#JanganGegabahNikah; Sebab Kehidupan Pasca Akad Tidak Mudah

Mengambil keputusan yang gegabah terkadang bisa berdampak buruk

Dalam menjalin suatu hubungan, tentunya semua orang ingin hubungan itu berakhir ke pelaminan. Serta bisa memiliki keluarga kecil yang diingankan dengan seorang terkasih. Membayangkan sejenak jika hal itu terjadi padaku, jadi mengingatkanku akan dirimu. Tentu saja itu kamu, orang yang sedang dekat denganku.

Hubunganku denganmu sudah terbilang cukup lama karena sudah bertahun-tahun. Dan di usia kita yang hampir mendekati seperempat abad ini. Terkadang tak jarang aku menerima pertanyaan seputar pernikahan dalam suatu hubungan dari teman, saudara serta orang terdekatku yang lainnya.

Bahkan kau juga tak segan menanyainya langsung, perihal proses lamaran padaku. Kau yang terbiasa bercanda dengan sifatmu mendadak jadi serius ketika menanyaiku hal itu. Sontak aku kaget, dan senang ketika mendapat pertanyaan seperti itu dari orang yang ku harapkan, kelak ada di sampingku ketika bersama anakku nanti.

Namun aku ingin mengajakmu untuk bersabar sebentar lagi. Karena aku sedang mempersiapkan mentalku, agar kelak bisa kau andalkan dalam keluarga kecil kita nantinya. Bukannya aku tak ingin menikahimu karena membuat alasan yang seperti ini. Justru aku senang, jika orang yang ku sayangi dapat bersanding denganku. 

Kau tahu, keluargamu juga terkadang memberiku beberapa pertanyaan  tersirat seputar pernikahan padaku. Aku sadar kedekatanku denganmu kan sudah berjalan tahunan, jadi kurasa wajarlah bagi keluargamu bertanya seperti itu padaku. Hanya saja aku ingin kau beserta keluargamu mengerti, bahwa sebuah pernikahan ataupun kehidupan rumah tangga bukanlah sesuatu yang bisa di lakukan secara gegabah tanpa pertimbangan yang matang.

Bukan hanya sekedar materi saja yang sedang ku pertimbangkan dalam proses akad nantinya, melainkan kehidupan setelah acara pernikahan. Dan menurut beberapa orang yang sudah mengalaminya, menganggap bahwa pernikahan adalah awal dari sebuah kehidupan yang baru. Bukanlah hanya melepas gelar masa lajang lalu bertindak seperti sebelum pernikahan berlangsung.

Karena sudah cukup sering aku melihat, berita di media ataupun orang di sekitar lingkunganku akibat keputusan menikah yang gegabah. Akhirnya mereka pun memutuskan berpisah dengan pasangannya tersebut. Meskipun mereka masih berhubungan baik dengan masing-masing individu.

Namun, aku berharap jika kita bersabar serta mengenal lebih dalam lagi. Tujuan dari pernikahan yang baik dan benar menurut agama dan kepercayaan yang kita miliki itu seperti apa. Setidaknya kita punya prinsip dalam menjalaninya. Agar kelak tak mudah bagi kita untuk berpisah meskipun ada beberapa hal yang bisa membuat kita jengah ataupun bosan.

Aku tahu, kau khawatir denganku yang tak kunjung melamarmu juga saat ini. Tenang saja, aku juga tak ingin menggantung perasaanmu terlalu lama. Jadi, jika waktunya telah tiba maukah kau menerima sebuah lamaran dari pria yang kau khawatirkan ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang yang menyukai sesuatu hal praktis Dan terkadang bisa merasa tersesat di dalam imajinasinya sendiri karena terlalu banyak berpikir tentang hal yang belum pasti