Kosmetik yang terbuat dari bahan alami telah digunakan untuk kecantikan sejak zaman dahulu. Menurut Permenkes No. 220 tahun 1976 (dalam Kusantati dkk, 2009: 105), kosmetika antara lain adalah zat yang disemprotkan, dioleskan atau dituang pada tubuh atau bagian tubuh dengan tujuan memperindah atau menambah daya tarik. mengatakan ada. Membersihkannya, tetapi bukan untuk penyembuhan atau perawatan.
Lebih lanjut, Keputusan Menteri Kesehatan No. 1175 Tahun 2010 menyebutkan, antara lain, bahwa kosmetik adalah sediaan yang dibuat dari bahan-bahan yang ditujukan untuk pemakaian luar, khususnya untuk penghilang bau, pembersih, pelindung atau pengawet tubuh. Kosmetik kulit cantik berbahan buah-buahan secara turun temurun merupakan bahan baku kosmetik rumahan yang terbuat dari bahan-bahan yang sudah tidak asing lagi. Jadi pada dasarnya buah ini diolah secara tradisional dan dijadikan sebagai bahan utama masker wajah.
Pembuatan masker merupakan salah satu kosmetik perawatan wajah yang dapat merawat kulit kering dan kusam. Karena masker mengandung bahan dasar yang berfungsi melembabkan kulit wajah, maka stratum korneum yang merupakan bagian dari kulit juga terasa lembab, sehingga saat membasuh formula masker bagian atas yang cenderung kering dan kering. Kusam Stratum korneum juga terangkat.
Masker adalah kosmetik untuk perawatan wajah, melembabkan, memperbaiki tekstur kulit, meremajakan kulit, mengencangkan kulit, menutrisi dan melembutkan, memutihkan warna kulit, membersihkan pori-pori, mengendurkan otot-otot wajah, membantu menyembuhkan jerawat dan bekas jerawat. Masker mengandung mineral, vitamin, minyak esensial, ekstrak buah dan banyak lagi. (Fauzi et al: 2012, 156).
Hampir semua wanita menginginkan kulit wajah yang sehat, bersih dan lembab. Kulit yang kering, dehidrasi, berkerut, dan mengelupas sebelum waktunya dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kenyamanan seseorang. Ini harus segera diatasi. Ada banyak jenis perawatan kulit baik tradisional maupun modern yang harganya mahal atau ekonomis dan menggunakan bahan-bahan alami atau sintetik (non-alami) yang dapat digunakan untuk merawat kondisi kulit, yang terpenting memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kegunaan. diatur dalam Permenkes No. 1175 Tahun 2010.
Dalam situasi Covid-19, akibat munculnya penyesuaian kebiasaan baru akibat pandemi, pola aktivitas kerja normal bergeser menjadi WFH (Work From Home) dan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal ini menyebabkan lebih banyak perawatan kulit, wajah, tubuh, dan rambut dilakukan di rumah daripada di salon atau spa.
Perpaduan antara pandemi Covid-19 dan situasi WFH menunjukkan adanya pergeseran pola belanja konsumen, termasuk kosmetik, dari offline menjadi online, sehingga meningkatkan transaksi produk termasuk kosmetik secara online hingga 88%. Masker merupakan bahan perawatan wajah yang telah digunakan secara turun temurun untuk membersihkan dan memperbaiki kondisi kulit sehingga lebih sehat (Primadiati, 2011:184). Ada berbagai jenis bahan dan perawatan yang bisa digunakan untuk perawatan wajah, salah satunya yang banyak digunakan untuk perawatan luar yaitu masker.
Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa merawat kulit wajah dengan masker lebih aman bagi kulit wajah (Tranggono, 1992). Bahan masker yang lebih banyak digunakan adalah senyawa kimia yang terbuat dari bahan alam.Disebut masker alami jika merupakan masker yang mengandung atau mengandung senyawa kimia sintetik Belum terbukti menyebabkan iritasi (Hasanah dan Warnasih, 2020).
Masker lebih sering digunakan untuk kulit kering dibandingkan jenis kulit lainnya. Hal ini dikarenakan banyak zat baik vitamin, mineral maupun nutrisi yang terkandung di dalam masker mampu melembabkan dan menutrisi kulit wajah. Proses regenerasi kulit melambat seiring bertambahnya usia, mengakibatkan berkurangnya kelembapan dan elastisitas kulit. Penanganan yang tepat dan tidak ada efek samping yang berbahaya diperlukan agar kulit Anda tetap terhidrasi. Upaya tersebut dapat dilacak dari luar maupun dalam tubuh.
Uraian tentang jumlah uap air yang terkandung dalam bentuk gas dalam campuran air dan udara disebut kelembaban relatif. Tingkat toleransi cairan kulit terhadap minyak dan air disebut hidrasi kulit (Perry. 2008). Masker alami memiliki beberapa keunggulan yang sulit ditandingi dengan produk sintetis. Artinya relatif aman untuk kulit, menggunakan bahan baku lokal, kompetitif/terjangkau, dan terbukti manjur, serta hasil yang Anda harapkan saat menggunakannya.
- Di masa pandemi Covid-19, di masa pasca pandemi, atau di masa new normal, beberapa strategi harus dilakukan untuk mempertahankan dan memperluas penjualan dan pangsa pasar masker dengan bahan alami.
- Manfaatkan teknologi berbasis internet atau IoT untuk meningkatkan upaya pemasaran produk Anda melalui media sosial.
- Melakukan promosi yang menarik, kreatif dan mendidik kepada masyarakat pengguna atau konsumen mengenai manfaat atau khasiat, keamanan dan mutu bahan yang digunakan serta produk masker natural yang dihasilkan
- Berkualitas baik
Upaya meningkatkan kepercayaan terhadap masker natural yang diproduksi melalui proses-proses berikut untuk menghasilkan kosmetik yang benar dan untuk memastikan bahwa produk masker ini memiliki lisensi untuk diproduksi dan dijual sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”