Jalan Kamu Menanjak, Maka Terasa Berat. Bersandarlah pada 5 Hal BER- Ini dalam Hidup Kamu

Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.

Advertisement

Itulah hidup. Seperti orang yang naik gunung. Ada tanjakan, ada turunan. Bisa jadi kamu terjatuh karena tidak hati-hati. Naik gunung, kamu harus lawan dinginnya angin, curamnya jurang. jauhnya perjalanan. Bahkan angkuhnya puncak gunung. Di situlah kadang kamu butuh istirahat, untuk bangkit dan kembali melakukan perjalanan. Agar kamu sampai di tujuan perjalanan pendakian.

Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.

Keadaan itu juga bisa atau sedang terjadi dalam hidup kita. Jalan yang sedang kita lalui sekarang ini, hari ini. Karena dalam hidup, tidak semua jalan yang kita lalui adalah lurus dan mulus. Kadang berbelok-belok, kadang berbatu, kadang berlubang. Kadang menanjak, kadang menurun, bahkan sesekali menemukan jalan buntu. Wajar kalo terasa berat.

Advertisement

Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.

Lalu, mengapa kamu berhenti berjalan? Mengapa kamu tidak meneruskan perjalanan itu? Sungguh, kamu terlalu sering melibatkan perasaan dan pikiran yang salah. Terlalu cepat menyalahkan keadaan. Terlalu banyak MENGELUH. Lantas, lupa bahwa jalan kamu sedang menanjak…. Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat. Kamu gak pantas mengeluh. Karena mengeluh itu bukan solusi. Justru kamu harus TUNDUK saat MENANJAK, TEGAK saat menurun.

Advertisement

Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.

Kenapa kamu mengeluh. Kenapa kamu mencari-cari alasan untuk mulai menyalahkan keadaan. Hingga berhenti berusaha. Kamu gampang banget melupakan tujuan perjalanan yang dulu udah kamu tetapkan. Mengapa kamu tiba-tiba berubah. Menjadi pribadi yang suka beralasan, suka mencari kambing hitam dari masalah yang kamu hadapi. Sungguh, kamu terlalu cepat berhenti dari tujuan semula. Kamu lupa jalan sedang menanjak, maka terasa berat. Harusnya kamu, TUNDUK saat MENANJAK, TEGAK saat menurun.

Kamu yang ingin kuliah, maka wajar tugas kuliah banyak dan berat. Kamu yang piliih untuk bekerja, wajar pekerjaan kamu berat dan melelahkan. Kamu juga yang ingin punya anak, bukan hanya wajar tapi kamu wajib mendidiknya. Kamu yang pengen menikah, wajar kamu harus merawat dan memeliharanya. Kamu yang pilih apapun kegiatan yang kamu ikuti, wajar kamu harus sediakan waktu untuk kegiatan itu. Semua itu tentu terasa berat melakukannya. Butuh waktu dan tenaga. Terasa capek. Mungkin kadang stress, sumuk. Lalu mengeluh, mengeluh. Apalagi menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain. Sungguh, kamu tidak pantas mengeluh. Karena jalan hidup kamu sedang menanjak, maka terasa berat.

Hidup itu berputar, jalan pun berliku. Tak selamanya langit biru, kadang ada awan mendung menggantung. Tak selamanya hujan, kadang ada panas yang terik. Hidup ini silih berganti dan tak ada yang abadi. Jalan kadang menanjak, kadang menurun bahkan bisa buntu. Begitulah hidup dan semuanya berjalan sesuai kehendak-Nya. Jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat. Saat jalan menanjak, kamu harus lebih hati-hati, mawas diri, dan tetap rendah hati. Saat jalan menurun, kamu pun harus tetap bisa menikmati dan mensyukuri, tetap tegar, tetap gagah, dan berbesar hati. TUNDUK saat MENANJAK, TEGAK saat menurun.

Sahabat, Allah tidak akan pernah memberikan apapun yang melebihi kapasitas kemampuan kta. Gak usah menyerah, gak usah mengeluh. Tak perlu mencari alasan, tak perlu menyalahkan keadaan. Karena jalan kamu sedang menanjak, maka terasa berat.

Hidup itu gak mudah. Seperti waktu kamu baru dilahirkan, berusaha untuk bisa makan, bisa berjalan dan seterusnya. Makin ke sini, maka jalan kamu makin menanjak. Itu semua membuat kamu terasa berat. Tapi ingatlah sekali lagi, "tunduklah saat menanjak, tegaklah saat menurun".

Atau setidaknya kamu tetap bersandar pada 5 Hal ini dalam hidup, ketika kamu sedang menanjak atau menurun dalam kehidupan. 5 Ber- dalam hidup:

1. BER-syukur, atas semua yang telah kamu miiki dan peroleh selama ini. Syukuri apapun yang telah kamu capai dalam hidup ini, karena itu tidak ada yang tidak berguna walau sekecil apapun.
2. BERusaha, atas segala impian yang ingin kamu capai. Tidak ada hasil yang baik dan berkah tanpa kamu usahakan. Ikhtiar selalu dalam hidup karena tidak ada mimpi yang bisa terwujud tanpa usaha atau ikhtiar kamu sendiri.
3. BERpositif, atas pikiran yang kamu miliki. Apa yang kamu pikirkan maka itu yang kamu rasakan. Kamu pikir positif maka positif pula proses dan hasilnya. Jika kamu berpikir negatif, maka hasilnya pun negatif. jadi, berpikir positif saja.
4. BERdoa, atas usaha yang telah kamu jalani harus dibarengin dengan doa. Doa itu "bumbu' yang melancarkan usaha hingga bisa berbuah hasil. Segala sesuatu yang diusahakan dan diiringi doa maka berhak atas ahasil yang berkah.
5. BERtawakal, atas apa yang diterima dari setiap usaha dan doa yang dipanjatkan. Manusia diminta untuk melakukan, selebihnya Allah yang menentukan. Apapaun hasilnya, tawakal saja dan berserah kepada Allah.

Sahabat, itulah hidup di sekitar kamu. Tunduklah saat menanjak dan tegaklah saat menurun. Kamu punya keyakinan untuk bangkit jauh lebih besar daripada memikirkan masalah atau perjalanan kamu.

Satu saja untuk kamu, sahabat. TUNDUKLAH saat MENANJAK, TEGAKLAH saat menurun. #BelajarDariOrangGoblok

http://www.kompasiana.com/syarif1970/jalan-kamu-menanjak-maka-terasa-berat_5621a80494977305111a3ff4

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

CLOSE