Jangan Hanya Menetap, Selamanya Kau Aman Ada Bersamaku

Jangan hanya menetap jika selamanya pun kau akan aman denganku

Angin datang dengan sejuta kabar, menemani hati orang-orang yang lelah. Angin meniup lembut setiap hati yang kalut dilanda kegalauan dan melepas resah yang menggeliat liar dalam jiwa.

Advertisement

Daun-daun jatuh karenanya, menaburi impian-impian indah sepasang insan yang sedang berbahagia, membangun dan meraih mimpi bersama. Hembusannya pun mampu membawa kebahagiaan dan melepas kerisauan, serta mampu mendatangkan kesejukan dalam hubungan.

Tapi ketika badai tiba, ia mampu menerpa hati dan jiwa orang-orang yang kalut; porak poranda dibuatnya. Masalah datang karenanya, kegalauan semakin menjadi karena riuh gemuruhnya. Cerita-cerita pahit datang dan menggoyah hati insan yang lemah.

Ketika angin datang, aku disampingmu. Menari bersamamu, menemani setiap kebahagiaanmu; mendengar cerita-ceritamu. Ketika badai datang pun, aku akan tetap disampingmu. Menemani tangismu, mengobati luka-luka yang menerpamu. Jangan pernah takut, kau aman ada bersamaku.

Advertisement

Aku akan bersamamu selamanya, jangan pernah takut jika kau bersamaku. Jangan pernah takut dengan ancaman mentari yang tak membiarkanmu terlihat putih, aku akan menjadi payung di antara kamu dan mentari. Jangan pernah takut dengan hujan yang datang mengguyur secara tiba-tiba, aku akan menjadi atap di antara kamu dan hujan.

Ketika janji-janji sudah terucap di mulutku, cincin melingkar di jarimu; aku berjanji akan semakin tangguh menjadi sosok pelindungmu. Ketika matamu terbuka, aku ada di sampingmu, ketika matamu tertutup aku selalu dalam mimpimu; menjagamu agar mimpi buruk tak datang mengunjungimu.

Advertisement

Ketika aku sudah terikat oleh janji, ingatkan aku jika aku salah langkah; maafkan aku jika aku salah arah. Ajari aku bagaimana seharusnya aku menjadi seorang "aku". Sebisa mungkin janji-janji yang terucap akan membawamu pada kebahagiaan, kebahagiaan yang tercipta karena adanya kepercayaan.

Aku ingin kamu katakan "aku aman ada bersamamu" agar aku tenang dan bahagia, jika mengerti kamu percaya denganku.

Aku tak pernah membayangkan jika Tuhan tak mempertemukanku pada cerita ini, mungkin sepi. Tak kurasakan hangatnya kasihmu, dan kau juga tak merasakan betapa hebatnya aku disisimu.

Cerita-cerita dan kabar baikmu yang selalu kutunggu dan cerita-cerita dari keluh kesahmu yang membuatku semakin yakin akan rasa cinta yang selalu tumbuh. Aku tak ingin mendengar keluh kesahmu ditemani dengan air mata yang mengalir di pipimu, tersenyumlah bungaku.

Harus seperti apa aku meyakinkanmu tentang amannya kamu denganku? Sudah kutetapkan nyawa adalah taruhannya, apa masih belum cukup meyakinkanmu? mungkin dengan bukti nyata kamu akan percaya, tunggu saatnya tiba kamu akan mengerti betapa berharganya dirimu untuk hidupku.

Jika aku bisa melihat iblis yang mengganggumu, akan kucabik-cabik wajahnya, kurobek mulutnya, dan kusemayamkan mayatnya di tumpukan sampah-sampah. Tak ada yang boleh mengganggumu!

Siapa? Bicaralah padaku siapa yang mengganggumu?

Taufan yang datang menghampiri hidupmu takkan mampu melewati kuatnya aku. Lebih baik melihatmu menangis meskipun tak kuat kutahan sedih, daripada harus kehilanganmu. Bisakah kau bayangkan batang pohon kehilangan akarnya? Seperti itulah aku kehilanganmu; mati.

Seberat apapun ujian, jangan pernah menghadapinya seorang diri; ceritalah padaku, sampaikan keluh kesahmu. Jadikan aku sebagai perisaimu, percayalah aku kuat bersamamu. Jangan takut dengan apapun, jangan! Kau aman ada bersamaku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis puisi, minum kopi dan sakit kepala.

CLOSE