Sebegitu Ambisiusnya Diri, Padahal Tak Tahu Apa yang Hendak Dicari dalam Hidup Ini

Mari mempersiapkan diri untuk segala kejutan di tahun 2019, dengan atau tanpa resolusi

Mungkin memiliki resolusi selalu menjadi cara ampuh bagi mayoritas orang untuk punya tujuan hidup. Tak salah, toh pada akhirnya baik tercapai atau tidak, kita akan selalu mensyukuri segala hal di tahun ini. Menariknya, 2018 adalah tahun terbaik atas segala hal yang terjadi di kehidupan saya, meski tak ada catatan resolusi yang saya tuliskan.

Advertisement

Pada umumnya mahasiswa yang berambisi atas keseimbangan akademik dan non akademiknya, saya pun demikian. Berapa banyak kompetisi yang harus saya babat habis dengan ambisi menjadi juara? Puluhan! Tapi Tuhan tak menitipkan satu amanah pun kepada saya sebagai pemenang sampai bulan Juli. Saya lelah, tapi bukan berarti menyerah. Saya pun memaksa diri untuk berkata “Mari rehat sebentar” selama 2 bulan.

Kadang perkataan Ketika manusia angkat tangan, Tuhan akan turun tangan perlu dipercaya. Tak tanggung-tanggung, bulan November dan Desember menjadi pembuktian bahwa Tuhan mendengar segala  doa. Juara I Esai Inovasi Sains dan Teknologi di Institut Teknologi Kalimantan dan Juara II Esai I-Psych di Universitas Negeri Malang adalah titipan-Nya. Sungguh menarik, Tuhan begitu baik!

Memasuki masa akhir semester 5, setiap mahasiswa pasti mendapat jatah konsentrasi untuk urusan skripsi. Saya sudah kebal atas kenyataan yang tak sesuai harapan. Mulai dari tidak diterima SNMPTN, SBMPTN, dan kalah beragam macam lomba, menjadikan diri selalu siap atas segala pemberian. Saya angkat tangan, biar jadi urusan Tuhan.

Advertisement

Namun, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan? Nama saya ada di konsentrasi Terapan Matematika, pilihan 1 pada angket waktu lalu dan merupakan konsentrasi dengan persaingan yang cukup ketat. Tuhan sungguh luar biasa!

Tak selalu indah memang perjalanan di 2018. Entah apa rencana Tuhan, tapi aspek percintaan harus kandas di tahun ini. Tidak lama, hanya 5 tahun 10 bulan kami telah bersama. Tak ada air mata, kecewa, amarah, dan dendam untuknya adalah salah satu nikmat yang selalu saya syukuri. Bahkan kebaikan Tuhan, menuntun saya pada cara yang baik untuk membalas luka.

Ya, dengan selalu mendoakan hal baik untuknnya. Di penghujung tahun, saya kini mencoba merenung. Dengan atau tanpa resolusi, jika sudah menjadi kehendak-Nya, saya manusia bisa apa? #ManusiaBolehBerencana. Hingga pada kesimpulan, sebegitu ambisiusnya diri, apa sih yang dicari? Mari mempersiapkan diri untuk segala kejutan di tahun 2019, dengan atau tanpa resolusi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE