Kisah Pemilik Rumah Ori Setelah Bekerja di Negeri Jiran. Gaji Tinggi Bukan Selalu Jadi Tujuan Hidup!

Membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain juga merupakan suatu prestasi dan pencapaian yang berharga.

Kisah pemilik Rumah Ori pada tahun 2018 lalu cukup menarik perhatian, Muhammad Imam Bukhori berhasil menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri setelah keluarganya mengalami masalah finansial. Berawal dari menawarkan jajanan pasar di kampus, cuti kuliah karena tidak bisa membayar uang kuliah, Imam Bukhori tanpa patah semangat terus berusaha merintis usaha kulinernya dan memboyong 12 keluarganya pindah ke kota Yogyakarta.

Advertisement

Memakai pakaian berwarna putih garis-garis hitam, Ori terlihat sibuk menyiapkan pesanan, perhatiannya terfokus dengan pembeli seperti halnya karyawan biasa, siapa yang mengira kalau pria berkacamata tersebut adalah pemilik Rumah Ori yang menjadi salah satu tempat makan populer di kota pelajar.

Kisah Hidup Ketika Keluarga Mengalami Masalah Finansial

Pada akhir 2013, keluarga Ori mendapatkan musibah. Ayahnya di tipu oleh seorang investor ketika berencana mendirikan tempat belajar mengaji. Musibah tersebut membuat orangtuanya tidak bisa mengirimkan uang kuliah untuk dirinya, kondisi keuangan yang semakin memburuk juga membuat adik-adiknya harus berhenti sekolah. Melihat kondisi ekonomi yang semakin memperhatikan dan kondisi tempat tinggal yang kurang memadai, Ori memutuskan untuk memboyong keluarganya pindah ke Yogyakarta.

Advertisement

Perpindahan keluarganya dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan ke kota tempat dia menempuh pendidikan tinggi tidak bisa dibilang mudah, karena keterbatasan dana yang dimiliki, Ori hanya bisa membawa keluarganya satu persatu dan tinggal bersama di sebuah kontrakan kecil di Yogyakarta. Keterbatasan dana membuat Ori memutuskan untuk cuti kuliah dan fokus dalam menjalani usaha kuliner.

Mendapat Tawaran Bekerja di Malaysia

Advertisement

Setelah mengambil cuti kuliah dua tahun dan kemudian kembali melanjutkan kuliah, Ori akhirnya berhasil menyelesaikan studi pada jurusan Hubungan Internasional (IPIREL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan di wisuda pada tanggal 10 Februari 2018. Tidak menunggu waktu lama, Ori mendapatkan tawaran bekerja Kuala Lumpur, Malaysia.  Perusahaan Main Power, salah satu perusahaan BPO di Kuala Lumpur memberikan kesempatan kepada Ori untuk bekerja di negeri Jiran dengan gaji berkisar 3500-4000 Ringgit Malaysia.

“Awalnya aku di tawari teman bernama Aji untuk bekerja di Kuala Lumpur, aku juga mengajak teman-teman yang lainnya untuk mendaftar dan mengikuti seleksi, Alhamdulillah aku dan dua teman yang lain berhasil lulus seleksi. Ketika tiba di Kuala Lumpur, Bang Wendy, salah satu teman dari Sumatera Selatan yang sudah cukup lama tinggal di Malaysia memberikan bantuan tempat tinggal, jadi aku nggak bingung tinggal dimana ketika tiba Malaysia dan bisa lebih mudah beradaptasi.”

Pengalaman Kerja di Luar Negeri

Sebagai fresh graduate yang baru saja lulus kuliah, bekerja di luar negeri menjadi salah satu kebanggaan Bukhori saat itu. Gaji yang diterima sebagai fresh graduate terbilang cukup tinggi jika di bandingkan dengan gaji fresh graduate di Indonesia, Ia juga mendapatkan banyak pengalaman berharga dan bisa membangun relasi. 

