#HipweeDaebak-Semua Orang Bisa Menjadi Seorang K-Popers Tapi Terdapat Perbedaan Antara Satu Dengan yang Lain Yaitu Dalam Hal Menyikapi.

KPOPERS IDEAL

Halo teman-teman, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat semua ya. Sebelum aku lanjut, mari kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga pada hari ini aku bisa kembali membuat artikel dalam keadaan sehat dan bahagia.

Advertisement

Di kesempatan ini aku akan menyinggung sedikit tentang fenomena yang sedang populer hampir di seluruh dunia. Apakah itu? Ya benar sekali, fenomena tersebut adalah budaya K-Pop. Mendengar kata K-Pop mungkin yang terlintas dibenak atau pikiran teman-teman yang menyukai hal ini adalah nama grup K-Pop favorit kalian seperti BTS, Blackpink, NCT, EXO atau malah terlintas wajah salah satu anggota grup favorit alias bias teman-teman.

Budaya K-Pop semakin merajalela, bahkan Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terkena pengaruh derasnya arus budaya ini. Hal ini tentu tidak menutup kemungkinan masyarakat di Indonesia menyukai budaya K-Pop atau biasa dikenal dengan istilah K-Popers. Kaum remaja atau orang seusia aku biasanya lebih mudah terpengaruh dengan hal ini, mungkin untuk teman-teman yang sudah menjadi K-Popers saat ditanya alasan menyukai K-Pop rata-rata akan mengatakan K-Pop tidak sekedar memberikan penampilan bernyanyi, tetapi juga memperlihatkan kemampuan menari sambil menyanyi dengan stabil dan baik, kemudian membawakan lagu dengan berbagai genre yang berbeda dan menarik, selain itu visual para anggota yang menawan, memikat, dan menarik.

Secara pribadi aku juga seorang K-Popers, sekitar tiga tahun aku sudah menyukai budaya K-Pop, banyak hal-hal yang aku dapatkan seperti teman baru sesama K-Popers, pengetahuan tentang budaya Korea, dan masih banyak lagi. Nah, pengaruh-pengaruh positif seperti ini juga bisa teman-teman dapatkan asalkan apabila dalam mengemari budaya K-Pop dalam tahap sewajarnya, tidak  berlebihan, atau fanatik. Maka dari itu, di sini aku akan memberi cara atau tips untuk menjadi seorang K-Popers yang ideal untuk teman-teman K-Popers.

Advertisement

Pertama menjadi K-Popers harus selektif, tentu budaya K-Pop yang berhasil memasuki Indonesia memberi banyak pengaruh entah dari sisi positif atau negatif. Nah, tantangan kita di sini sebagai K-Popers tentu harus mengambil pengaruh positifnya, sebagai contoh dengan mengemari K-Pop kita jadi meniru kerja keras mereka dengan melihat perjuangan saat mereka menjadi trainee yang berusaha untuk debut menjadi seorang penyanyi, kemudian kita mengaplikasikan sikap itu dalam kehidupan bahwa kerja keras harus dilakukan untuk menggapai sesuatu yang kita impikan.

Kedua K-Popers harus pandai mengontrol diri, tentu sebagai K-Popers pernah mendengar istilah fanwar dan tentu penyebabnya macam-macam contoh saling adu komentar di laman instagram dengan tujuan utuk mengunggulkan grup favortinya. Bukankah hal itu perkara yang sepele? Di sinilah pentingnya untuk pandai mengontrol diri. Mengontrol diri berarti mengatur atau mengendalikan diri dan belajar untuk tidak mudah tersulut emosi sehingga menjadi pribadi yang bisa menghargai orang lain. Di sini aku beri gambaran misal aku fandomnya Army kemudian di chart music minggu ini nominasinya adalah Blackpink dengan BTS dan ternyata pemenangnya BTS, misal aku tidak pandai mengontrol diri sudah pasti aku komentar di laman apa saja bilang Blackpink begini begitu, selain itu aku juga menjadi fanatik dengan kemenangannya BTS.

Advertisement

Ketiga K-Popers harus punya skala prioritas, sebagai K-Popers tentu kita tidak asing dengan lightstick, album, atau  merchandise apalagi pergi nonton konser atau fanmeeting. Benar bukan? Nah, teman-teman jangan sampai kegemaran kita terhadap K-Pop membuat kita terlalu hanyut sehingga melalaikan kehidupan yang sebenanya. Sekarang kita dalam kondisi yang hampir semuanya diakukan secara online, begitu juga dengan kita yang masih usia pelajar tentunya kegiatan pembelajaran dilakukan secara online. Nah, sebagai K-Popers yang masih usia pelajar tentu kegiatan prioritas kita adalah mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas dari sekolah.

Di sini aku ingin menekankan kegemaran akan K-Pop jangan sampai membuat kita terlalu terobsesi sehingga kita menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengikuti perkembangan berita tentang grup favorit kita. Tentu hal ini bukanlah prioritas kita, namun justru kita lakukan.

Selain itu, pembelajaran online yang saat ini kita lakukan tentunya harus didukung dengan mengisi paket internet di gawai kita agar senantiasa terhubung sehingga bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan lancar. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut tentu ada biaya yang harus dikeluarkan dan mungkin jumlahnya tidak sedikit. Maka dari itu, sebagai K-Popers kita harus mendahulukan kepentingan untuk sekolah kita daripada mengeluarkan banyak biaya untuk mengoleksi merchandise atau membeli album di setiap comeback grup favorit kita.

Apabila keinginan mengoleksi segala hal berbau K-Pop membuat kita mengesampingkan kebutuhan pokok sehingga timbul sikap konsumtif, sebaiknya atur kembali prioritas dalam kehidupan teman-teman.

Nah, mungkin itu sedikit cara yang bisa saya sampaikan untuk teman-teman agar bisa diterapkan sehingga kita menjadi seorang K-Popers yang ideal. Pembahasan ini aku sampaikan bukan untuk melarang teman-teman dalam mengemari K-Pop, tapi maksud dari penyampaian aku adalah aku ingin mengajak teman-teman sesama K-Popers untuk mengemari budaya ini dengan bijak sehingga akan mendatangkan pengaruh yang positif dalam diri teman-teman maupun kehidupan. Sekian dari aku dan terima kasih, semoga pembahasan ini mendatangkan manfaat untuk kita. Amin.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini