Karena Jodohku Bukan Urusanmu, Mulai Sekarang Berhenti Menanyakan Kapan Nikah Melulu

Karena jodohku bukan urusanmu

Ini kisah nyata, tidak usah disebut siapa atau inisialnya apa. Tapi menjadi single tanpa pasangan atau lebih sadisnya "jomblo" pada usia-usia rawan menikah sangat tidak menyenangkan untuk dijalani. Bukannya tidak mensyukuri atau kurang piknik, tapi hidup di lingkungan yang tingkat rasa penasarannya tinggi terkadang membuat stres apalagi kepo di saat PMS ataupun saat sedang bad mood. Semuanya terlihat menyedihkan. 

Dear orang-orang yang sering basa-basi bertanya kapan nikah, berikut harapan kami yang masih sendiri namun seringkali menjadi korban rasa penasaran kalian:

1. Please berhenti bertanya kapan dan kapan lagi. Ya kecuali kalian mau niat bantuin cari jodoh sih~

Ini bisa jadi perbandingan 1:100 kasus yang ada, atau lebih tepatnya hampir mustahil. Mungkin kami akan dapat memaklumi jika mereka yang kepo dapat bertanggung jawab atas perbuatannya dengan cara mengenalkan dengan sosok yang siap menikah. Tapi kenyataannya, mereka hanya kepo dan kemudian meninggalkan kami begitu saja dalam kehampaan yang sangat dalam. "Ketahuilah, yang kalian lakukan itu, JAHAD".

2. Kami tidak trauma, hanya cinta yang belum berpihak

Bukan ingin mencari kebenaran atau pembelaan diri, tetapi kesendirian saat ini bukanlah keinginan kami. Panah asmara belum berpihak pada kami. Kami terus mencari dan ingin ditemukan. Kami menikmati hidup kami dan jauh dari kata "kesepian", tolong jangan bebani kami dengan kalimat-kalimat pedas nan beracun seperti : "kok belum nikah", "tunggu apalagi sih", " ayo dong buka hati", " undangan dari kamu kapan". Hoammmmm….

3. Sejujurnya apa yang kalian lakukan itu perlahan membuat kami malas bertemu

Kami hanya manusia biasa, tidak lepas dari rasa jenuh, bosan dan malas. Mungkin bagi kalian, menyudutkan kami dengan pembahasan seputar pernikahan adalah hal menyenangkan untuk menghidupkan suasana. Tapi jika hal ini terus menerus menimpa kami, pada akhirnya kami memilih untuk menghindar. Bukannya ingin memutus silaturahmi, tapi keponya kalian membuat kami malas untuk bertemu. Kami tidak pantas menjadi objek bully.

4. Persiapkan dana untuk kami, jika saatnya tiba kami akan minta kado pernikahan dari kalian

Satu pesan kami, kesendirian ini tak akan selamanya. Akan ada saatnya (semoga secepatnya) kami akan sampai dijenjang pernikahan. Jika saat itu tiba, persiapkanlah dana yang besar dan banyak untuk kado pernikahan kami sebagai imbalan dari rasa penasaran kalian selama ini. Mulailah menyisihkan dana untuk kami karena beban mental yang kalian timbulkan saat ini, harus kalian bayar lunas saat hari pernikahan kami.

Akhirnya… kami yang saat ini masih sendiri, hanya bisa berharap kalian mengurangi (atau lebih baik lagi jika menghilangkan) rasa kepo kalian tentang jodoh kami. Masih banyak pembahasan lain yang bisa diperbincangkan saat kita bertemu.

Cukup sekian curhatan penuh gejolak ini. Terima kasih.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Karena Mengenang Tanpa Menyesali, itu Menenangkan

Editor

Not that millennial in digital era.