“Kerja di Malaysia buat aku bisa membangun relasi lebih luas lagi, punya teman dari berbagai negara khususnya dari negara Asia sebagai rekan kerja. Aku juga menjadi pribadi yang lebih disiplin karena produktivitas kerja menjadi penilaian utama, gaji yang diterima juga mencukupi kebutuhan hidup dan bisa dikirim untuk keluarga di Indonesia.”

Mulai mengalami kegelisahan

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Ori mengakui mulai mengalami kegelisahaan. Meskipun Rumah Ori tetap beroperasi ketika Ia bekerja di Malaysia, ada berbagai ide produk yang ingin ia kembangkan dan berbagai rencana bisnis yang ingin Ori jalankan di Indonesia. 

“Sempat bingung mau resign kerja atau nggak waktu itu, diri sendiri sudah bersyukur dapat kesempatan bekerja disana, orangtua dan keluarga juga senang, teman-teman dan lingkungan kerja  juga mendukung, tapi sering kepikiran Rumah Ori dan lama-lama jadinya nggak tenang.”

Kembali ke tanah air dan membuka lapangan pekerjaan

Meskipun sudah mendapatkan kesempatan bekerja di Malaysia, Ori akhirnya memutuskan untuk resign dan kembali ke Indonesia. Keputusan itu diambil ketika hatinya sudah mantap untuk membuka lapangan pekerjaan, kembalinya Ori juga diikuti dengan perkembangan Rumah Ori yang sekarang menjadi 5 (lima) cabang di Yogyakarta dan sedang proses rekruitmen karyawan baru.

Hingga saat ini Ori mengaku telah memiliki 20 karyawan, Rumah Ori juga menyediakan tempat tinggal dan makan 24 jam kepada para karyawannya. Ori mengatakan kriteria karyawan Rumah Ori tidak harus bergelar sarjana, Ia ingat perjuangannya ketika menjadi mahasiswa yang belum memiliki gelar sarjana, bagi Ori yang paling penting adalah semangat bekerja karyawan dalam mencari nafkah.

“Sekarang Rumah Ori ada 20 karyawan, tapi sebentar lagi akan ada rekruitmen karyawan baru, doakan lancar yaa.” Ujar pemilik Rumah Ori tersebut.

Kebahagiaan Tidak Terduga

Bekerja di luar negeri sebenarnya menjadi cita-cita Ori dari kecil, sebagai lulusan program studi Hubungan Internasional Ia mengaku bekerja di luar negeri menjadi cita-cita utamanya. Akan tetapi setelah kembali dan membuka lapangan kerja untuk orang lain, Ori mengakui mendapatkan kebahagian tersendiri, keputusannya untuk kembali ke tanah air pun tidak menjadi penyesalan bagi dirinya, meski Ia akui masih ada hasrat dan keinginan untuk tetao bekerja di luar negeri.

“Dulu Rumah Ori manfaatnya lebih ke keluarga sendiri, adik-adik yang dulunya putus sekolah sekarang bisa sekolah dan kuliah lagi. Sejak punya beberapa karyawan, ternyata ada kebahagiaan lain yang aku rasakan, apalagi ketika karyawan gajian dan mereka langsung kirim ke keluarga mereka, itu mengingatkan aku saat merintis Rumah Ori untuk menafkahi keluarga.”

Salah Satu Pesan Hidup

“Keberhasilan itu tidak hanya identik dengan berhasil meraih cita-cita dan bekerja di perusahaan terkemuka. Membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain juga merupakan suatu prestasi dan pencapaian yang berharga. Dalam menjalani kehidupan, semoga kita tidak hanya berfokus dalam membahagiakan diri sendiri tetapi juga menjadi pribadi yang bisa bermanfaat dan berbagi untuk orang sekitar.”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis Novel Jejak Rakhine di Cabaca.id

CLOSE