoah melupakan semua yang ibunya lakukan kepadanya. Manoah berbagi cerita bahagi kepada neneknya bahwa dia lulus dan mau meneruskan untuk kuliah. 

Ketika ibunya mendengarkan itu ibunya berkata, sambil menertawakan dia, mimpi kali ya kamu, uang darimana buat kamu kuliah, jual dirimu dulu baru kamuu bisa kuliah. itupun kalau kamu bisa. Hancurlah dia, menagis dan menepis omongan ibunya, apa kamu masih kurang menyiksa saya, saya sangat mengasihimu walaupun  kamu jahat kepadaku, kamu tetaplah ibuku, kenapa kamu lakukan ini padaku, apa mau mu bu? Ibunya menjawabnya, yang aku mau dari dulu cuma satu, kamu mati, tapi kamu tidak mati-mati. 

Setiap hariManoah berfikir dan dia merenungkan tentang hidupnya dan terus berharap  kepada Tuhan bahwa suatu saat ibunya akan menyayanginya. Manoah bekerja di salon dan mendapat gaji, dan kemudian dia pergi kekota bandung untuk bekerja, dan berharap bisa sambil kuliah. Sesampainya di Bandung dia mendapatkan pekerjaan yangg baik dengan gaji yang cukup. Setiap bulan dia mengirim uang ke Ibunya, dan ibunya sudah mulai baik kepadanya. 

4 Tahun sudah dia di bandung, ada cobaan besar yang dia hadapi, dia difitnah temanya, dan dia akhirnya pergi dari pekerjaannya, dia syok dan depresi. Dia meminjam uang salah satu temanya untuk pulang kerumah. Sampainya di rumah dia dalam keadaan sakit dan tidak membawa uang sepeserpun. Ibunya marah dan  kluar kata-kata yang tidak baik yang dilontarkan pada Manoah. Manoah  memutuskan untuk pergi dari rumah ibunya dan tinggal  dirumah neneknya. Dia bingung mau dibawa kemana hidupnya, orang tua yang tidak menerima dia, dia juga tidak puunya apa-apa, tetapi dia bersyukur mempunyai nenek yang selalu menyuport dia. 

Pada waktu itu ada orang yang mencari seorang pekerja untuk menjadi pekerja diluar negri. Manoah menerima tawaran ibu itu dan mendapat pesangon, dan dia terbang keluar negri untuk bekerja. Dia  bangkit dan mengatakan pada dunia bahwa dia akan sukses dan akan kuliah, dia juga percay bahwa ibunya akan berbalik kepada dia dan mau menganggap dia sebagai anaknya. Bertahun-tahun dia berusaha untuk memperbaiki hubunganya dengan ibunya lewat telepon. Dan sampai saat ini apa yang dia impiikan itu menjadi kenyataan dia kuliah di Hongkong, dan hubungannya dengan ibunya disatukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

SAYA ADALAH SEORANG MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS TERBUKA HONGKONG.

Editor

CLOSE