Kepadamu, dariku yang Hanya Memendam Rasa, Menyimpan Keberanian, dan Berdoa

Rasa yang awalnya kuanggap biasa saja ternyata menjadi rasa yang luar biasa sekarang. Aku takut ini rasa cinta. Aku takut kehilangan dirimu. Kehilangan dirimu hanya karna rasa cinta padamu. Kenapa? Karna aku pernah merasakannya berkali-kali, rasanya aku lelah.

Advertisement

Jika kuungkap semua yang ada dihati ini mau kah kau menerima secuil rasa ini? Maukah kau tetap berada di sampingku setelah kau tau tentang rasa ini? Maukah kau menerimanya? Atau kau akan pergi membiarkanku begitu saja? Atau bahkan kau akan menyuruhku melepaskanmu? Merelakanmu? Ah aku begitu takut dengan semua konsekuensi itu.

Ku kumpulkan semua keberanianku. Ku keluarkan semuanya. Dan ternyata semua keberanianku mengungkapkan segala rasa padamu tak bernilai. Kau memilih pergi kau memilih menjauh kau meninggalkanku. Wahai engkau apakah aku terlalu payah? Atau kau hanya menganggap semua ini rasa yang konyol? Kau tak memberikan pencerahan rasa padaku. Kau lebih memilih tak memperdulikan diri ini lagi. Menghilang bagai debu diterpa angin. Betapa kacaunya aku. Ah lagi lagi aku harus merasakan sakit hati dan kehilangan.

Tapi terimakasih atas semua yang telah kau berikan padaku, memberiku berbagai warna kehidupan. Memberikan ku banyak pelajaran yang tak kuketahui sebelumnya. Memberikanku berbagai perhatian yang salah ku artikan.

Advertisement

Kini waktu telah berlalu. Aku ridu. Aku rindu. Aku rindu. Rindu bingungnya membalas pesan singkatmu. Rindu berdebarnya hati saat kita berbicara melalui telepon. Rindu akan salah tingkahnya aku kala bertemu denganmu. Rindu bertatap dengan ekspresi wajah khasmu. Rindu lontaran kata-kata konyolmu. Rindu nasehatmu melalui pesan singkat kala kau melihatku dari jauh dengan ekspresi muka ku yang sangat cuek.

Sekarang aku sadar, aku harus mengikhlaskanmu, membiarkanmu pergi mencari kebaikan untuk dirimu dan masa depanmu, menerimamu memilih wanita terbaik yang mungkin akan menjadi pendamping hiduppmu kelak.

Aku pasrahkan semua kepadaNya, seperti yang pernah kau bilang padaku jodoh, maut, rejeki semua ada ditanganNya, ikuti saja alur yang dituliskannya jangan lupa berdoa meminta yang terbaik. Semoga pemasrahanku tentang cerita kita pada semesta alam di jawab olehNya dan diberikan ganti yang sepertimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

aku yang selalu menanti kepulanganmu dengan bersajak akan kesendirian

CLOSE