#Jarakmengajarkanku Kamu yang Pernah Dekat Lalu Hilang Karena Jarak, Terima Kasih Sudah Bertahan Waktu Itu

Mungkin dulu kita bagaikan sepasang merpati yang selalu menghabiskan waktu berdua, saling berkomunikasi tanpa jeda membicarakan apapun, kita saling membagi duka dan suka tentang hari-hari yang kita lewati setiap harinya, tentang cerita-cerita bagaimana kita merasa sebal akan suatu hal, itu adalah waktu yang menggemaskan bagi kita. 

Waktu terus berputar di sekeliling kita, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Genap sudah kita menjalin romantisme remaja.

Hingga pada akhirnya aku bilang padamu bahwa aku akan meneruskan pendidikan di kota rantau, dan harus meninggalkanmu dalam waktu yang lama. Lalu kau izinkan dengan setengah hati, kau tak ingin ditinggal aku tau.

Itu artinya ini adalah kita cerita LDR yang sangat klise. Kita mencoba bertahan dan menahan pada rindu, curiga serta jarak yang mengiringi jalan kita. Tapi dipertengahan jalan, kenapa kau menyerah? Melambaikan tanganmu pada waktu. Aku tau mungkin logikamu sudah realistis, aku tak tentu. 

Aku bersedih sejadi-jadinya pada hari itu. Menangisi aku yang tak bisa membuatmu bertahan, kini kau direbut pemilik lain. Berada dipelaminan dan mengundangku datang. Sungguh ironis.

Tapi setelah aku lelah meraung-raung pada waktu, aku sudah bisa melepasmu.

Justru kini aku hanya ingin berterimakasih kau dulu telah bertahan, kau bersedia menghabiskan waktu bersamaku. Terima kasih sudah mengalah pada jarak.

Maka kini aku tau, aku tidak akan lagi menunggu dan ditunggu pada hal yang belum tentu. Aku akan berlabuh nanti pada pelabuhan yang tepat tanpa meminta dia menunggu, terimakasih. Semoga kamu bahagia~