Dear Kamu, Terima Kasih Sudah Memilih Pergi. Kini Aku Sudah Kembali Menata Hati

kamu yang memilih pergi

Tidak ada yang menginginkan perpisahan, terlebih setelah banyak yang dilalui bersama. Membangun janji di masa depan dengan rapi. Melibatkan satu sama lain di setiap rencana. Mengisi satu sama lain menguatkan jika salah satunya merasa letih.

Advertisement

Tidak ada yang benar-benar baik-baik saja setelah separuh jiwanya pergi. Pergi setelah banyak memberi arti hidup yang begitu indah. Goyah pasti, sedih jangan ditanya lagi. Kecewa? Mungkin tidak, hanya bertanya mengapa pada akhirnya seperti ini.

Kita mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang masa depan. Perdebatan tentang saling mempertahankan kerap kali disampaikan, karena pada awalnya kita memang ingin bersama, sampai nanti, sampai Tuhan bilang kita memang diciptakan untuk bersama. Namun kita hanya manusia, rencana tidak selalu indah, hati manusia tempatnya berubah-ubah.

Untukmu, hadirmu pernah begitu berarti, mungkin hingga sampai saat ini, sebelum aku menemukan pengganti.

Advertisement

Hadirmu kuanggap sebagai kado terindah dari Tuhan untuk menemani hari-hariku. Bercerita tentang hidup yang kian rumit hingga terkadang membuat semangat ini redup. Namun bersyukur, ada seseorang yang siap mendengarkan segala keluh kesah tanpa lelah.

Kamu, bertemu denganmu tidak akan pernah menjadi sebuah penyesalan di kemudian hari. Karena bagiku tetap, meraka yang datang silih berganti dalam hidup selalu memberikan hidup ini banyak arti.

Saat semua sudah tidak bisa dipertahankan lagi, bukan aku yang akan menyalahkan keadaan, bukan pula kamu yang akan aku salahkan. Pun bukan diriku yang akan menerima sebuah penyesalan. Cerita kita adalah sebuah pelajaran, yang aku harap kamu dan aku bisa mengambil hikmah dari semuanya.

Advertisement

Terima kasih jika pada akhirnya ingin pergi. Terima kasih pernah berjuang sejauh ini. Kamu tidak akan pernah kubenci, Sampai nanti, sampai akhirnya kamu menemukan pengganti

Aku tetap berterima kasih kamu pernah hadir untuk mengisi hari-hariku.

Terima kasih pernah berjuang. Aku senang walaupun kita tidak menang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An independent human being.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE