Kepada Senja, Hadirlah Tepat Pada Waktunya untuk Aku, Penikmatmu

Kulihat senja diujung pelupuk mataku. Indah. Salah satu keajaiban langit yang sangat menakjubkan. Kunikmati sore menjelang malam hanya untuk melihat senja. Semua orang berkata, semua orang ingin, dan semua orang merindu akan dirimu. Kau memancarkan keindahan yang mampu menenangkan banyak orang. Bukan dia, bukan juga mereka. Tapi semua memandang keelokanmu. Mereka tak perlu cemas, karena mereka yakin akan selalu hadirnya dirimu.

Advertisement

Di derai debur ombak, di keramaian dan kebisingan kota, dan di tempat tersunyi pun mereka datang untuk menjumpai senja. Para pencintamu adalah yang setia untuk menunggu sampai detik-detik kau hadir. Mereka yang tak mengagumimu pun akan berkata indah, sesaat setelah melihat corak dari warnamu. Perpaduan keindahan warna oranye melebur menjadi satu. Gambaran yang menakjubkan mampu menyihir mata dan mengobati rasa yang gundah seketika waktu.

Tak sempat manusia berpikir akan kegalauan yang mereka rasa karena hanya dengan menatap dan menikmatimu saja sudah cukup. Ketenangan jiwa, kedamaian hati seakan merasuk saat-saat kau tergambar secara nyata di atas sana. Ingin rasanya memeluk, ingin rasanya menggapai tapi hanya dengan melihatmu setia hadir saat terang akan menjemput sang malam, rasanya tidak perlu sampai semuluk itu. Karena bagiku cukup, cukup untuk memandangimu, cukup untuk mengerti bahwa kau mampu menggoreskan gambar yang begitu indah dan syahdu dilangit. Terima kasih langit kau menjadi bagian indahnya senja sesaat setelah terbenamnya mentari. Kau yang menjemput setiap ia akan hadir, saat ia tau ia akan menjadi salah satu keindahan yang dinantikan oleh manusia.

Advertisement

Tak ada kata-kata yang mampu keluar bahkan terucap ketika hadirmu tiba. Semua yang ada hanyalah mensyukuri, yang tertinggal hanyalah bias-bias yang mampu kembali hadir untuk selalu dinantikan. Dan ketika manusia kembali datang, ia datang dengan hati lapang, berdiri, kemudian mulai memejamkan mata, bahkan tak jarang mereka merentangkan tangan, dan untuk waktu yang lama, manusia menatap langit jingga sempurna dengan awan bercorak keemasan yang siap menggantinya dengan malam.

Senja, temanilah kami selalu yang ada di bumi. Agar kami selalu mempunyai harapan setelah melalui waktu panjang kami di setiap hari. Aku di sini berdiri, di tempat ini, di tengah sunyi, hanya untuk menantimu kembali, Senja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Novel Reader Chelsea, Coffee, Movie.

3 Comments

  1. artikel sangat indah. tata bahasa membuat saya benar-benar menikmati senja itu. Semoga ini menjadi inspirasi saya dalam membuat karya di laman website saya http://andreansyahnuggraha.blogspot.co.id/

CLOSE