Dari hari ke hari, kemajuan dalam berbagai hal semakin tak terkendali. Manusia selalu berusaha untuk mengeksplorasi dan berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitas dalam kehidupan. Karena kebutuhan dan kemauan manusia yang terus meningkat seiring berjalannya waktu, membuat manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang ada.
Salah satu kemajuan pesat yang saat ini terjadi adalah pada teknologi. Berbagai teknologi canggih bermunculan di berbagai bidang, mulai dari teknologi informasi, komunikasi, transportasi, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Pada dasarnya penemuan-penemuan teknologi adalah hal yang baik dan tak perlu dikhawatirkan.
Tetapi kenyataannya perkembangan teknologi seperti dua sisi mata pisau. Manusia memiliki peran vital dalam mengendalikan kedua bilah mata pisau tersebut, apapun dampak yang akan ditimbulkan, positif atau negatif bergantung pada bagaimana manusia secara pribadi memaknai dan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Jika manusia memanafaatkan teknologi dengan bijak, maka mereka akan mendapatkan keuntungan. Apalagi teknologi kini telah melingkupi hampir seluruh lini kehidupan, mulai dari aspek pendidikan, ekonomi, social, kemanusiaan, politik, dan lain-lain. Semua dapat dilakukan dengan instan dan mudah dengan hadirnya teknologi. Begitu pula sebaliknya, jika manusia tidak bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi maka justru teknologi akan menjajajahnya dan membuatnya hancur.
Gadget, alat yang tak asing lagi di telinga, semua kalangan seakan akrab dengan teknologi canggih itu, bahkan anak-anak. Gadget adalah teknologi multifungsi yang mana memiliki banyak kemampuan yang tersedia dari fitur-fitur didalamnya, bahkan gadget dapat mewakili fungsi kalkulator, radio, televisi, telefon, dan lain-lain hanya dalam satu alat. Tapi disamping manfaatnya yang begitu banyak, gadget memiliki pengaruh buruk bagi kehidupan sosial millennials.
Ibarat kata mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, mungkin di satu sisi gadget dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi antara orang yang terpisah jarak tapi disisi lain keberadaan gadget membuat millennials lalai dan terlalu sibuk memainkannya, sehingga cenderung kurang peduli dengan keadaan dan tak berinteraksi dengan sekitarnya. Millennials cenderung lebih aktif di media sosial daripada berhubungan secara langsung dengan orang disekitarnya. Bahkan sering kali kita lihat saat reuni atau acara keluarga, semua sibuk dengan gadget yang dibawanya, itulah yang disebut menjauhkan yang dekat. Gadget seakan menjajah millennials dan membuatnya lupa dengan nilai kekeluargaan yang begitu berharga.
Yang kedua adalah layanan delivery order dan online shop yang sudah tak diragukan lagi eksistensinya. Tak hanya dalam hal komunikasi, kini hanya dengan jari kita dapat pula bertransaksi. Disatu sisi dengan adanya layanan itu, seseorang tetap memungkinkan bertransaksi meskipun dalam keadaan apapun. Misalnya dengan adanya layanan ini sesorang dengan kesibukan padat akan tetap bisa berbelanja, membeli makan, dan transaksi lainnya tanpa mendatangi tokonya secara langsung yang tentunya akan menghemat waktu. Selain itu kehadiran dengan adanya teknologi memungkinkan seseorang lebih produktif meskipun hanya bermodalkan gadget, misalnya saja seorang ibu rumah tangga yang menjadi reseller dari suatu produk.
Tapi di sisi lain keberadaan layanan tersebut juga memberi dampak buruk bagi kehidupan masyarakat secara sosial. Keberadaan teknologi membuat seseorang lebih apatis, karena teknologi membuat mereka merasa bisa melakukan segalanya sediri dan dengan semua yang serba mudah, maka orang akan cenderung jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dampaknya bukan hanya sampai situ, dengan adanya layanan yang demikian ditambah teknologi transportasi yang semakin mudah membuat masyarakat cederung memiliki budaya “mager” atau malas gerak. Seperti yang telah kita ketahui, kurangnya aktivitas fisik akan menurunkan kualitas kesehatan bahkan dapat menimbulkan penyakit.
Dalam dunia informasi, perkembangan teknologi dapat mempermudah setiap orang menyampaikan dan mengakses informasi, misalnya saja penyampaian kebijakan oleh pemerintah, penyampaian kondisi dan aspirasi masyarakat, informasi dalam dunia pendidikan dan lain-lain. Dengan menyampaikannya melalui sosial media, informasi akan lebih cepat diterima masyarakat luas. Tapi di sisi lain ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang justru menyalahgunakan keberadaan teknologi.
Teknologi membuat mereka dengan mudah menyebar berita bohong (hoax) atau fitnah yang dapat sangat merugikan orang lain. Selain itu ada pihak yang menebar foto atau video yang tidak pantas untuk dilihat oleh orang lain, apalagi saat ini pengguna media sosial bukan hanya dari kalangan dewasa tetapi juga anak-anak. Hal itu membuat orang tua harus lebih ekstra dalam menjaga anaknya terhadap keberadaan gadget. Karena konten-konten yang tidak sesuai dapat mengganggu pertumbuhan anak dan kondisi mentalnya.
Di lain sisi perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi juga meningkatkan kemugkinan adanya penipuan. Banyak modus penipuan yang memanfaatkan keberadaan teknologi, seperti mama minta pulsa, pembobolan atm, pembajakan m-banking, saham bodong, pemberian hadiah palsu yang justru membuat kita rugi karena harus menyetor uang dulu, dan masih banyak lagi. Hal ini terjadi karena tidak semua pemakai teknologi adalah orang yang berpengalaman, banyak orang awam yang dengan mudah percaya dengan informasi dari orang asing.
Penggunaan gadget oleh anak juga memberi dampak yang kurang mengenakkan. Penggunaan gadget mempengaruhi perkembangan motorik dan sosial anak yang seharusnya dapat mereka dapat dari lingkungan bermainnya. Selain itu penggunaan yang berlebih dapat mengganggu kesehatan mata dan membuat kedekatan orang tua dan anak terganggu. Bagimana tidak, anak tidak lagi merasa perlu perhatian, waktu bermain dan bercerita dengan orang tua karena merasa bahwa gadget sudah cukup menghiburnya.
Itulah sedikit sisi negatif dan positif dari perkembangan teknologi. Intinya baik buruknya dampak yang ditimbulkan, bergantung pada bagaimana manusia memanfaatkan dan mengontrol penggunaan teknologi. Jangan sampai kita yang dijajah oleh perkembangan teknologi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
