Krisis Mental Health di Kalangan Remaja Menjadi Makanan Sehari-hari Mahasiswa

EKSPRESI lelah akan mata yang selalu terjaga, telah menjadi rutinitas yang tak asing dengan mahasiswa yang saat ini tengah duduk di bangku perguruan tinggi. Tugas terus menumpuk, merupakan tanggung jawab besar yang harus dipikul oleh setiap mahasiswa, nantinya akan berfinal pada tugas akhir yang bertajuk skripsi.

Advertisement

Kalau ngomongin soal mental health lumayan ngeri-ngeri sedap nih. Apalagi gejala-gejala gangguan mental dapat terjadi tanpa kita sadari. Malah kadang gejalanya sering kita remehkan lho sob! Contohnya kalau kalian sering cemas atau sering disebut anxiety disorder. Hal tersebut pastinya sangat mengaggu ketenangan hidup, bikin kita kurang nyaman dalam melakukan kegiatan sehari hari. Resikonya akan berakibat ke masalah kesehatan, loh!

Sekali, dua kali cemas tak apa. Namun, jika cemas tersebut berlebihan ada kalanya disertai dengan depresi, hal tersebut dapat memicu penyakit jantung. Dilansir dari Primaya Hospital, Ketika seseorang sering kali merasa cemas, muncul reaksi tubuh yang bisa menambah beban pada kerja jantung. Yang membuat irama jantung berdetak lebih kencang dan variabel denyut jantung menurun.

Cemas sendiri dapat terjadi karena beberapa hal dalam lingkup mahasiswa, seperti tekanan akademis mahasiswa lain, belum lagi masalah sosial, seperti tak memiliki teman atau masalah biaya kuliah. Yang terakhir karena tugas yang bener-bener nggak mengerti karena saking susahnya dan teman lain sudah selesai. Duh, kebayang nggak sih rasanya gimana? Lihat orang-orang lain dengan mudah selesai ngerjain, sedangkan kita kok nggak bisa ngerjain sendiri? Nah, setelah itu jatuhnya overthingking.

Advertisement

Overthinking sendiri merupakan sebuah keadaan dimana seseorang terus-menerus berpikir ke ranah yang negatif. Terkadang otak kita sendiri menjadi penyakit untuk diri sendiri. Ia terus menerus melebih-lebihkan hal yang belum tentu akan kebenarannya dan pastinya belum tentu terjadi. Seperti membuat skenario cerita terburuk kepada diri sendiri. Hal tersebut dapat menurunkan kepercayaan diri, dan kewelahan pada diri sendiri. Akhirnya timbulah penyakit mental lain yakni depresi.

Depresi mengakibatkan seseorang sulit mengendalikan diri seperti emosi meletup-letup karena hal kecil, diam tiba-tiba tanpa alasan, dan melamun dengan tatapan hampa. Menurut riset oleh tim Divisi Psikiatri Anak dan Remaja, Fakultas Kesehatan di Universitas Indonesia, Menyatakan bahwa, responden dari remaja usia 16-24 tahun, yang pernah mengalami gangguan depresi mencapai 88%.

Advertisement

Krisis mental mahasiswa pun terus meningkat. Melansir dari laman Halodoc, terdapat salah satu riset dari American Psychological Association, menyatakan bahwa kasus gangguan mental pada mahasiswa terus meningkat hingga 10% dalam 10 tahun terakhir. Hal tersebut membuat mahasiswa menjadi minder, sulit berkomunikasi dengan orang lain, dan menjadi tidak percaya akan kemampuan diri sendiri.

Dari depresi ini juga menyebabkan menurunnya nafsu makan seseorang, apalagi rata-rata sobat muda yang mahasiswa disini pasti anak kos. Makanan khas anak kos tak lain dan tak bukan adalah, rendang, soto lamongan, ayam geprek, bahkan dendeng dalam bentuh mi instan. Udah makananya nggak ada gizinya, jadwal makannya kurang teratur pula, dan kadang sampai lupa makan. Namun, terpaksa untuk tetap terjaga, begadang demi tugas tugas setiap harinya, kemudian timbulah masalah lain yakni insomnia.

Insomnia merupakan suatu gangguan dimana penderitanya mengalami kesulitan untuk tidur ataupun tidak cukup tidur. Pada hakikatnya tidur merupakan bagian penting dari hidup manusia. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Dilansir dari Halodoc, pada umumnya seseorang membutuhkan tidur sekurang kurangnya 8 jam dalam sehari, untuk menjaga tubuh agar tetap fit. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi fisik dan mental manusia.

Dampak dari insomnia ini akan tampak pada keesokan harinya. Seperti mudah lelah, menurunnya kosentrasi, imun, sulit berkonsentrasi, dan menjadikan seseorang mudah lupa dikarenakan menurunnya daya ingat, dan kehilangan motivasi. Akibatnya seseorang akan menjadi malas melakukan apapun, dikarenakan ia merasa jikalau tubuhnya ini berat, dan kepala benar benar terasa pusing.

Seseorang yang telah mengalami hal-hal diatas cenderung hidup dengan mengikuti arus seperti air mengalir, sehingga ia tidak memiliki tujuan hidup untuk dicapai, akhirnya seseorang akan mudah mengalami stres, jika hal tersebut tidak segera diberi perhatikan dapat terjadi depresi berat hingga mengakhiri hidupnya. Karena ia selalu merasa tertekan atas kesalahannya sendiri, menyalahkan dirinya sendiri oleh karena itu ia selalu menutup dan memendam segala sesuatu bahkan keadaannya.

Setiap manusia memiliki batas kemampuan untuk menahan. Jika tak segera diberi perhatian atas pentingnya kesehatan mental, dapat mengakibatkan hal yang cukup fatal. Seperti menyakiti diri sendiri atau self injury dengan tujuan menyalurkan segala emosi, stres, marah, sedih, kesepian, putus asa, dan rasa benci yang cukup mendalam terhadap diri senidiri. Dengan memukuli dirinya sendiri, menyayat nyayat tubuh, membenturkan kepala dengan kuat, bahkan sampai sampai meminum obat obat penenang. Hal tersebut dilakukan semata mata untuk menyalurkan segala emosi negatif yang telah menggebu-gebu.

Meski dianggap hal negatif, namun hal tersebut merupakan satu satunya cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mengingatkan dirinya masih hidup, dan bisa merasakan sakit seperti manusia lainnya. Namun ia marah, marah akan mengapa nasib dan keadaan setiap orang berbeda, ia menganggap dirinya seperti sampah, dan membencinya karna masih tetap hidup meski mengaggap dirinya tak berharga.

 

Biodadata penulis:

Nama  : Ghefira Putri Prisilia

Jurusan : Psikologi Islam, UIN Satu Tulungagung

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Biodata penulis Nama : Ghefira Putri Prisilia Asal : Universitas Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung NIM : 1860308222102 Jurusan : S1 Psikologi Islam Angkatan: : 2022 Instagram : viola.neophyte