#HipweeDaebak-Mother (2018): Isu Kekerasan Anak sampai Cinta Sejati Ibu yang Sangat Layak Ditonton

Penggemar K-Drama pasti sudah nggak asing lagi kalau K-Drama nggak hanya melulu tentang cinta sepasang dua manusia saja, tetapi ada banyak juga jenis cinta Ibu yang bakalan sukses bikin kita mewek dan ikut merasakan emotional pemain. Sebut saja K-Drama berjudul Mother atau Call Me Mother yang keluar tahun 2018. Meskipun termasuk drama lama, tetapi K-Drama satu ini masih sangat layak sekali untuk ditonton. Dimainkan oleh Lee Bo-young sebagai Su-Jin dan juga aktris cilik bernama Heo Yool sebagai Hye Na. Heo Yool berhasil mengalahkan 400 aktris cilik lainnya dalam audisi dan akting Heo Yool disini memang natural banget.

Advertisement

Hal yang di luar dugaan adalah K-Drama satu ini mengangkat isu kekerasan anak yang masih jarang terekspos. Sudah pasti alur ceritanya sedih, jadi siapkan tisu saat menonton. Berawal dari Su Jin yang memutuskan untuk menjadi guru pengganti di SD tempat sekolah Hye Na, disinilah hal-hal yang selama ini tersembunyi mulai terungkap. Sebagai guru pengganti, karena wali kelas sedang cuti melahirkan maka Su Jin memiliki tanggung jawab terhadap murid-muridnya. Dimulai dari luka lebam yang Su Jin temukan pada tubuh Hye Na. Dia sedikit curiga, hanya saja Hye Na bukanlah tipikal anak ceria yang mudah untuk diajak bicara. Sangat sulit untuk membuat Hye Na mengatakan yang sebenarnya.

Hye Na merupakan anak yang mandiri, dia tinggal bersama Ibunya dan terkadang kekasih Ibunya juga akan datang untuk menginap beberapa hari. Hanya saja Hye Na bukan anak yang diharapkan oleh Ibunya, Ayah Hye Na meninggalkan Ibunya saat dia baru saja melahirkan. Alhasil Ibunya pun memperlakukan Hye Na dengan tidak baik. Begitu juga dengan kekasih Ibunya yang sering kali menjadikan Hye Na mainannya, memukul merupakan hal yang biasa Hye Na terima sampai waktu dimana, malam musim dingin dan Hye Na dimasukkan kedalam kantong plastik dan diletakkan diluar rumah, disebelah tempat sampah. Dan ditemukan oleh Su Jin yang memang curiga dengan apa yang terjadi pada Hye Na. Su Jin memeluk Hye Na dan menangis, dan Hye Na tetap tegar. Dia tidak pernah menangis, dia memahami jika dia terlihat lemah maka orang lain akan semakin bahagia mem-bully-nya.

Hal menyedihkan yang terjadi pada Hye Na tidak berhenti sampai disitu, kekerasan yang dia alami terus bertambah baik secara fisik atau pun secara mental. Su Jin mengajak Hye Na untuk melihat kawanan burung di dekat laut, dan hal mengejutkan terjadi. Hye Na berteriak pada kawanan burung, “ ajak aku pergi” teriak Hye Na sambal berlari menju laut lepas. Secepat kilat Su Jin menyelamatkan Hye Na, Su Jin menangis dan memeluk Hye Na erat. Dia merasakan apa yang Hye Na alami karena saat dia masih kecil, ayah tirinya juga sering memukulinya dan Ibu kandungnya. Hal inilah yang membuat Su Jin memutuskan untuk mengajak Hye Na menghilang. Su Jin membuat seolah-olah Hye Na tenggelam dalam lautan, dia melempar topi dan tas serta sepatu juga baju Hye Na kelautan lalu melarikan diri. Hal tergila yang Su Jin lakukan, mengingat dia merupakan anak angkat aktris ternama Young Sin (diperankan oleh Lee Hye Young ) dan juga Su Jin merupakan seorang peneliti burung yang akan berangkat menuju Islandia untuk melakukan penelitiannya.

Advertisement

Tetapi melihat kekerasan anak yang terjadi pada Hye Na, Su Jin memutuskan kabur bersama Hye Na. Kabur membawa anak orang bukan perkara mudah di Korea Selatan. Karena anak-anak harus tinggal bersama wali mereka, dana apa yang Su Jin lakukan disebut sebagai penculikan meskipun kita mengetahui bahwa niatnya baik.

Sayangnya niat baik saja tidak cukup untuk menyelamatkan Hye Na dari orang-orang dewasa yang menyiksanya, menyedihkan memang. Ibu yang harusnya menjadi pelindungnya malah bersikap sebalikanya, ditambah lagi kekasih Ibunya yang juga lebih kejam. Karkater Su Jin yang tegar dan juga kuat sangat terasa pada drama ini, meskipun Hye Na bukanlah anak kandungnya tetapi untuk menjadi seorang Ibu tidak selalu harus melahirkan dan memiliki ikatan darah. Seorang Ibu adalah wanita yang mencintai anak-anaknya tanpa memandang status darah dalam hubungan mereka dan rela melakukan apa saja untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Setidaknya itulah yang Su Jin dan juga Ibu angkatnya Young Sin lakukan.

Advertisement

Perjuangan ini sungguh tidak mudah, Su Jin tidak dapat bercerita kepada siapa pun tentang masalah yang dia hadapi. Dia dan Hye Na harus menyimpan rapat-rapat rahasia yang mereka miliki. Sampai ahkirnya Su Jin tertangkap polisi saat dia hendak kabur ke Islandia bersama Hye Na lewat jalur laut. Moment yang sangat menyedihkan, saat dimana Su Jin segenap hati mencintai Hye Na yang disia-siakan oleh keluarganya sendiri tetapi Su Jin harus ditangkap karena tuduhan penculikan anak. Terkadang hidup memang suka bercanda, orang sebaik Su Jin bisa saja ditangkap sedangkan Ibu kandung Hye Na dan kekasihknya bersikap seolah Hye Na sudah meninggal.

K-Drama ini memang penuh emotional, dari sini juga kita belajar tentang kekerasan anak yang sangat jarang terekspos. Anak-anak selalu menyayangi Ibunya meskipun dia diperlakukan dengan buruk, begitulah karakter khas anak kecil. Meskipun saat ini kita masih belum memiliki anak setidkanya kita bisa belajar bagaimana seharusnya menjaga anak-anak kita kelak, memilih pasangan yang tepat merupakan investasi berharga karena akan berdampak pada kesehatan mental kita serta mental anak kita. Mau seperti apa pun seorang anak, mereka layak memiliki kehidupan yang bahagia dan ceria. Anak-anak layak untuk dicintai meskipun kita tidak mendapatkan cinta yang layak saat masih kecil.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Live a life, no drama

CLOSE