Ingatan tentang Seseorang, Meski Kini Dia Entah Dimana

Keesokan paginya aku melihat Rendy sudah berada di dalam kelas. Aku berlalu dihadapannya bersikap seolah aku tidak mengingat apapun tentang hal kemarin. Namun, Rendy berjalan mendekatiku

“Via… yang dikatakan Dimas kemarin benar. Aku mencintaimu dan maukah kau menjadi kekasihku?”

Rendy menatap serius ke arahku. Dari tatapannya aku tahu dia sungguh-sungguh mencintaiku tapi aku teringat dengan apa yang dikatakan orang tuaku bahwa aku tidak diperbolehkan untuk berpacaran saat ini. 

“Maafkan aku Rendy untuk saat ini aku tidak bisa menerima cintamu”

Aku berlalu meninggalkan Rendy yang masih mematung mendengar jawabanku barusan.

“Kenapa? Apa karena aku orang tidak punya?”

Langkahku terhenti mendengar perkataan Rendy. Namun tanpa sepatah kata apapun aku pergi meninggalkannya.