Kesepian Saat Pandemi: Saling Kuatkan Bahu Hadapi Bersama

Berbagai emosi yang berujung pada gangguan kesehatan dialami banyak orang selama pandemi Covid-19. Situasi ini telah memaksa sebagian besar penduduk di dunia mengalami masa sulit.

Advertisement

Bermacam kebijakan telah dilakukan pemerintah untuk menekan persebaran virus ini. Mulai dari pembatasan ruang mobilitas dan kegiatan masyarakat yang kerap berganti nama hingga protokol kesehatan 5M, yaitu: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Yups! Di tengah-tengah tahun 2021, sirene ambulans silih berganti, meraung-raung membawa nyawa yang sedang berperang melawan Covid-19. Info kekurangan oksigen terjadi di mana-mana. Belum juga bisa bernafas dengan lega, virus yang satu ini pun bermutasi. Yang terbaru adalah berjenis Omicron.

Tidak hanya terjadi di Indonesia, Covid-19 mempengaruhi semua aspek kehidupan warga dunia. Salah satunya adalah persoalan kesehatan mental. Upaya pembatasan jarak menimbulkan risiko menurunnya interaksi sosial. Yang biasanya selalu bertemu setiap hari, saat ini harus berjauhan agar tidak saling tertular virus.

Advertisement

Pembatasan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tersebut menciptakan rasa kesepian yang dialami banyak orang. Wajar jika merasa kesepian, cemas, sedih, khawatir di saat pandemi. Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi merupakan fenomena baru dan memaksa banyak hal untuk berubah.

Berbicara soal kesepian di tengah pandemi, teringat sebuah series dari Negeri Gajah Putih yang berjudul Quarantine Stories. Series yang terdiri dari 10 episode ini membawakan 10 kisah orang-orang yang sedang melakukan self quarantine efek pembatasan jarak yang diberlakukan pemerintahnya. Kesedihan yang mereka ceritakan bisa karena kehilangan orang yang terkasih atau adanya perubahan yang drastis di dalam kehidupan, seperti: kehilangan pekerjaan, hubungan antar personal, stabilitas keuangan, maupun berkaitan dengan kesehatan.

Advertisement

Meskipun kesepian tidak tergolong dalam gangguan jiwa, namun apabila dibiarkan begitu saja, tentu berakibat pada kesehatan fisik dan mental seperti depresi. Di situasi seperti ini, penting sekali untuk mengatur emosi agar tetap stabil.

Penyebab Seseorang Merasa Kesepian

Kesepian cenderung terjadi saat seseorang selalu merasa sendiri dan kurangnya dukungan dari orang lain. Ketika orang tersebut membutuhkan interaksi sosial tetapi tidak terpenuhi dalam jangka waktu tertentu. Seseorang yang sedang kesepian kerap mengasosiasikan dirinya sebagai sosok yang dibuang, tidak diinginkan, dan tidak layak oleh orang lain. Menurut WHO, pemerintah perlu memperhatikan isu fenomena kesepian saat berbagai macam pembatasan sosial diberlakukan. Pun jangan dianggap remeh apabila rasa kesepian yang diderita sudah berpengaruh pada produktivitas kerja.

Tanda-tanda Kesepian Menjadi Sebuah Masalah Besar

Merasa sendiri, dan kesepian merupakan sebuah dua hal yang berbeda. Bila merasa sendiri, bisa saja memang sedang membutuhkan waktu untuk sendiri. Singkatnya, ketika sedang recharge energi, berkontemplasi, ataupun melakukan aktivitas yang kita sukai. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah proses mengalami kesedihan tiap orang ini berbeda. Bersedih merupakan reaksi wajar ketika merasa kehilangan. Take your time.

Dikutip dari beberapa penelitian para ahli, mereka percaya bahwa merasa kesepian yang kronis akan menjadi masalah besar jika disertai tanda-tanda berikut:

1. Merasa kesepian meskipun di tengah keramaian

Eits. Jangan salah. Banyak orang merasa kesepian meskipun dia berada di tengah keramaian ataupun sedang bersama orang-orang terdekatnya. Hal ini terjadi karena apa yang kita inginkan dari kehidupan sosial tidak sesuai dengan harapan yang kita buat.

Maksudnya?

Iya, misalnya saat kita sedang membutuhkan teman untuk bercerita, tetapi ternyata mereka sedang memiliki kesibukan masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan.

2. Merasa lebih lelah dari biasanya

Mungkin kalian pernah mendengar bahwa kesepian dapat memicu stres, kan? Misalnya, kita lebih memendam semua apa yang dirasakan alih-alih menceritakannya ke orang lain. Alhasil perasaan seperti ini akan berakibat pada kualitas tidur kita karena memikirkannya seharian. Maka dari itu menjadi susah tidur, dan berkurangnya jam tidur jadi tidak produktif esok harinya.

3. Kesulitan terkoneksi dengan orang lain

Kesulitan terkoneksi dengan orang lain tuh gimana maksudnya? Jadi gini, saat kita merasa tidak mampu terhubung dengan orang lain yang dulunya dekat kini menjadi berjauhan.

Namanya juga hidup, siklus selalu berputar. Oleh karena itu, coba deh memahami prinsip hidup bermakna ala Jepang yang disebut Ikigai atau The Purpose of Life. Kurang lebih prinsip ini bikin hidup orang jadi lebih bermakna, berharga, dan seimbang.

4. Munculnya gejala depresi

Selanjutnya, kesepian dapat memicu timbulnya gejala depresi. Betul. Walaupun kita bukan tipe orang yang terbuka orang lain, tapi kalau semuanya dipendam sendiri, semuanya akan berubah menjadi bom waktu bagi diri kita sendiri, lho. Oleh karena itu, dimulai dari langkah kecil untuk memulai berbagi cerita dengan orang lain agar dapat menemukan bantuan yang diperlukan, ya?

5. Memilih coping mechanism ke hal-hal yang bersifat negatif

Coping mechanism diartikan sebagai strategi yang bisa kita lakukan dalam menghadapi situasi yang menyebabkan stres. Langkah yang bisa dilakukan berupa membaca buku, bermain gim, berdoa, olahraga, atau menghubungi teman.

6. Bertendensi terhadap keinginan mengakhiri hidup

Nah, ini! Tanda yang paling berbahaya. Kenapa bisa? Karena saat merasa tidak kuat lagi menghadapi masalah hidup, mungkin berpikir mengakhiri hidup menjadi jalan terbaik. Diperlukan kendali agar tidak berperilaku impulsif.

Cara Mengatasi Kesepian

Setelah mengetahui bahayanya kesepian, sekarang gimana sih caranya agar tidak merasa kesepian lagi, sekarang simak tips berikut untuk tetap mendapat dukungan emosional yuk!

1. Tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman terdekat

Cara pertama yaitu tetap menghubungi keluarga dan juga teman terdekat kita untuk memantau. Kita juga bisa mengatur pertemuan secara virtual agar tetap merasa dekat.

2. Mencoba hal-hal baru

Cara kedua yaitu cobalah hal-hal baru atau eksplor kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Misalnya: olahraga, merajut, dan bercocok tanam.

3. Jangan sungkan minta bantuan

Last but not least, mencari bantuan orang-orang terdekat ataupun profesional seperti psikolog dan psikiater. Dengan begitu kita bisa mendapat penanganan yang tepat.

Itulah penjelasan tentang kesepian dan cara mengatasinya. Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk teman atau keluarga yang sedang bersedih adalah saling memberikan dukungan. Saat berdoa, bukanlah minta agar beban kita dikurangi, tetapi mintalah agar bahu kita dikuatkan. Yang terpenting adalah kamu tidak sendiri kok. Kita bisa melewati ini bersama-sama kok. You’re loved.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemakan segala dan pembaca segala

CLOSE