Tentang Hujan Pembawa Kenangan dan Rindu yang Belum Bertuan

Aku dan kamu yang entah sampai kapan bisa menjadi kata kita?

Syukur Alhamdulilah bersama rintikan hujan yang mengguyur bumi. Menyuarakan alunan berisik namun menenangkan. Inilah Rahmad dari Tuhan Yang Maha Esa. Berharap bukan hanya tumbuhan yang tumbuh subur, hijau dan bermanfaat. Sumber air yang melimpah ruah membuat riang setelah musim kemarau panjang.

Advertisement

Juga tentang kita. Aku dan kamu yang entah sampai kapan bisa menjadi kata kita? Kamu, jodoh yang namanya saja masih menjadi tanya? Kamu yang datangnya selalu aku tunggu. Walaupun belum pernah ada kabar tentang kapan kamu datang. Kamu yang  selalu aku rindu. Bersama rintikan hujan yang membasuh bumi pembawa harap masa depan yang penuh misteri. Semoga secepatnya pertemuan kita terlaksana. Diwaktu yang tepat, dikala gerimis melanda segera aku dan kamu menjadi kita.

Kamu ya kamu sosok yang aku rindu, sosok yang aku doakan. Hujan aku rindu, kepada dia penggenap jiwa yang sosoknya masih menjadi tanda tanya? Hujan bagiku kisahmu bukan sekedar air yang jatuh kebumi. Bersama rintik yang mengguyur bumi kisahmu juga tentang diri ini yang jatuh bangun. Bermimpi jika aku jatuh kamulah orang yang pertama menggengam erat tangan ini. Jika aku bangunpun kamulah orang pertama yang aku lihat. 

Hujan dengan banyak kenikmatan. Dengan datangnya hujan yang selalu membawa kedinginan. Tanpa membawa tuan yang siap menjadi teman dalam kedinginan. Duh nestapanya diri ini. Tetap saja semua harus disyukuri atas harap yang masih dicoba untuk sabar.

Advertisement

Hujan yang jatuh terkadang memberi kabar dulu kadang pula datang secara tiba-tiba. Apakah seperti itu pula jodoh itu? Kadang dia yang telah lama disamping kita bersama dan akhirnya berujung manis mengikat janji suci sehidup semati atau ia datang tiba-tiba tanpa pernah diduga. Tapi mau atau tidak tetap harus mau sudah jodoh. Takdir Tuhan yang pernah bisa ditolak.

Dengan segala kenangan yang hadir dikala hujan turun. Selain rindu ada kenangan yang tersimpan kembali mencuat dalam ingatan. Tentang  orang-orang terkasih.

Advertisement

Tiga puluh menit berlalu bersama rintikan hujan yang mulai mereda. Namun, dinginnya masih tinggal, masih enggan untuk menghilang. Akhir pekan yang enak untuk rebahan. Membayangkan ribuan kenangan tentang masa lalu. Dulu, kaki kecil yang lincah menari-nari dibawah hujan. Dengan senyuman simpul berucap hujan jangan berhenti aku masih bermain. Teman-teman manarik lengan mencipratkan air hujan yang keruh. Tetap saja tawa ini selalu membahana.

Ah semua belakangan ini hanya mampu dirindukan. Hujan kisahmu masih belum selesai walau masa lalu memang sudah usai. Masih ada masa depan yang penuh impian penuh kejutan tentunya.

Air yang jatuh dari langit bernama hujan. Membawa kenangan masa lalu. Tak pernah lupa bersama hadirnya terselip rindu akan masa depan untuk dia yang bernama jodoh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

CLOSE