Kepada Diriku Sendiri, Maafkan Saya yang Selalu Mencela dan Melihat Segala Kekuranganmu

Terkadang pikiran mempengaruhi dan membuat kita melihat bahwa diri ini tidaklah hebat

Mudah untuk kita mengatakan bahwa diri ini baik-baik saja. Pertanyaannya apakah ucapan tersebut benar-benar tulus dari dalam diri? Bisa saja itu hanya ucapan belaka sebagai sugesti positif bahwa diri ini memang perlu untuk baik-baik saja. Terkadang tanpa sadar kita mudah untuk mecela diri sendiri. Mengatakan diri ini buruk rupa maupun tidak hebat. Nyatanya orang lain yang memang melihat kita, bisa untuk memberikan komentar yang lebih positif. Kita merasa tidak hebat, mereka bisa saja berkomentar bahwa kita ini adalah hebat. Sebab, belum tentu mereka bisa seperti itu. 

Advertisement

Terkadang pikiran mempengaruhi dan membuat kita melihat bahwa diri ini tidaklah hebat. Adanya membandingkan diri dengan orang lain membuat itu semua semakin nyata terlihat. Masalah fisik, paling mudah dilihat dan mudah juga di cela. Kita bisa merasa lebih gemuk, karena porsi makan yang bertambah. Saat berkaca, melihat bahwa lengan menjadi lebih lebar dan paha juga melebar. Otomatis menyimpulkan bahwa badan ini semakin gemuk dan berat badan menjadi bertambah. Saat bertemu orang lain, mereka merespon bahwa kita bisa makan banyak dan bentuk tubuh masih termasuk kecil. Bahkan bisa saja dibilang kita sebetulnya masih dalam kategori kurus.

Gemuk dan kurus hanyalah label yang tercipta untuk menandakan bentuk tubuh. Kalau kecil dibilang kurus, bila lebih lebar dibilang gemuk. Itu semua adalah penyebutan saja. Faktanya bentuk tubuh yang mudah untuk dilihat seringkali menjadi bahan celaan telak untuk diri sendiri. Rata-rata orang bisa menilai dan memberikan komentar negatif terhadap tubuhnya. Namun, pernahkah terlintas bahwa itu semua tidak ada pengaruh besar dibandingkan kondisi tubuh yang berfungsi sempurna. Masih ada teman-teman kita yang disabilitas, namun mampu memaknai kondisi tubuhnya dengan baik. Sedangkan kita serasa kurang bersyukur atas apa yang dialami.

Masalah bentuk tubuh adalah contoh kecil yang identik dengan diri sendiri. Masih ada hal lainnya yang membuat kita terus menerus memberikan komentar negatif terhadap diri sendiri. Jika terus menumpuk tanpa di keluarkan, tentu akan menjadi hal buruk. Ibaratnya tubuh menyimpan racun tapi tidak di buang, tentu akan timbul berbagai penyakit. Nah, diri sendiri juga perlu untuk membuat racun-racun seperti komentar-komentar negatif, khususnya untuk diri sendiri.

Advertisement

Kita perlu sama-sama belajar untuk bisa menerima dan memaafkan diri sendiri. Perlu untuk sedikit mengurangi kebiasaan memberikan komentar negatif terhadap diri sendiri. Kurus atau gemuk; hebat atau payah; pintar atau bodoh; dsb itu semua hanyalah sepenggal perjalanan hidup yang memang perlu di lewati. Setiap orang punya masanya sendiri yang berbeda-beda. Hendaknya kita tidak perlu bersusah payah membandingkan diri dengan yang lain. Sebab, jalan hidup tentunya akan berbeda.

Maka, mulailah untuk memaafkan diri sendiri atas segala ucapan dan mungkin saja pikiran negatif yang selalu diberikan oleh diri sendiri. Isilah dan ucapkanlah hal-hal positif sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Psychology. Management. Yellow. Novel.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE