Jika Mencintaimu adalah Sebuah Kelancangan, dengan Tulus Aku Mohon Dimaafkan

Maafkan aku yang lancang mencintaimu

Aku selalu berlari-lari dalam khayalku tentang puisi cinta yang tak kunjung henti. Banyak hati yang terpikat olehmu, bahkan begitu pun aku.

Aku menyimpan namamu dalam sudut hatiku, dalam ruang yang tak terjamah oleh pria yang lain. Parasmulah yang selalu muncul dalam mimpi yang kuimajinasikan dalam ruang lingkup hidupku.


Punggungmu begitu teduh untuk kuresapi.


Banyak cinta yang menawarkan keindahan, namun tidak denganku. Aku harap kau tak harapkan itu dariku. Berpapasan denganmu di persimpangan hidupku pun aku sangat bersyukur, apalagi menua bersamamu akan sangat kuresapi setiap hembusan nafas dan setiap derap langkah kaki yang kutapaki bersamamu.

Maafkan aku, aku lancang mencintaimu. Namun rasanya inilah batas wajarku selain mencintaimu dalam diam dan doa. Namamu kan selalu kusebut dalam bait-bait doa yang kupanjatkan dan kutitipkan pada Tuhanku.

Besar harapku pada cinta yang tak berpihak akan keajaiban yang bisa saja hadir saat kamu melirik kebelakang yang kamu lihat sosok diriku yang sedang meresapi punggungmu. Dan kamu kan berbalik arah dan menggenggam lenganku menapaki jalan bersamamu.

Kamu tunjukan arah duniamu,dan hadirku untuk menguatkan dirimu saat kamu tertatih rapuh. Aku harap kamu melihat ada seseorang yang mencintaimu tanpa menyuarakan hatinya seperti perempuan yang lain yaitu aku.


Siapa lagi kalau bukan " AKU "?


Ingin aku paparkan betapa besarnya hasratku memiliki dirimu,namun tolak ukurku tak menyokong keinginan memilikimu yang hanya sebatas imajinasi.

Nyaliku menciut ketika kamu di hadapanku, Aku terbelalak saat orang lain bisa leluasa berbincang denganmu, memegang tanganmu, bertukar pikiran denganmu, bahkan saling melempar senyum dan tawa.

Ingin rasanya aku berada diposisi dia yang ada di hadapanmu dan dewasa serta berkembang beriringan denganmu, meski tak jadi orang terpenting dalam hidupmu. Setidaknya aku hadir dalam bagian hidupmu dan ruang lingkupmu.


Aku harap aku bisa mengenalmu walau hanya sebentar, sampai akhirnya jika kita tak ditakdirkan bersama kan kudapati kesan terindah dan kisah manis darimu.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
M

penikmat keju, gemar menyesapi arti kehidupan

Editor

Not that millennial in digital era.

5 Comments

  1. Mitha Amirah berkata:

    Silahkan dan terimakasih telah menshare

  2. Izin share mba mitha
    Suka bgt tulisannya

  3. Mitha Amirah berkata:

    Silahkan 😀 terimakasih juga tlah menshare mba

  4. Nashir Jashon Al-mannan berkata:

    wah mba mitha bagus kata” nya??