Kalau Memang Kita Saling Mencintai, Maka Tolong Jangan Buatku Menangis

Kita saling mencintai, tolong jangan buatku menangis. Daripada kata-katamu yang melulu keluar, lebih aku percayai aksimu yang nyata. Kau selalu melontarkan teori dan teori ke arahku. Padahal yang aku tunggu adalah kesadaranmu atas teori itu. Hatiku tak pernah beristirahat untukmu. Walau sering kau diamkan dalam rasa yang kian terpendam. Terlalu lelah menunggu omong kosongmu, mata dan mulutku cukup terpejam dan terbungkam. Jauh sudah aku menghindari bisikan temanku untuk menjauhimu, namun rupanya itu kesalahanku dalam beberapa jam yang lalu. Ribuan jam terlalui oleh kamu hingga penantian tak menuju temu dan tetap diam.    

Lewatilah batas kecepatan. Janjiku pada diri adalah untuk menyelesaikan semua urusan. Sebelum waktu memnggil aku untuk bisa menerimamu kembali. Karena aku sudah tidak ingin bermain-main lagi, akan kubuat saat ini menjadi masa lalu yang baru. Perlihatkan nanti sinarmu,apakah bisa lebih hangat dari matahari. Jika tidak, rupanya kamu masih sama seperti dulu. Kamu belum berubah,hanya aku saja. Maka sulitlah kamu untuk mengejar kecepatanku.Tinggalkan saja keinginanmu untuk bersamaku jika kamu masih begitu. Aku tak bisa berhenti, segeralah kau lewati batas kecepatanmu sendiri.    

Di bawah awan yang terus menjadi kelabu dan berjalan lamban. Terlihat satu tangan terbang melintasi garis kemampuanku. Ia hendak mengambil hati yang aku sendiri tak tahu keberadaannya. Siapakah dia? Mengapa ia begitu pandai dalam mengambil hati?     

Di bawah hujan yang turun, air mata aku sembunyikan sendiri. Mencoba meleburkan rasa maafku padanya yang dulu. Maaf jika jarakku dan dia sudah semakin jauh dan kini ada pria baru yang menemaniku. Semoga air hujan ini dapat merebut semua keraguanku dahulu.     

Berjanji di atas kesadaran. Keputusan ini adalah penentu masa depan, untuknya yang telah hebat mengitari hatiku dan mendapatkan persetujuan semua orang terkasihku. Kemudian ia tempatkan mimpi-mimpi di dalam ucapannya. Dengan tangan yang memegang erat, mata yang menuju mata,dan kesaksian yang nyata. Inilah aksi yang aku inginkan selama ini.      

Lakukanlah sesuatu dengan diam-diam dalam ke-baikan. Yang kamu pikir itu baik sayangnya orang lain kadang menolak kebaikan kita. Baik bagimu belum tentu makan dengan hati-hati yang lain. Jika hati saja tidak ada yang sama dengan yang lain mengapa orang-orang selalu membanding-bandingkan satu individu dengan satu individu yang lain?Tidaklah sakit hati orang yang selalu dibanding-bandingkan itu? Apalagi jika ia menjadi yang terindah dengan bandingannya.      

Masih banyak hal yang harus aku lakukan, daripada memikirkan hal yang sepatutnya belum pantas dipikirkan sekarang, lebih baik kembali dan tidur. Sambut ujian-ujian di hari esok yang telah menunggu. Akan ada satnya kamu memikirkan hal-hal yang lain itu, namun untuk saat ini gunakanlah waktumu sebaik dan sewajar mungkin. Dan yang perlu kamu ketahui adalah nyatanya ia pun mencintai kamu, tetapi ia begitu tahu bagaimana harus bertindak terhadap cintanya untuk sekarang.