Mas, Giliran Kamu Pergi Aku Rindu? Apa Semesta Sebercanda Itu?

Kamu bahagia memeluknya, aku merana memeluk sepi

Aku lelah atas upaya melupakanmu yang hasilnya cuma sia-sia, semakin berusaha dilupa semakin menyesakkan dada. Aneh, lucu, tak jelas dan tak bisa dijelaskan oleh akal sehat, apa aku segila ini dalam mencintaimu? Seseorang yang dulu berjuang mati-matian namun ku hiraukan, saat dia sudah putar haluan dan menetapkan pilihan pada orang lain, seketika dunia seolah diterjang tsunami.

Advertisement

Mas, aku rindu!

Rasa yang sejak awal ada dalam dada, yang mati-matian aku padamkan, seolah-oleh hadirmu hanya sekedar singgah lalu berlalu. Bagiku kamu hanyalah sekedar teman virtual yang menawarkan masa depan dan ku anggap semua tawaranmu adalah guyonan. Sayangnya hati mudah terjerumus dalam lubang perasaan, jujur namamu masih sering aku langitkan sesekali agar kita dapat bertemu di masa depan.

Mas, apa kamu sudah bahagia?

Advertisement

Terakhir kali kabarmu akan meminang seseorang yang dijodohkan denganmu. Entahlah membahasnya saja ada sesak di dada, meski seperti itu membahas tentangmu masih membuat jiwa-jiwa penasaran setia gentayangan. Terlepas dari apa yang pernah kita lalui, apapun kabarmu saat ini semoga bahagia.

Mas, apa namaku masih terlintas dipikiranmu?

Advertisement

Seseorang yang pernah kamu janjikan masa depan. Tapi sayang jangankan bersanding, untuk bertemu saja takdir tak mengizinkan. Jujur aku kecewa tapi tak tahu siapa yang pantas disalahkan, mungkin ini adalah kehendak Tuhan. Sungguh aku masih berharap ketika kamu mengingatku doa dan harapan baik yang diucap, walaupun sempat diri ini membuat seseorang sepertimu kecewa.

Mas, kisah kita memang sudah usai tanpa tahu kapan dimulai? Sesekali aku bingung ketika rasa sayang justru tumbuh makin subur saat kamu tak dapat ku gapai. Kecewa bukan hanya karena kepergianmu yang tak ditakdirkan, tapi saat berusaha mengikhlaskanmu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Mas, untuk terakhir kalinya atas kisah rumit yang pernah kita jalani, pertemuan-pertemuan yang hanya menjadi wacana. Atas masa lalu yang masih setia bersemayan. Aku yang kini merasa lemah meminta untuk kau doakan agar segera menemukan pelabuhan jiwa, yang dapat memelukku dalam keheningan, yang dapat menuntunku dalam iman, yang dapat membuat ku serasa dicintai dengan kasihnya. 

Mungkin kisah aku dan kamu adalah suratan takdir, rumit untuk dijelaskan tapi masih ingin dijalani. Tapi aku sadar tak mungkin dan tak akan mungkin kita bersama, kisah kita hanya mampu dijadikan pelajaran. Bahwa kita tak bisa menolak takdir hanya mampu berjuang. Kisah kita yang tak ada indah-indahnya justru kelewat sulit untuk dilupakan satu kata aneh. Langkah-langkah kaki masih setia aku ayuhkan berjalan membawa kenangan menyakitkan ini.

Seseorang yang pernah kamu panggil adek ini, meski tak ditakdirkan menjadi tulang rusukmu, hanya ingin berucap,

Aku rindu, dan itu menyiksa

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

CLOSE