Ini yang Kupelajari Setelah Punya Jurnal Keuangan Selama 4 Tahun, Membantu Banget!

Uang tidak selalu membawa kebahagiaan karena jika tidak dijaga maka ia akan hilang begitu saja

Teruntuk para kamu penerima gaji bulanan atau sedang merintis bisnis. Uang menjadi sebuah oli yang membantu dirimu dalam mewujudkan banyak hal dalam hidup. Akan tetapi, uang tidak selalu membawa kebahagiaan karena jika tidak dijaga maka ia akan hilang begitu saja.

Ini merupakan pengalamanku yang mulai mencatat semua pemasukan dan pengeluaran dengan jurnal keuangan selama 4 tahun. Ingat, aku bukan financial planner tapi pengalaman singkat ini diharapkan bisa membantu kamu dalam mengatur keuanganmu lebih baik.

Saat memulai perjalanan ini, aku ini tidak peduli dengan namanya pengaturan keuangan. Terima gaji setiap bulan dan semua pengeluaran dikira-kira dan terkadang bablas mengikuti kata hati. Setiap bulan selalu bingung, kenapa cuma segini? Tabungan bukan menjadi prioritas tetapi sebuah angan-angan belaka. Ah, buat apa punya tabungan karena yang penting semua yang diinginkan terwujudkan.

Suatu malam sebelum tidur sempat berpikir, kan kita nggak akan muda selamanya? Suatu hari nanti pasti akan tua dan uang yang tadinya akan diterima setiap bulan akan sirna. Seperti ditampar keras rasanya tapi aku percaya tidak ada yang terlambat. Ide untuk punya jurnal keuangan menjadi sebuah eksperimen dan sambil berbicara kepada diri sendiri "Coba aja dulu 3 bulan dan kita lihat hasilnya."

Pemasukan setiap bulan menjadi benchmark mengenai hal apa saja yang wajib untuk dikeluarkan dalam bulan tersebut. Hal ini juga menjadi elemen terpenting mengenai kemampuan untuk mengalokasikan dana yang diperlukan untuk hal-hal wajib tersebut.

Saat itu, beberapa hal yang dijadikan prioritas antara lain: tabungan dan uang untuk hewan kurban. Mengapa 4 tahun yang lalu menjadikan dua hal tersebut menjadi prioritas? Mengingat aku perlu dana darurat dan membeli hewan kurban di saat Idul Adha itu tidak murah harganya.

Kamu pun mungkin punya prioritas yang berbeda. Baik itu untuk liburan, beli gadget terkini,  sekolah, atau hal lainnya. Hal yang paling penting ialah pastikan prioritas itu dapat ditekuni dan tidak menjadi beban. Kalau sudah menjadi beban pasti akan sulit untuk diikuti dengan disiplin!

Menggunakan contoh di atas untuk mempunyai dua prioritas yaitu tabungan dan uang hewan kurban ialah kemungkinan besar uang jajan bulanan harus dikurangi seperti makan di luar, beli makan via aplikasi, atau belanja online. Dengan adanya pengurangan ini, coba tanyakan kembali kepada diri kita sendiri seberapa siap kita akan hal-hal yang akan terjadi. Jika tidak, coba atur kembali prioritas dirimu.

Perlu diingat bahwa hal-hal yang tadi disebutkan sifatnya membawa kesenangan yang sementara karena memiliki tabungan yang cukup akan memberi stabilitas finansial yang matang walau masih muda. Berapapun gaji atau pemasukan yang dimiliki bukan menjadi penghalang untuk menjadikan untuk bisa mewujudkan apapun keinginan.

Mungkin teman-teman di sekitarmu tidak memiliki konsep jurnal keuangan ini. Alasannya banyak. Mulai dari FOMO (fear of missing out) hingga kebutuhan peer pressure demi mengikuti zaman. Biarin aja. Nggak usah terlalu diikuti karena semua itu sifatnya membawa kesenangan yang sementara. Memiliki stabilitas finansial saat masih berada di umur produktif itu tentunya bisa memberikan banyak keuntungan.

Misalnya, kamu bisa saja punya aspirasi untuk memiliki properti atau berinvestasi. Kamu bisa say bye-bye dengan kos-kosan karena sudah punya tempat yang permanen sesuai dengan kebutuhanmu. Biarkan mereka terlena dengan kesibukan memenuhi hasrat materialistis karena jurnal keuangan ini merupakan kunci sukses dalam hidup.

Hidup itu memang tidak selalu tentang uang. Uang juga bukan selalu menjadi prioritas. Hubungan kita dengan uang tentu bisa dibuat menjadi sehat dengan mengetahui prioritas yang ingin diraih. Memenuhi hasrat demi memenuhi hasrat materi tidaklah salah tetapi hanya memberi kebahagiaan sementara.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini