Belajar dari Kisah Seekor Burung Gagak dan Sebuah Kendi

Selalu ada jalan keluar untuk setiap permasalahan

Setiap orang tentu pernah memiliki masalah, dan tak jarang permasalahan itu membuat seseorang berprasangka negatif dan mengakhiri permasalahannya dengan cara yang pengecut. Tapi tahukan kalian? Jika sebenarnya dis etiap permasalahan selalu memiliki jalan keluar dan disetiap kerumitan selalu ada jalan-jalan yang dapat mengantarkan pada kemudahan? Dan apa salah satu dari kalian percaya akan hal tersebut?

Baik, dimulai dari tingkat permasalahan. Sebagian orang cenderung untuk membayangkan suatu hal ketika mengalami masalah dan memutuskan akhir cerita sebelum benar-benar memulai perjalanan didalam cerita. Maksudnya, sebagian orang cenderung berandai-andai nantinya akan seperti apa tanpa tau proses dan menjalaninya terlebih dahulu. Sikap berandai-andai inilah yang mungkin akan membuat orang terpleset dalam mengambil keputusan. Ketika mengalami masalah, sekali cepat keluar dari suatu permasalahan.

Dan ternyata, ketika kita mengambil keputusan tanpa berfikir panjang yang terjadi adalah kita keluar dari satu masalah namun berjumpa pada banyak masalah kedepannya. Apakah yakin kalian masih mau mengulangi hal tersebut? tentunya tidak.

Oleh karena itu alangkah lebih tepatnya jika kita mulai untuk intropeksi diri dan lebih dekat dengan diri kita sendiri, mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan yang dimiliki dan berdamai dengan diri sendiri. Diibaratkan seperti kisah dari seekor burung gagak dan sebuah kendi.

Apakah kalian pernah mendengar atau mungkin menonton kisah ini dalam animasi? Baik saya akan mencoba untuk menceritakan sekilas mengenai kisah dari seekor burung gagak dan sebuah kendi.

Dikisahkan seekor burung gagak yang terbang mencari air ketika kehausan. Dari ketinggian, seekor burung gagak melihat sebuah kendi dibawah sana dengan isi air yang sangat sedikit. Kemudian burung gagak turun dan mendekati kendi tersebut.

Baik, dalam sepenggal kisah ini sudah didapatkan makna yang sangat menginspirasi. Apakah itu? Burung gagak sangat haus, sehingga ia harus terbang dan berusaha untuk mencari air. Sama seperti manusia, ketika mengalami masalah manusia akan mulai berfikir dan memutuskan jalan keluar yang menurutnya benar.

Ingat, yang menurutnya benar. Karena sebagai manusia biasa kita tidak dapat menerawang apa yang nantinya akan terjadi, oleh karena itu tidak ada salahnya juga untuk mempercayai apa feeling yang telah kita rasakan. Setelah terbang cukup jauh, burung gagak melihat sebuah kendi dan turun kebawah untuk mendekati kendi tersebut.

Hal ini juga mencerminkan bagaimana seharusnya manusia ketika mulai berfikir untuk keluar dari suatu permasalahan. Ketika dirasa ada celah untuk mencapai jalan keluar maka kita harus dapat mendalaminya terlebih dahulu dengan mendekati dan berfikir lebih teliti lagi.

Setelah mendekati kendi, seekor burung gagak mulai kebingungan untuk mengambil air yang ada didalam kendi, paruhnya tidak cukup untuk sampai dalam dasar kendi. Nah, dari sini terkadang manusia mudah untuk terkecoh, terpeleset dalam pemikirannya sendiri. Ketika mengalami suatu permasalahan, mencoba menyelesaikan permasalahan dengan satu cara namun masih belum berhasil, maka respon dari setiap individu pasti akan berbeda.

Ada sebagian individu yang lebih pada pemikiran positif dengan ingin terus mencoba dan mencari jalan keluar, namun ada juga sebagian individu lain yang lebih pada pemikiran negatif dengan pasrah dan menerima nasibnya begitu saja. 

Seekor burung gagak pun melihati sekitar dan dijumpainya banyak kerikil, kemudian seekor burung gagak pun memunguti kerikil-kerikil yang ada dan memasukkannya kedalam kendi agar air dapat terangkat ke atas. Dari sini dapat diambil makna inspiratif yaitu ketika manusia memiliki masalah maka jangan langsung menyerah dan berargumen bahwa tidak ada cara lagi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Lihat sekitar, lihat dengan pemikiran yang lebih luas lagi. Manusia perlu untuk lebih tenang dalam menghadapi masalah agar pemikirannya dapat sesuai dengan harapan.

Seekor burung gagak pun berhasil memasukkan kerikil-kerikil ke dalam kendi dengan sisa tenaga yang tersedia, dan ketika air sudah sampai atas permukaan burung gagak pun dapat meminum air didalam kendi. Di sini makna inspiratifnya adalah kita sebagai manusia perlu untuk bersabar, melakukan hal kecil dan melelahkan sedikit demi sedikit untuk mencapai hasil yang diinginkan. Terkadang tidak semua yang kita inginkan langsung tersedia, justru dengan adanya usaha terlebih dahulu sebelum mencapai keinginan adalah pengalaman yang menjadikan kita dapat belajar dan berproses.

Jika tidak terdapat masalah didalam kehidupan, dan apapun sudah tersedia, mungkin kita membayangkannya itu adalah nikmat dan kenikmatan yang sangat indah. Namun kenyataannya, ketika kita tidak mendapatkan pengalaman apapun, maka tidak ada pulalah cerita yang dapat kita bagikan, dan tidak ada pulalah cara efisien untuk berproses dan menghadapi suatu permasalahan.

Terdapat pertanyaan yang cukup familiar, “Indah manakah warna putih saja atau hitam saja dengan warna-warna pelangi dilangit yang biru?” jika pertanyaan ini juga kulontarkan padamu, warna apakah yang menurutmu indah? Maka akan ada sebagian besar orang yang memilih warna indah adalah warna-warna pelangi dilangit yang biru.

Sama seperti permasalahan, jika kamu memiliki pengalaman untuk menyelesaikannya, maka kamu akan punya banyak cerita dan guru berharga didalamnya. Kisah seekor burung gagak dan sebuah kendi mengajarkan kita untuk bagaimana tidak menyerah dalam suatu permasalahan, selalu sabar dan tetap pantang menyerah sebelum mencapai keinginan kita. Usaha yang maksimal dan terus berprasangka positif juga menjadi makna inspiratif dari kisah seekor burung gagak dan sebuah kendi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini